8

2.4K 266 2
                                    

Syana berjengit kaget mendapati Lady yang tersenyum lebar menunjukkan deretan giginya saat membuka pintu. Matanya menelusuri penampilan Lady dari ujung kepala hingga kakinya yang berbalut flat shoes Tory Burch.

Sahabatnya itu tidak terlihat baru saja datang dari bandara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sahabatnya itu tidak terlihat baru saja datang dari bandara.

Sang tamu yang merasa Syana tidak menyambut baik kedatangannya mulai cemberut. Ia mulai menghentakkan kaki jenjangnya untuk menunjukkan perlawanan.

" Hello. Ini Lady Eliana, bisa bertemu dengan saudari Resyana Bena?" Sindir Lady.

Tak ada balasan dari Syana yang masih sibuk meneliti penampilan sosok di depannya.

" Lama-lama tak kepruk awakmu." Ujar Lady sengit.

Tak gentar, Syana justru menegakkan dagunya. " Lapo ke sini? Tau dari mana aku di sini?"

Kali ini Lady kembali menunjukkan deretan giginya. " Masih galak aja buk hehe. Kirain udah beres ngambeknya."

" Aku nggak ngambek. Rugi ngambek sama manusia koyok awakmu."

Lady berpura-pura melongokkan kepalanya ke dalam rumah.

" Ngomong-ngomong gue nggak dipersilahkan masuk dulu nih? Gue tamu loh."

Belum sempat Syana menjawab, suara Kafka di belakangnya sudah lebih dulu menginterupsi.

" Siapa Syan?"

Hampir saja Lady lupa cara bernapas saat mendapati Kafka berada begitu dekat dengan jarak pandangnya.

Pria itu tidak perlu mengintip keberadaan Lady dari balik bahu Syana yang tentu saja karena tinggi badannya.

" Temen saya, mas." Jawab Syana singkat.

" Hai mas." Sapa Lady sok akrab sedikit melambaikan tangan membuat Syana menyipitkan mata memperingati.

" Kenapa nggak diajak masuk?"

Jika saja tidak ingat bahwa ini adalah rumah orang, Lady pasti sudah menjerit kegirangan.

" Udah mau pulang kok." Jawab Syana.

" Eh kok gitu?" Pekik Lady spontan yang sontak mendapat pelototan tajam dari Syana.

Kafka tertawa kecil melihat interaksi dua gadis di depannya.

" Gue sempat nggak percaya pas Raga cerita kalo susternya galak. Tapi sekarang gue percaya karena gue lihat sendiri."

Fit Perfectly Where stories live. Discover now