26-HUJAN

3.2K 465 75
                                    

don't copast
don't siders
voment juseyo











KIRA-kira apa yang akan dilakukan Eric untuk menghabiskan waktu liburan semester tahun ini?

Dengan tak adanya Jeno juga Sunwoo yang pulang kampung ke Semarang liburannya terasa membosankan.

Sudah 4 hari berlalu dan Jeno belum mengabarinya sama sekali. Eric sudah membombardir nomor juga e-mail Jeno tapi tak ada satu pun yang dibalas. Bahkan chatnya saja masih bercentang satu sejak kemarin. Eric hampir gila menunggu kabar Jeno.

Rutinitas balapan? No schedule.

Bang Juna, ketua genk motornya itu sedang melakukan magang di salah satu forum hukum di Jakarta. Jadi, tidak ada yang namanya balapan liar ketika sang ketua sendiri melarang, "Gak ada balapan, gue males jadi pengacara kalian kalo kena razia."

Jadi, selama liburan Eric tidak melakukan apa-apa. Di rumah paling-paling rebahan sambil mabar itupun jika Sunwoo mendapat signal di tengah ladang. Sohibnya itu sering mengeluh susah signal di kampungnya. #poorsunwoo

"Kamu itu kerjaannya tidur terus, ngeluh bosen terus. Itu cucian piring numpuk gak karuan." omel Suho.

Sebelum berangkat ke kantor kepala keluarga itu mampir ke rumah untuk menengok putra bungsunya. Ia terkejut mendapati lantai rumah kotor berdebu, cucian piring dan baju yang menumpuk.

Jadilah Suho membersihkan rumah sebelum membangunkan Eric. Agaknya apa saja yang dilakukan anaknya itu selama liburan?

"Pah, bosen..."

"Bosen? Bantu Papa cuci piring sini!"

Eric menatap jijik pada piring-piring yang belum dicuci Suho. Padahal bekas makan Eric sendiri yang sudah menumpuk selama tiga hari.

"Males, airnya dingin."

"Kalo airnya panas tangan Papa udah melepuh. Banyak alasan, pasti dulu yang nyuci piring si Jeno."

Masih menggunakan sarung tangan Suho menarik tangan Eric mendekat. Memberikan piring yang sudah ia gosok supaya lekas dibilas anaknya. Eric mau tak mau menurut. Akhirnya ayah dan anak itu mencuci piring bersama di pagi hari.

"Bilasnya yang bener Eric, itu masih ada busanya."

"Masih muda kok loyo, kaya Papa gak pernah ngasih uang jajan belasan juta."

"Gak ada hubungannya, Pah..." Eric berdecak, jengah dengan Papa yang sering kali kumat riya-nya.

Sesi cuci piring telah usai, Eric ingin kembali ke kamar tapi sang Papa menarik tangannya dengan cepat. Mendengus sekali lagi mendengar papanya mengomel bak kicauan burung di pagi hari.

"Mau kemana?"

"Ke kamar, Eric masih ngantuk Pah."

"Gak gak, nyuci baju dulu sana!"

"Airnya dingin Pah... tadi malem kan hujan. Papa tinggal di Bandung bagian mana sih?!" gerutu Eric.

Suho menjewer telinga Eric gemas. Anaknya yang satu ini banyak alasan kalau disuruh-suruh. Beda sekali dengan Jeno atau Kiran yang tanpa disuruh mau membereskan rumah.

[✔] HUJAN || Jeno x EricNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ