52. My sweetie pie, Zisel

2.6K 184 4
                                    

"Lo suka banget peluk gue." Iya, Zisel sekarang berada dalam pelukan hangat yang dulu pernah dia harapkan. Dan malam ini dia merasakannya lagi.

"Lo dulu pernah bilang pengen ngerasain lagi. Ini lagi gue kabulin. Kasian nunggu 5 tahun," ujarnya diselingi kecupan di puncak kepala Zisel.

Zisel mendengus. "Malam itu gue kalut–"

Rhys melonggarkan pelukannya. "Nggak perlu cerita. Gue juga merasakan hal yang sama. Untung owner kos di sana baik. Gue selalu diajak keliling Surabaya sambil naik motor." Rhys ingat bagaimana excitednya Shabri mengenalkan beberapa tempat di Surabaya kepadanya.

"Owner kos? Siapa, tuh?" tanyanya penasaran.

"Iya, owner kos gue yang baru."

"Aaa, itu sebutan penghuni kos buat gue. Nggak boleh buat yang lain!" Zisel merengek karena Rhys menyebutkan owner kos yang lain. Apa-apaan ini, baru saja jadian dia baru cerita jika punya owner kos yang lain.

Rhys terkekeh melihat raut muka Zisel BT. "Ooo nggak boleh, ya? Maaf-maaf."

"Kok lo mau diajak keliling Surabaya sama tante-tante," gerutunya pelan.

Rhys mengernyitkan dahinya. "Hah, siapa tante-tante?" Perasaan dia tidak sama sekali menyebut nama tante-tante.

"Owner kos lo yang baru." Di bayangan Zisel owner kos Rhys yang baru adalah sugar mommy yang suka bermain dengan berondong.

Rhys tidak dapat menahan tawanya lagi. "Cemburu?"

"Belum eh, bukan!" Dia menggelengkan kepalanya lucu. Masa iya dia cemburu sama tante-tante.

Rhys memegang kepala Zisel berusaha menghentikan gelengannya. "Dia laki, Zi. Seumuran sama kita. Nggak ada tante-tante di sana."

Respons Zisel hanya membulatkan mulutnya. "Gue juga mau diajak keliling."

"Ayo, sekarang?"

"Udah malem, capek. Giat banget, pak?"

"Soalnya gue tau lo suka lihat gedung-gedung tinggi kalau malam. Sana pulang! Mau dianterin nggak?"

Zisel mengedikkan bahunya. "Nggak tahu." Dia ingin mengetahui Rhys tipikal orang yang peka atau tidak.

"Oke. Kalau sama Zisel nggak perlu ditanya. Yuk, gue anterin!"

•••

Usai membuang sheet mask yang baru saja dipakai, Zisel menjatuhkan tubuhnya ke kasur, tangannya berusaha mencari ponselnya yang berdering. Ternyata Rhys meminta panggilan video dengannya. Awal mula rutinitas malamnya yang baru dimulai malam ini.

Zisel

Ini beneran nggak sih kita?

Rhys

Iya bener, Zisel.

Zisel

Masih nggak percaya. Sebentar, gue mau buka kapsul dari lo.

Zisel meninggalkan ponsel itu begitu saja sehingga Rhys melakukan video call dengan atap Zisel yang bewarna kuning karena cahaya lampu tidur.

Rhys

Kalau benda itu bikin lo overthinking. Lebih baik nggak usah dibuka.

Rhys

Simpan lagi di laci. Gue ajak ngobrol aja sampai lo tidur.

Semua perkataan Rhys dia dengar, tetapi dia tidak peduli, dia tetap mengambil satu kapsul dari botol kecil itu. Dia langsung berteriak kegirangan karena satu kapsul sudah berada di tangannya. Dia menunjukkan benda itu ke Rhys sambil menjulurkan lidahnya.

OWNER KOS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang