10-HUJAN

5.3K 760 122
                                    

Don't copast
Don't siders
Vomment juseyo

Long Chapter
Happy Reading♡








KACAU
Satu kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan rumah kediaman Atmajaya saat ini. Lebih tepatnya di ruang keluarga.

Beberapa kaleng soda berserakan di mana-mana. Bungkus snack, kulit kuaci, kardus pizza dan ayam pun berantakan di atas meja kaca.

Pecahan botol kaca yang ada di bawah aquarium menambah kesan kacau di ruangan ini.

Semuanya masih sunyi, hanya ada suara detik jarum jam yang menunjuk angka 10 lebih 13 menit.

Meski matahari begitu terik di luar sana, dua orang laki-laki yang terkapar di ruangan itu tidak terpengaruh untuk bangun. Mereka terlalu lelah setelah pesta kecil-kecilan kemarin malam.

Namun, tak bertahan lama ketika Eric merasakan punggungnya nyeri karena tertidur di sofa.

Eric meregangkan tubuhnya sambil mengatur posisi duduk. Menguap kecil, mengucek matanya sebelum benar-benar terbangun.

Mereka benar-benar melakukan quality time kemarin malam, tentu bertiga dengan Jeno. Memesan banyak pizza dan ayam, bermain video game dengan dibumbui sedikit perkelahian imut antara kakak beradik itu. Lalu dilanjutkan dengan menonton sepak bola sampai dini hari.

"Shh.. " Eric meringis ketika punggung tangannya terasa perih. Terdapat plaster bermotif minion yang Eric tidak tau kapan dan siapa yang memasangnya.

Bahkan Eric tidak ingat tim sepak bola mana yang menang. Papanya saja masih tertidur di lantai dengan memeluk botol sirup.

Melihat cairan orange yang sedang dipeluk papanya itu membuat kerongkongan Eric serak, haus.

Eric mengambil satu-satunya kaleng soda di atas meja. Tapi, kosong. Terpaksa harus mengambil minum di dapur.

Sebenarnya Eric malas untuk berjalan, ingin lanjut tidur di sofa. Tapi, berhubung ia mencium aroma makanan membuat Eric dengan semangat menuju dapur. Mungkin saja kan mamanya tidak jadi ke LA lalu kembali ke rumah?

Yang namanya Erica Seva Atmajaya mungkin sudah ditakdirkan memiliki feeling kurang tepat.

Nyatanya, bukan sosok Mama yang dikiranya saat ini memasak. Melainkan Jeno dengan apron putih sedang menyajikan nasi gorengnya ke atas piring.

Tanpa repot-repot menyapa Eric tidak peduli dengan membuka kulkas. Mengobrak-abrik isinya untuk mencari sekotak susu pisang yang selalu tersedia.

Jeno yang menyadari kehadiran Eric juga makan dengan tenang tanpa berniat menyapa lebih dulu. Toh, sifat Jeno memang seperti itu dari dulu.

Dua remaja itu seperti anak rantau yang sedang mengekost serumah. Satu atap tapi seperti orang asing yang mana akan canggung jika berinteraksi. Lebih baik saling diam dan urusi urusan masing-masing.

Setelah menemukan apa yang dicari Eric langsung beranjak pergi dari sana. Sengaja sedikit menjegal kursi yang diduduki Jeno. Membuat orang yang sedang memakan sarapannya itu menjatuhkan sendoknya dan melihat si pelaku.

"Kalo laper bilang, ga usah ngode kek anak gadis."

"Cih, gue ga laper sok tau." ya walaupun perut Eric berkata lain.

[✔] HUJAN || Jeno x EricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang