Bab 16 | Meninggal

777 66 15
                                    


"Kita liat dulu dia mau kemana" ucap Jake dan Jay kembali ke tempat duduk nya.

"Eh, om Rion udah jadi buronan polisi." Ucap Ni-ki lalu menunjukkan video yang ia lihat tadi.

"Video nya udah ke sebar, tapi kenapa gak ada yang curiga sama orang itu?" tanya Jake

"Karena mereka semua takut sama om Rion. Dia itu punya sakit mental yang cukup parah. Dia juga bisa bunuh orang yang udah ikut campur urusan nya" jelas Jay.

"Jadi mereka yang liat dia, diem aja gitu?" Tanya Ni-ki. Jay mengangguk sebagai jawaban.

"Apa kita gak telfon polisi aja?" Tanya Jake.

"Kita panggil polisi," jawab Jay. Jake pun mengangguk lalu ia menelfon polisi.

Saat Jake ingin menelfon polisi, Ni-ki menghentikan nya, "Tunggu, jangan di telfon dulu. Om Rion udah bawa Sunoo pergi" ucap Ni-ki.

Jake dan Jay reflek melihat ke depan. Benar, mobil Rion sudah pergi. Jake, Jay, dan Ni-ki mulai mengikuti arah mobil itu pergi.

.
.
.
.

Setelah lama mengikuti mobil Rion, Jake, Jay, dan Ni-ki sampai di suatu tempat. Tempat nya adalah HUTAN.

Untuk apa Rion membawa Sunoo ke hutan?

Rion yang memakai masker dan Hoodie hitam itu sama sekali tidak ada yang curiga. Mereka bertiga mengikuti Rion.

Rion mulai masuk ke dalam hutan nya. Tetapi, ia membawa sebuah senapan dan satu pisau. Jay mulai curiga dengan Rion.

"Telfon polisi dan suruh ke sini!" Pinta Jay kepada Jake. Jake langsung menelfon polisi.

Jake, Jay, dan Ni-ki kembali mengikuti Rion masuk ke dalam hutan.

Rion mulai mengisi senapan nya dengan peluru. Lalu ia langsung mengarahkan nya ke Sunoo.

Sunoo yang sudah tersungkur ke tanah hanya bisa menangis sekarang. "Ampun..hiks, jangan jahatin dede... Hiks"

Rion sudah bersiap untuk menembak Sunoo sekarang. Jay yang melihatnya tidak bisa diam. Ia nekat berlari menghampiri Sunoo.

Tiga

Dua

Sa...

"SUNOO!!" teriak Jay. Teriakan Jay membuat Rion terkejut dan alhasil membuat tembakan nya meleset dan mengenai Jay.

Duarrrr

Semuanya terdiam.

Sunoo menatap abangnya yang sudah jatuh dengan darah yang berlumuran. Jake dan Ni-ki yang melihat nya ikutan kaget.

"Akh... S-sun..."

Sunoo langsung menghampiri Jay sambil mengesot karena kaki nya patah. Sunoo mengeluarkan air mata. Jake dan Ni-ki juga menghampiri Jay dengan wajah yang sangat khawatir.

"Bang..."

"Jangan mati dulu, amal lu masih dikit" ucap Ni-ki.

Semua itu percuma, mata Jay sudah terpejam rapat. Jantung nya tidak lagi berdetak.

"BANG!!!" teriak Sunoo.

Rion hanya menatap tidak percaya. Apa yang dia lakukan? Membunuh orang?

Walaupun Rion memiliki penyakit, ia juga tidak berniat kejam seperti ini. Memang benar senapan itu untuk membunuh, tapi untuk Sunoo. Bukan Jay.

Karena tadi saat Sunoo di rumah Rion, Sunoo sangat berisik dan tidak bisa diam. Walaupun kaki nya sudah patah. Karena itu Rion menjadi muak dengan Sunoo, dan berniat untuk membunuh nya.

Tidak lama setelah itu, polisi datang ke hutan itu. Rion langsung di bawa dan dimasukan kedalam penjara lagi untuk pertanggungjawaban nya atas semua yang sudah ia lakukan.

Sementara, Sunoo dan teman-teman nya harus menjadi saksi atas kejahatan Rion. Dan nama ARDION yang berada di depan rumah Rion adalah nama panggilan Rion dari keluarga nya.

___


Sekarang adalah hari dimakamkannya jasad Jay. Semua datang untuk melihat sekaligus mendoakan Jay.

.
.
.
.

Semua sudah pulang ke rumah nya masing-masing, kecuali Sunoo dan teman-teman nya. Bian tidak datang di pemakaman anak nya sendiri, karena kebangkrutan perusahaan nya, Bian menjadi sering meminum minuman beralkohol. Bian menjadi hilang kesadaran.

Sunoo menaburi bunga di atas tanah makam Jay. Tangis nya belum juga henti.

"Sunoo... Udahlah, ayo pulang" ajak Jake.

Sunoo mengangguk. Ia juga sudah lelah sekarang. Sunoo bangkit dari jongkoknya dan berjalan meninggalkan makam Jay menggunakan tongkat nya.

.
.
.
.

Sesampainya di rumah Sunoo. Jake dan Ni-ki yang mengantar Sunoo pulang, sekarang sedang duduk di sofa rumah Sunoo.

"Sun.. gua masih bingung. Jadi Fina itu sebenarnya siapa?" Tanya Ni-ki.

"Jadi, Fina itu temen masa kecil nya bang Jay yang deket banget. Umur mereka selisih 3 tahun. Dulu itu gak ada yang mau temenan sama bang Jay dan cuma Fina doang yang mau. Sejak saat itu, bang Jay sama Fina itu deket banget. Tapi sayangnya Fina punya penyakit yang gak bisa di sembuhin dan akhirnya Fina itu meninggal. Dan bang Jay kaya sekarang, gak punya temen dan di dalem kamar terus" jelas Sunoo.

___

"SUNOO!!" teriak Bian yang habis mabuk-mabukan.

Sunoo menghampiri ayah nya dengan tongkat nya. Saat baru saja Sunoo mendekat ke arah ayah nya...























Sunoo tersungkur ke lantai karena Bian memukul nya menggunakan kayu.























To be continue...

Kemungkinan bab 18 atau 19 bakal End.

[✓] Dede Sunoo! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang