Bab 11 | Jake Ni-ki

613 89 12
                                    

"Sekali lagi lu lukain temen gua, gua abisin lu!"

Buakkhhh....

"Akh..." Bodyguard-bodyguard itu meringis kesakitan.

"Jake?" Sunoo tidak percaya apa yang ia lihat sekarang. Kepala Sunoo sedikit pusing karena terkena benturan di kepala nya.

"Gila lu! Sakit anjing!" Kesal Jake sambil memukul-mukul tubuh bodyguard itu. Dan dibantu oleh Ni-ki.

"Jake, jurus andalan!" Teriak Ni-ki. Jake pun hanya mengangguk. Jake dan Ni-ki memiliki jurus andalan. Mereka berdua menendang kejantanan bodyguard itu hingga tersungkur ke lantai. Satu persatu Jake dan Ni-ki lawan menggunakan jurus andalan nya.

"SUN! LARI BEGO!!" teriak Jake. Sunoo mengangguk dan mencoba bangun dari jatuhnya.

Saat Sunoo mencoba untuk bangun, ia tidak kuat. Badan nya sudah sangat sakit, Sunoo juga belum makan dari tadi pagi.

"Bang?" Sunoo terkejut melihat abang nya yang menggendong diri nya.

"Gak usah banyak bacot. Gua harus bawa lu biar gak ketangkep sama bodyguard dongo, kasian temen lu" ucap Jay. Lalu Jay membawa Sunoo.

Salah satu bodyguard mengejar Jay dan Sunoo.

"Bang! Cepet, itu bodyguard nya ngejar kita!" Teriak Sunoo. Jay menambah kecepatan berlari nya. Di depan sana adalah satu-satunya jalan yang bisa di lewati oleh Jay dan Sunoo.

Jay berdecak kesal saat melihat ternyata jalan itu buntu. Kalau Jay terus berjalan, di depan sana sudah ada pagar pembatas nya. Dan di bawah nya ada kolam renang.

"Ck, sial!" jay

"Turun!" Titah Jay. Sunoo turun dari punggung Jay, sekarang kaki Sunoo sudah pincang.

"Kita lompat!" Ucap Jay.

"Ha?"

"Kita lompat ke kolam renang itu, ayo!" Jay langsung menarik tangan Sunoo dan melompat.

Byurrr

Jay dan Sunoo jatuh tepat di kolam renang itu. Tiga bodyguard sudah membawa pistol ditangan mereka.

"BERHENTI ATAU SAYA TEMBAK!?!" teriak bodyguard itu kepada Jay dan Sunoo. Mereka berdua tidak menghiraukan ucapan bodyguard itu, mereka terus berlari ke arah luar.

Duarrr Duarrr

Bodyguard itu menembak ke arah Sunoo dan Jay, tetapi yang terkena tembakan hanya Sunoo. Kaki nya yang tertembak membuat Sunoo terjatuh. Dua tembakan langsung meluncur ke arah Sunoo.

"BANGUN!!" teriak Jay.

Buakkhhh

Jake memukul ketiga bodyguard itu menggunakan sebatang kayu yang berukuran besar dengan sangat kencang. "SUN! LARI SUN!!" teriak Jake.

Jay berjalan menghampiri Sunoo. Ia memapah Sunoo. "Ayo cepet!"

"T-tapi Jake sama Ni-ki gimana?" Tanya Sunoo.

"Biarin aja, lu dulu harus selamat." Jawab Jay.

"Tapi kalo dede di sini gak papa kok. Mereka gak jahatin dede" ucap Sunoo.

"Gua denger om Rion bakal bunuh lu. Gua udah cek semua nya sebelum gua ke sini. Gua juga nemuin surat yang berisi bahwa om rion itu sakit mental" jelas Jay.

Lalu mereka berdua kembali berlari keluar dari rumah besar ini.

Ninu ninu ...

Suara mobil polisi terdengar begitu dekat. Benar, mobil polisi sudah ada di depan rumah Rion. Banyak sekali mobil polisi. Beberapa polisi mendobrak gerbang rumah rion dan akhirnya berhasil.

Polisi itu langsung berlari menghampiri Jay dan Sunoo.

"P-pak... Tolongin teman-teman saya, pak" ucap Sunoo. Badan Sunoo bergetar hebat.

Beberapa tim medis juga datang. Mereka membawa Sunoo ke rumah sakit bersama Jay dan kedua teman Sunoo yaitu Jake dan Ni-ki.

_____

Bian berlari menuju garasi untuk mengeluarkan mobil dan pergi ke rumah sakit karena tadi ia di telfon dan ada kabar bahwa anak nya yang bernama Jay mengalami luka-luka dan sekarang berada di rumah sakit.

.
.
.
.
.
.
.

Sekarang Bian tengah duduk di kursi samping Jay yang sekarang sedang pingsan.

Sunoo juga mengalami luka yang cukup parah. Ruangan Sunoo berada di samping Jay. Bian tidak peduli apapun tentang Sunoo. Sama sekali tidak.

Bian memegangi tangan Jay dengan wajah khawatir.

"Permisi, maaf saya harus mengecek kondisi anak anda" ucap Dokter yang merawat Jay. Bian hanya mengangguk.

Dokter itu mulai mengecek kondisi Jay.

"Kondisi nya sudah membaik, besok sudah boleh pulang." Bian tersenyum mendengar ucapan dokter itu.

Dokter itu pun berjalan ke luar.

"Enghhh...." Lenguh Jay.

Iya sudah terbangun dari pingsannya. Bian menengok ke arah Jay.

"Sunoo mana?" Tanya Jay. Jay sekarang khawatir dengan keadaan Sunoo, karena luka yang Sunoo dapatkan tadi lumayan parah.

Bian tidak menjawab pertanyaan Jay.

Uhuk uhuk uhuk

Batuk Jay. Tanpa Jay sadari, darah keluar dari hidung nya. Bian langsung mengambil tisu dan mengelap darah itu tetapi tetap saja tidak berhenti mengalir.

"Udah, udah biasa. Nanti juga ilang sendiri" ucap Jay. Wajah Bian tetap khawatir.

Ceklek

Seseorang membuka pintu. Jake dan Ni-ki. Mereka berdua berjalan ke arah Jay yang tengah terbaring.

"Sunoo mana?" Tanya Jay kepada dua teman Sunoo itu. Mereka tidak menjawab.

"Jawab gua, Sunoo mana!" Tanya Jay lagi penuh penekanan. Lagi-lagi kedua orang itu tidak menjawab.


















"S-sunoo... "





















To be continue....
Tandai jika ada typo 🙏🏻😁

[✓] Dede Sunoo! [END]Where stories live. Discover now