[✔] HUJAN || Jeno x Eric

19-HUJAN

Don't copast
Don't siders
Vomment juseyo

UNTUK anak kelas 6, 9, atau 12, apa yang biasa kalian lakukan saat istirahat sebelum les sore dimulai?

Main game? Ke kantin? Atau belajar materi les hari itu?

Mungkin pengecualian untuk Jeno yang tetap duduk di kursinya. Bukan karena memakan bekal apalagi belajar. Lebih mustahil lagi ikut menghibah.

Hanya melakukan hobi barunya yaitu melamun dengan halaman buku kosong di depannya.

Kulit pucat dengan kantung mata yang menghitam menjadi pemandangan lumrah kelas 12 MIPA 1.

Tidak ada yang kepo dengan penyebab kacaunya penampilan Jeno hari ini. Cukup memberi ruang ketika bintang kelas itu tertidur dan mengingatkan ketika guru datang mengajar.

Bukan hanya hari ini, hari-hari sebelumnya pun sama. Datang dengan muka lelah kemudian melamun di kelas sampai jam les selesai.

Jeno sendiri mengakui kalau akhir-akhir ini dia sulit berkonsentrasi. Tidak ada pelajaran yang masuk ke otaknya. Padahal sebentar lagi ada ujian.

Bahkan wali kelasnya sampai mengomel perkara laporan dari masing-masing guru mapel karena nilai ulangan hariannya yang turun drastis.

Yang dipikirkan Jeno hanya tentang rutinitas barunya menunggu bel pulang, mencari adiknya sampai pulang shubuh sekadar untuk mandi dan berangkat sekolah lagi.

Tidak ada waktu untuk makan, istirahat apalagi belajar. Jam makan dan tidur yang berantakan membuatnya semakin pucat dan kurus. Kalau anak kecil bilang Jeno seperti zombie.

"Lo mimisan goblok! Lagi mikirin apa sih?!" suara Haechan yang mengomel sukses membuat Jeno sadar.

Menerima sapu tangan dan membersihkan noda darahnya. Ini kali pertama Jeno mimisan lagi setelah sekian lama wajar jika Haechan agak panik karena sudah diwanti-wanti mamanya untuk memantau kesehatan Jeno.

"Pasti lupa minum obat. Ci, Cici!" Jaemin memanggil Heejin yang sedang memakai lipbalm.

"Mwoya?" tanggap Heejin dengan logat korea sebagai ciri khas cewek penggila k-drama itu.

"Cariin PTD sama kapas dongggg."

"Oke, bentar!"

"Lo masih kepikiran Eric ya sampai mimisan gitu lo gak sadar." tebak Jaemin. "udah tanya temennya yang namanya siapa sih? A...arga, nah iya si kutu kambing satu itu."

"Udah, gue bahkan tiap malem ke tempat tongkrongan geng motornya Eric tapi gak ada di sana."

"Gua capek Jen ngingetin lo buat istirahat minum obat, bebal banget." desah Haechan.

Tangannya sudah gatal ingin meninju Jeno kalau tidak sadar sepupunya sudah seperti mayat hidup.

"Udah lah masalah Eric dipikirin nanti lagi, lo mending sekarang tiduran di uks atau pulang biar gue izinin."

"Gimana gue bisa istirahat sedangkan gue belum tau Eric dimana?!"

"lima hari, lima hari Eric gak pulang ke rumah."