Assalamu'alaikum, Besti!
Siapkan mental dan jari-jari kalian kalau mau menghujat 😮
Semoga suka 💙
Big love
Okta***
Di sebuah ruangan gelap, kumuh, dan lembab terdapat sosok gadis dengan luka di sekujur tubuh. Kaki dan tangannya telah dipotong secara tak manusiawi, tanpa belas kasihan dirinya diperlakukan layaknya binatang liar.
Setiap teriakan ampunannya seolah hanya embusan angin lalu, tangisan telah berjuta kali keluar dari sudut mata. Seperti saat ini, dalam diam dengan posisi bersandar buliran bening itu mengucur deras.
Sesekali ia merintih merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Bukan hanya di fisik saja rasa sakit ini, melainkan juga ada di hatinya. Beberapa hari lalu ia mendengar kabar bahwa sang ayah--satu-satunya keluarga tersisa--telah tiada. Penyebabnya karena sebuah penyakit. Namun, faktanya tidak demikian. Ia tahu itu hanya akal-akalan mereka. Sebegitu bencinyakah dia padanya? Belum cukup ternyata dirinya menerima siksaan pedih ini.
Suara langkah kaki menggema menemani kesunyian. Tubuh gadis itu bergetar secara spontan, bayangan siksaan yang didapat oleh orang berbeda menimbulkan trauma tersendiri.
Langkah kian mendekat membuatnya melirik takut melalui sudut mata, sebab dia membelakangi cahaya tak nampak jelas raut wajahnya.
"Tolong, hah-jang-gan ...." Sekuat tenaga ia meminta ampunan. Meski berulangkali tidak diindahkan, tidak salahnya untuk mencoba.
Dia mendekat dan berjongkok di depan jeruji besi. Saat itulah ia bisa melihat secara jelas wajah calon penyiksanya.
"Clarissa."
Suara itu! Mata Clarissa menajam, mendesis akan rasa sakit dan amarah mulai menggerogoti hatinya.
Part ini sebagian dihapus untuk kepentingan penerbitan.
Punten, ya ヽ༼ຈل͜ຈ༽ノ
YOU ARE READING
2. The Royal Princess Phineas [TERBIT]
FantasySequel "Glacia The Villain's" dianjurkan membacanya terlebih dahulu. • "Cinta memang tidak dipaksakan, aku juga berhak merasakannya tanpa bisa kamu paksa untuk menghilangkannya." "Tapi, aku terbenani dengan itu. Kau paham, bukan?" "Kalau begitu jang...