19. baby, i'm yours

255 30 37
                                    

please vote and leave comment, dear!
thank you <3
.
.
.

"Amy Kathrina Levesque, maukah kau menikah denganku?"

Amy merasa tidak percaya dengan apa yang sedang Oliver lakukan. Ia tahu bahwa ini bukanlah lamaran paling romantis di dunia, tapi melihat Oliver yang melakukannya dan cara ia mengatakan semuanya pada Amy, cukup membuat mata gadis itu berkaca-kaca karena terharu.

"Apa kau sedang melamarku, Oliver?" Amy menutup mulutnya dengan tangan. Ia benar-benar merasa bahagia saat ini.

"Iya, Amy. Aku tahu kita mungkin sering tidak sepaham. Kita sering bertengkar dan berteriak pada satu sama lain seperti sepasang orang gila. Aku sering sekali membuatmu kesal tapi sekarang, di tempat ini, aku ingin melamarmu. Aku ingin menikahimu. Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Kau mau, Amy?"

Untuk sesaat Amy terdiam. Masih berusaha mencerna apa yang sedang terjadi. Air mata hampir jatuh dari matanya. Perasaannya sangat campur aduk sekarang.

"Bagaimana bisa aku menjawab 'tidak' padamu, Oliver. Aku sangat mencintaimu."

Oliver memakaikan cincinnya di jari Amy. Ia tersenyum memandangi cincin sederhana itu melingkar di jari manis gadis pujaannya sekarang.

Oliver bangkit dan Amy langsung saja mencium dan mendekapnya dengan erat.

"Aku mencintaimu, Amy," ucap Oliver sambil membalas dekapan Amy di tubuhnya.

Amy melepas dekapannya dan menatap Oliver.

"Aku juga mencintaimu, Oliver. Terima kasih!" Amy mendekap Oliver sekali lagi. Tanpa Amy sadari, tiba-tiba ada beberapa orang yang bernyanyi di belakangnya sambil memainkan gitar dan alat musik lainnya. Mereka menyanyikan lagu Baby I'm Yours. Itu adalah satu-satunya lagu romantis yang Oliver sukai.

"Baby, I'm yours (Baby, I'm yours)
(Sayang, aku milikmu)
And I'll be yours until the stars fall from the sky,
(Dan aku akan menjadi milikmu sampai bintang-bintang berjatuhan dari langit)
Yours, until the rivers all run dry
(Milikmu, sampai sungai-sungai mengering)
In other words, until I die
(Dengan kata lain, sampai kumati)

Baby, I'm yours (Baby, I'm yours)
(Sayang, aku milikmu)
And I'll be yours until the sun no longer shines,
(Dan aku akan menjadi milikmu sampai matahari tak lagi bersinar)
Yours, until the poets run out of rhyme
(Milikmu, sampai penyair kehabisan syairnya)
In other words, until the end of time
(Dengan kata lain, sampai akhir waktu)

Baby, I'm yours (Baby, I'm yours)
(Sayang, aku milikmu)
And I'll be yours until two and two is three,
(Dan aku akan menjadi milikmu sampai dua ditambah dua sama dengan tiga)
Yours, until the mountains crumble to the sea
(Milikmu, sampai gunung-gunung runtuh ke lautan)
In other words, until eternity"
(Dengan kata lain, sampai selama-lamanya) ❤️

"Oh Oliver, aku tidak tahu harus berkata apa lagi. Aku sangat mencintaimu." Amy mencium Oliver dengan sangat erat. Ia merasa tidak mau melepaskan ciumannya untuk selamanya.

Semua pengunjung restoran bertepuk tangan. Mereka ikut merasa bahagia untuk Amy dan Oliver. Amy yang sadar kalau semua orang sedang memperhatikan mereka melepas ciumannya. Ia melihat sekitarnya, wajahnya merah padam, ia merasa sangat malu. Tapi, ia benar-benar merasa sangat bahagia malam ini. Kebahagiaan yang tidak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata.

Dan, itu semua karena Oliver.

***
.
.
.
.
.

𝐎𝐋𝐈𝐕𝐄𝐑Where stories live. Discover now