Eps 14 BINGUNG

25 22 1
                                    

"Kadang ditengah pengen dapat solusi, ada saja yang membuat tidak jadi untuk dapat solusi, yang ada jadi pengen ketawa"

Nadia pun mencoba menenangkan dirinya sekejap dengan mematikan handphonenya, lalu ia mencoba memejamkan matanya untuk tidur agar semua rasa hari ini hilang meskipun rasa hari ini tidak akan bisa hilang selamanya karena masih ada rasa dihati untuk dua pilihan itu yang satu sudah mulai peka dan yang satu sedang mencoba mengulik isi hati Nadia. Sampai ia tertidur pulas di ranjangnya berwarna merah jambu, lalu ia terbangun pada pukul 5 sore dengan perasaan cemas.

"Aduh, sudah jam 5 lagi. Mereka marah gak ya?"

Ternyata ia sudah janjian dengan kedua sahabatnya Angel dan Caca kalau sore ini mereka bakal nonton bioskop.

"Apa gue telepon mereka saja kali ya?"

Akhirnya Nadia pun menelepon kedua sahabatnya.

"Guys, sorry gue ketiduran tadi ini baru bangun"

Sebenarnya Angel sahabatnya sudah jenuh dengannya karena Nadia sejak ada Adi dan Ryan, ia mendekat ke Angel dan Caca hanya sedih saja tetapi Angel tetap menganggap ia sahabat mereka.

"Gak apa apa kok Nad, kita tetap happy kok walau cuman berdua"

Nadia shock mendengar barusan dari Angel.

"Loh kok gitu?"

"Tenang Nad, kita ngerti kok posisi lo gimana" sambung Caca.

Nadia menghela nafas pelan-pelan.

"Kalian tetap menganggap gue sahabat kalian kan?"

Angel hanya senyum datar saja.

"Iya Nadia, kita masih sahabatan kok"

"Best friend forever" Caca mencairkan suasana.

"Nanti malam kalian ke rumah gue ya"

Si Caca semangat diajak datang ke rumahnya dan apalagi menginap.

"Oke, kita nginap disana ya Nad?" tanya Caca.

"Iya dong masa kalian gak inap"

Entah kenapa Angel hari ini berubah tidak seperti biasanya.

"Hm, gue anterin Caca ke rumah lo ya Nad"

"Hah? Lo gak inap juga Angel?"

"Tidak, mami gue sendiri di rumah karna papi lagi diluar kota"

Nadia sedikit mengerti dengan alasan sahabatnya itu, tetapi ia masih menduga biasanya kalau papinya Angel di luar kota, jika Angel diajak menginap di rumah Nadia paling semangat. Namun hari ini berbeda walaupun begitu, Nadia tetap percaya sama sahabatnya demi menjaga hubungan persahabatan mereka.

"Oke, gak apa apa. Tapi gue minta maaf ya tadi Angel"

"Santai saja Nad, I Love u"

"Love too my bestie"

Berjalannya waktu, tidak terasa sudah pukul 6 sore setelah selesai mereka teleponan, Nadia pergi siap-siap untuk melaksanakan salat maghrib dan memohon kepadaNya agar semua permasalahan dimudahkan dan meminta kepadaNya untuk menjaga hubungan persahabatan mereka bertiga serta jangan sampai terpisahkan hanya karena percintaan oleh dua pilihan itu.

Tiba mereka di rumahnya, Angel tidak bisa lama-lama karna dia harus pulang cepat sebab maminya sendiri dan dia pun takut kalau pulang sendirian malam-malam.

"Hati-hati Angel" take care dari Nadia.

Sahabatnya itu pun meninggalkan klaksonnya sebagai responnya, setelah itu Nadia pun mengajak Caca untuk langsung masuk ke kamarnya dan kebetulan orangtua Nadia di ruang keluarga.

"Halo tante, om. Izin ya Tan, om mau ke kamarnya Nadia"

"Eh Caca, gak apa apa. Temenin Nadianya ya" jawab orangtua Nadia.

Respon Caca manis sekali dengan senyumannya membuat suasana hati Nadia saat ini hilang begitu saja.

"Ca?"

"Apa Nad?" sambil meletakkan tasnya di meja belajar Nadia.

"Ca, andaikan lo ada diposisi gue apa yang lo lakukan?"

Caca pun ikut naik ke ranjang yang berwarna merah jambu disampingnya dengan wajah polosnya.

"Happy"

Nadia pun menghela nafasnya dan tunduk lesu.

"Ca gue serius"

"Iya Nad, gue juga serius"

"Oke, kenapa lo bilang happy?"

"Karna direbutin oleh dua cogan" polosnya Caca menjawab.

Nadia ingin tertawa tetapi tidak bisa, yang ada ia menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Lo happy direbutin dua cogan yang lo suka dua duanya?"

"Happy banget, seperti artis gue jadinya"

"Ca, tolong bedakan antara fans dengan perasaan"

"Fans kan juga dari hati?"

"Iya sih, tapi fans hanya sekedar saja dan tidak sampai mendalam"

Caca dengan polosnya membuka handphone digenggamanya, lalu buka story instagramnya membuat poling kepada netizen untuk membantu Nadia memilih dua pilihan yang dirasakannya saat ini. Setelah terkirim ...

"Ca, hapus cepat storynya nanti dilihat si Ryan"

"Memang kenapa? Bagus dong dia tahu"

Nadia membawa poninya kebelakang rambutnya dan menghela nafas sabar menghadapi kepolosannya si Caca.

"Ca, gue minta bantu sama lo bukan sama netizen"

"Iya gue tidak tahu jawabnya Nad, makanya gue minta bantu netizen. Netizen kan tahu semuanya"

"Caca hapus cepat storynya"

Pas Caca ingin menghapus storynya, ternyata sudah ada yang polling memilih Adi sekitar 20% sedangkan Ryan 35% dan si Ryan pun sudah melihat storynya Caca.

"Nad lihat ini, netizen saja milih Ryan jadi lo harus pilih dia"

"Mana lihat, Astaghfirullah Caca. Ryan juga sudah lihat story lo"

"Bagus dong, netizen saja tahu mana yang tulus atau tidak"

"Ca, hapus"

"Tapi?"

"Hapus"

Akhirnya Caca pun menghapus storynya.

"Padahal netizen sudah bantu jawab" mematikan handphonenya dan diletakkan di boped kecil disamping ranjang tidurnya Nadia.

"Yang jalanin hidup itu gue atau netizen Ca?"

"Lo sih"

"Ini gue tanya lagi, lo pilih Adi atau Ryan?"

Caca bingung jawabnya.

"Ryan"

"Sebelum lo poling di story lo pilih siapa?"

"Jujur ya, pilih Adi" polosnya Caca tingkat dewa"

"Kenapa Adi?"

"Karena artis, biar syuting terus apalagi kalau sudah punya anak di ekspos terus"

Nadia geleng-geleng kepala menghadapi kepolosan sahabatnya itu dan yang bisa memberikan jawaban itu serius si Angel tetapi dia lagi tidak bisa menginap.

DUA PILIHANWhere stories live. Discover now