Hidden Chapter II

2.4K 395 15
                                    

don't copast
don't siders
voment juseyo






[ Shafik : NarkoShit ]
.
.
.

"ANTRI DONG GUYS! KALO KEROYOKAN GINI WAJAH PARIPURNA GUE BISA LECET!!!"

Kacau, Hyunjin benar-benar dibuat kewalahan dengan para kaum hawa yang berebut ingin selca dengannya. Mereka datang mau beli minuman atau hanya ingin cuci mata dengan ketampanannya? Entah lah pokoknya ribet!

Faktanya belum lama ini Hyunjin membuka sebuah café dekat SMA N 5, sekolahnya dulu. Akibat dia gabut di apartemen. Yah, hitung-hitung meringankan beban Mbak Ayu.

Café milik Hyunjin bisa dikatakan ramai pelanggan meskipun masih baru. Mungkin karena akibat memasang wajahnya setiap promosi di medsos. Jadi kebanyakan pelanggan terhasut kabar 'ownernya ganteng'. Ya... tidak salah juga sih.

Kalau kalian ingin tau, target pasar Hyunjin itu murid-murid dari SMA seberang jalan sana, agar sekalian bisa nostalgia santai. Bukannya terjebak dengan kilat kamera yang selalu menyorot wajah tampannya.

Mana kebanyakan mereka hanya pesan es teh lagi.

Kring...

"Selamat datang di Gemintang Café...mau pesan apa?" sambut Hyunjin. Dilihat dari warna almamaternya pasti dua cewek ini adik kelasnya.

"Tuh kan La, ownernya ganteng..." bisik salah satunya, tentu Hyunjin dengar. Kedua remaja itu sibuk bisik-bisik sampai membuat antrian panjang di belakang.

"Ekhem, jadi kalian mau pesen apa?"

"E-eh itu... iced lemon tea sama waffle."

Hyunjin dengan cermat mencatat semua pesanan. "Ada lagi?"

"Kalo boleh sekalian foto sama kakaknya hehe..."

"Aduh kalo mau foto sama saya ada syaratnya, harus beli menu yang paling mahal." bohong Hyunjin. Dia capek senyum terus.

"Ya udah deh pesanannya ganti yang paling mahal."

Hyunjin tersenyum miris, rasanya ingin menghapus istilah 'konsumen adalah raja'. Tau begitu Hyunjin ikut saran Mbak Ayu saja untuk jadi model majalah.

Selesai dengan pesanan para pelanggannya Hyunjin akhirnya bisa bersantai. Hyunjin sendiri yang menjadi owner sekaligus pekerja di café ini.

Sudah sebar lowongan pekerjaan tapi belum ada yang melamar. Padahal syaratnya mudah, butuh yang pintar memasak dan menghitung uang. Dan yang paling penting laki-laki. Hyunjin tidak mau nanti kalau pegawai perempuan akan terlibat cinta lokasi karena ketampanannya. Begitu asumsinya.

"Eh eh aestetic banget ya tempatnya."

"Iyalah orang yang punya aja masih muda, mana ganteng banget lagi."

"Tau gitu dateng dari awal buka deh gak nyesel gue ke sini."

Hyunjin senyum-senyum sendiri dengar pembicaraan dua abg tadi. Tidak rugi membeli dekorasi mahal. Mana tempatnya strategis lagi. Pokoknya Hyunjin puas dengan hasil tangannya.

"Eh, tapi gue kek gak asing... Kak Shafik kakel kita waktu SMP gak sih? Yang anak band sama Kak Jeno dkk."

Cewek berambut pendek itu menelisik Hyunjin yang sedang berpura-pura membersihkan meja sambil menguping.

"Iya anjir cuma beda gaya rambut. Tambah cakep aja bias gue ㅠㅠ"

"Berarti ini Kak Shafik yang katanya kena kasus ganja di SMA dong?"

[✔] HUJAN || Jeno x EricМесто, где живут истории. Откройте их для себя