9-HUJAN

4.7K 684 100
                                    

Don't copast
Don't siders
Vomment juseyo






SAAT ini Jeno dan Haechan sedang berkumpul di rumah Jaemin. Kamar yang dihiasi polaroid Arindya Jisellyn itu telah berantakan dengan banyaknya kulit kuaci di lantai dan kasur.

Ulah kedua teman Jeno yang sedang simulasi perang hanya karena salah satu dari mereka kalah main kertas-batu-gunting.

"Lo curang, Na!"

"Kagak, gue beneran gunting Chan mata lo makanya direndem pake air garem."

"Udah jelas-jelas lo tadi ngeluarin batu, ya 'kan Jen?!"

Jeno yang lagi mengumpulkan kulit kuaci cuma mengedikkan bahu. Sebenarnya Jeno tahu Jaemin curang. Jelas-jelas anak pak Nasution itu mengeluarkan batu dan Haechan kertas.

Gara-gara sepupunya lengah sedikit, Jaemin mengeluarkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk gunting. Haechan yang sadar tentu nggak terima.

"Pokoknya lo yang pesen pizza, Lan!"

"Ya kagak bisa lah! Peraturannya tadi yang kalah yang pesen!"

"Mana ada tamu yang traktir tuan rumah?!"

"Ada, elo!"

Begitu terus sampai kulit kuaci yang sudah Jeno kumpulkan susah payah ke dalam kantung plastik dihambur lagi ke wajah Haechan.

Membuat sepupunya marah dan menjambak rambut Jaemin.

Jaemin yang tidak terima ganti menggigit lengan Haechan sampai remaja berkulit tan itu melepas jambakannya.

"Akhh rabies virus Dilan nih gue!"

"Alay lo, cuma gue gigit jugAKHHhhh sakit bangsat!"

Jaemin mengelus pahanya bekas digigit Haechan. Sedangkan sang pelaku masang wajah memenya sambil menirukan gaya bicara Jaemin.

"Alay lo, cuma gue gigit juga!"

"PUNTEN GO-FOOD!"

Suara teriakan perempuan dari luar membuat ketiga manusia di kamar itu menoleh ke arah pintu.

"Ngaku, siapa yang pesen?" tanya Haechan.

Bukannya tidak bersyukur karena makanan dateng lebih awal. Haechan cuma gamau disuruh bayar.

Dia liat ke arah Jaemin dan Jeno bergantian.

Jaemin menggelengkan kepala sambil bentuk 'peace'  dengan kedua jarinya.

"Bukan gue"

Haechan sih percaya, karena Jaemin itu memang tipe manusia yang tidak mau modal. Jajan di sekolah pun pasti hasil malak adik kelas yang lewat di depan toilet.

Padahal Jaemin ini termasuk orang yang berada. Ralat, orang tuanya yang berada.

"Gue"

Jeno menunjukkan layar ponselnya dimana riwayat dia pesan makanan dari aplikasi andalan semua orang itu.

Jaemin langsung menubruk tubuh Jeno yang sedang duduk di sofa kamarnya. Meluk leher Jeno lalu mengecup salah satu pipi temannya itu dengan gemas.

"Beruntungnya gue punya anak tiri yang berbakti kayak lo, muach!" ucap Jaemin lengkap dengan flying kissnya.

Bikin Haechan bergidik ngeri dengan tingkah ajaib Jaemin. Haechan jadi kasihan dengan anak Jaemin kelak yang harus punya bapak alay modelan Dilan Yoga Nasution itu.

[✔] HUJAN || Jeno x EricWhere stories live. Discover now