🍃44~Seorang Tamu🍃

34.3K 5K 525
                                    

Siap siap ⚠️😌

🍃 Happy Reading 🍃

"Terkadang, masalah datang tiba tiba tanpa kita duga."

~Sama tapi Berbeda

<><><>

Hari hari berlalu, tak ada yang spesial. Antara Kayra dan Alvin kembali seperti biasanya, sebagai sahabat. Tapi soal Alvin masih menyukai Kayra atau tidak siapa yang tahu? Itu rahasianya sendiri.

Hari ini sekolah pulang cepat, katanya para guru akan mengadakan rapat. Karena itu, Alvan dan Kayra sedang berada di belakang rumah Megantara. Alvin? Cowok itu belum pulang, karena ia tadi sempat bilang akan pergi ke kafenya sebentar.

"Om Dirga sama Tante Siska sampai sekarang belum tau soal Alvin?" tanya Kayra.

Alvan menggeleng. "Setiap gue mau ngomong sama mereka, Alvin selalu ngelarang."

Gadis itu mengangguk paham.

"Lah, Raka mana?" tanya Kayra yang tak melihat keberadaan manusia pecinta permen karet itu.

"Mungkin masih latihan basket," sahut Alvin yang ternyata sudah pulang dan berganti baju.  Lalu ikut duduk bersama Alvan dan Kayra.

Tak lama terdengar suara orang yang tak asing di telinga mereka. Lama lama suaranya makin dekat.

"Ah gila!! Baju gue basah semua, anjir!"

"Mana nggak bawa jas hujan."

"Tau gini gue bolos latihan aja!"

Ya, dia adalah Rakanza Adrian. Cowok itu datang dengan pakaian yang basah karena di luar sedang hujan.

"Apaan sih, dateng dateng udah ngomel aja," ucap Kayra.

"Vin, gue pinjem baju lo, ya? Okee," ucap Raka langsung pergi menuju kamar Alvin begitu saja. Padahal Alvin belum menjawab apa apa.

Tak berselang lama, Raka kembali dengan pakaian milik Alvin.

"Kok sebentar banget latihannya?" tanya Alvin pada Raka.

Yang di tanya hanya mengangkat bahu. "Nggak tau, tadi dibubarin gitu aja sama Pak Ardi."

"Terus sekarang yang jadi kapten tim basket siapa?" Kini Alvan bertanya.

Dengan bangga Raka menepuk dadanya sendiri. "Ya jelas gue, lah!! Ya kali si Sean. Secara skill gue kan sebelas duabelas sama Alvin, ya nggak, Vin?"

"Emang iya?" tanya Alvin sengaja.

Raka berdecak. "Nggak asik lo, Vin."

"Kay, itu sepupu lo kok nggak diajak kesini?" tanya Raka yang terselubung maksud lain.

"Nggak, Sasa takut sama lo katanya." Raka mendengus sebal mendengar ucapan Kayra.

Mereka terus berbincang, hingga suara bel terdengar di seluruh penjuru rumah.

"Siapa itu? Tamunya Ayah, kah?" tanya Alvan.

Alvin menggeleng. "Gue juga nggak tau."

Tak lama, Bi Ani datang sembari membawa minuman dan beberapa camilan.

"Nih, bibi bawain minuman sama camilan buat kalian. Nanti kalau kurang panggil bibi aja, ya?" ucap Bi Ani sembari meletakkan nampan itu ke atas meja.

Semuanya mengucapkan terimakasih. Tapi sebelum Bi Ani beranjak, Alvin bertanya sesuatu.

"Bibi tau nggak siapa yang dateng barusan?" tanya Alvin.

Sama tapi Berbeda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang