Bab 5 | Perjanjian SMA

863 127 17
                                    

Appreciate the author
_________
______________________

"R-rion?" Ucap bian terbata-bata

"Kenapa? Kaget?" Ucap Rion.

Rion adalah musuh besar bian. Mereka berdua dari SMA memang sudah bermusuhan. Dan sekarang, mereka berdua bertemu lagi. Rasanya bian ingin memukul wajah rion sekarang juga.

Bian bangun dari jongkoknya dan berjalan menghampiri Rion.

"Dari dulu lo emang gak pernah berubah, bian" rion.

Bukkhh

Bian tidak bisa menahan emosi nya, bian memukul wajah rion dengan keras sampai ada darah yang keluar dari bibir rion.

"Bener kan, apa yang gua bil--"

Buakkhh

Belum selesai ucapan rion, bian sudah memukul perut rion hingga membuat rion meringis kesakitan

"Berani-beraninya lo dateng ke kantor gua, rion!" Bentak bian

"Kurang ajar, gue bisa bunuh lo di kantor lo sendiri!" Ancam rion

"LO APAIN ANAK GUA HAH!?!" marah bian

"Jadi ini bener anak lo? Gak salah nyulik dong anak buah gue"  rion terkekeh

"Y-yah.." suara seseorang dari belakang. Ya, itu Jay dengan suara yang agak serak memanggil-manggil ayah nya.

Dengan cepat bian langsung menghampiri Jay.

"Jay gak papa kan?" Tanya sang ayah dengan wajah khawatir nya. Jay pun mengangguk mengartikan bahwa ia baik-baik saja.

Bian memeluk anak nya itu.

Setelah bian memeluk Jay sebentar, ia langsung berdiri dan menghampiri rion.

"Lu ngapain culik anak gua hah?!" Tanya bian dengan sedikit berteriak.

"Lo lupa sama perjanjian kita waktu sma?" Rion bertanya.

"Perjanjian?" Bian mencoba mengingat-ingat, perjanjian apa waktu SMA?

"Ternyata lo udah lupa sama perjanjian kita waktu sma. Lo bilang kalo lo dapetin dinda, salah satu anak  lo bakal lo jual ke gue" jelas rion

Karna bian masih bingung, rion pun menjelaskan semua perjanjian dia dan bian lakukan waktu SMA.

Flashback

Bian dan rion sedang bertengkar dan semua siswa berkumpul mengelilingi bian dan rion.

"DASAR LO GANGGU HUBUNGAN ORANG!!" marah rion. Sedari dulu hingga sekarang, bian dan rion memperebutkan perempuan yang bernama dinda.

"EMANG DINDA CEWE LO HAH!?!" balas bian. Dinda yang mendengar namanya di sebut-sebut pergi menghampiri kedua orang itu.

"Udah jangan berantem, gue gak bakal pilih lo berdua kalo lo berdua masih berantem kaya gini" ujar dinda

Setelah mengucapkan itu, dinda langsung pergi meninggalkan kedua orang itu beserta murid-murid.

____

Sekarang waktunya semua siswa untuk pulang. Termasuk kelas bian.

"Bian"  Seseorang memanggil bian dari belakang, dinda, dinda yang memanggilnya

"Kenapa?" Tanya bian.

"Lo gak papa tadi, waktu lo berantem sama rion?" Tanya dinda

"Enggak" jawab bian dengan senyuman

Tanpa dinda dan bian sadari, sedari tadi rion memperhatikan dinda dan bian dari kejauhan.

"Yaudah gue duluan ya" pamit dinda

"Iya, hati-hati di jalan" ucap bian. Dinda pun mengangguk dan tersenyum. Sebenarnya dinda lebih memilih bian dari pada rion. Rion itu licik, rion selalu menyombongkan kekayaan nya ke orang-orang. Itu yang membuat dinda tidak suka dari rion.

Perlahan dinda menghilang dari pandangan bian.

Rion datang menghampiri bian, dan kali ini seperti nya rion tidak ingin ribut.

"Bian" panggil rion

"Kenapa lagi?" Tanya bian dengan wajah yang kesal

"Gue mundur, kayanya dinda mau nya sama lo. Tapi bukan berarti gue kalah lawan lo, gua cuma ngalah" ucap rion

"Bagus dong" bian.

"Tapi gak semudah itu" rion.

"Maksud lo?" Wajah bian bertanya-tanya

"Gini deh, nanti kalo lo berdua udah nikah salah satu anak lo bakal lo jual ke gue. Mau gak?" Tawar rion

"Gila lo, bangs*t!" Kaget bian.

"Lagian juga ayah lo kan punya utang sama gue. Jadi lo bisa terima dong, ian" rion.

"Enggak lah anj*ng, gak mungkin gue jual anak gue sendiri" bian.

"Yaudah, kalo lo gak mau ayah lo yang bakal gue ambil nyawa nya" ancam rion dengan senyum miring nya.

"Anj*ng, lo emang bener-bener psikopat anjir" bian.

"Yaudah tinggal lo pilih aja. Mau anak lo yang lo jual atau ayah lo yang gue beli" rion.

"Oke-oke, a-anak gue yang bakal gue jual" ucap bian dengan wajah yang agak tidak yakin dengan ucapan nya

"Oke, deal" bian dan rion berjabat tangan

Flashback End

"Udah inget kan?" Tanya rion

"I-iya, gue inget" jawab bian

"Jadi gue nyulik anak lo bukan tanpa alasan" rion.

"Tapi bukan ini yang bakal gua jual" ucap bian

"Terus anak lo yang mana?" Tanya rion






"Sunoo yang bakal gua jual...." Bian

To be continue...


Sorry baru update, tugas saya ngelunjak...
Jadi baru sempet lanjutin nulis nya

Kalo ada typo tandain, nanti biar saya benerin😉

[✓] Dede Sunoo! [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon