Bagian 5

309 31 3
                                    

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh!

Halo, guys balik lagi sama Okta!
Kayak lama, ya gak update, hehe.

Makasih buat kalian yang masih setia baca, vote bahkan sampai masukin ke reading list cerita ini.
Lope, lope dah pokoknya ❤

Selamat membaca ^^
***

Derap langkah seirama memasuki tempat latihan para ksatria. Dibuat terkejut saat melihat barisan para kstaria berjejer di depannya.

Lagi-lagi Annora dibuat bungkam akan kepiawaian dan kesiapan kerajaan ini. Baru terhitung beberapa menit lalu ia meninggalkan ruang makan dan meminta izin memilih pengawal, belum niatan itu terucapkan sudah disuguhkan oleh sambutan.

Seorang pria paruh baya berbadan tegap dan berkulit kecoklatan melangkah mendekat pada Annora, dia sedikit membungkukkan badan memberi hormat.

"Saya memberi salam kepada Lady Mahalia, semoga setiap langkah Anda diberkati."

Annora menanggapinya tak kalah ramah. "Saya menerima salam Anda Sir ...?"

"Maafkan kelancangan saya yang rendah ini bagimana bisa tidak memperkenalkan diri secara benar. Anda bisa memanggil saya Robi."

"Baik, Sir Robi." Bukan Annora jika tidak keras kepala. "Jika saya tidak salah menduga Anda dan para kstaria yang hebat ini sudah tahu tujuan saya kemari?" tebaknya langsung.

"Benar, Nona. Raja memerintahkan kami untuk membantu Anda memilih calon pengawal Anda."

"Secepat itu?" Tak disembunyikan lagi keterpanahan Annora.

Sir Robi yang melihatnya hanya mengangguk sopan. Sudah terbiasa melihat kekaguman para tamu yang sering berkunjung ke kerajaan ini. Tentu saja dibalik hal positif ini ada bayaran yang mahal, yaitu mendapat keganasan raja dan putra mahkota sewaktu-waktu.

"Anda bisa memilihnya sekarang. Bila perlu akan saya jelaskan kualisifikasi masing-masing kstaria."

Itu membutuhkan waktu yang lama, batin Annora. Teringat akan satu nama, bibirnya melantunkan sebuah keputusan yang nantinya akan berdampak bagi dirinya di masa depan tanpa disadarinya.

Matanya mengedar melihat satu per satu lelaki gagah perkasa yang tengah menekuk satu kakinya dengan pandangan ke bawah. Cukup sulit sebenarnya mencari sosok yang baru ia temui. Begitu surai kecoklatan bercampur semburat keemasan nampak seperti madu, sudut bibirnya tersungging. "Saya memilih Sir Raven menjadi kstaria pribadi."

Lelaki yang disebutkan namanya mendongak secepat kilat, terlalu tak menduga namanya yang dipilih. Barisan paling belakang membuatnya menjadi mudah menarik atensi para rekannya. Tak terelakkan godaan samar mereka. Dengan wajah kalem seperti biasa ia dapat menyamarkan detak jantungnya yang bergema.

Dengan langkah yang pasti Raven menepis jarak dengan Annora. Pedang yang semula ia sarungkan segera ia lepaskan dan mendekapnya di dada. Pertanda ia siap menjalankan tugas.

Sir Robi melihatnya bangga sekaligus memuji Annora tanpa kata. Dari binar matanya saja sudah terlihat jelas. Pasalnya Raven salah satu kstaria andalan di antara mereka.

"Akan kami siapkan segera perayaan untuk janji  kstaria. Nona harap bersabar menantinya. Untuk sementara Sir Raven akan mengucap janji kstaria di hadapan kami dan Anda."

Dipilih menjadi kstaria pribadi bukan membebaskan tekanan di dalam barak pelatihan. Justru menambah beban tugas di kedua pundak. Diberi penghormatan seperti itu juga secara simbolik siap melindungi nyawa tuannya.

Annora memang bukan berasal dari Kerajaan Phineas, akan tetapi karena dia menjadi tamu raja secara tak langsung kedudukannya diistimewakan. Untuk itulah Raven bertugas ke depannya melindungi dan memberikan kenyamanan selama Annora berada di kerajaan ini. Bila Annora telah kembali ke tempat asalnya, Raven boleh memilih untuk mengikuti Annora atau memberhentikan tugasnya.

2. The Royal Princess Phineas [TERBIT]Where stories live. Discover now