25. Efek Kupu-kupu

2.5K 214 11
                                    

Acara di mulai pukul 9 pagi. Untuk peserta acara diwajibkan datang lebih awal dari jadwal yang sudah ditentukan. Rhys langsung menemui ketua osis untuk membicarakan rencananya. Dia juga sudah memikirkan hal ini matang-matang. Berkat bantuan dari youtobe juga pastinya.

Rhys menoleh ke kanan dan ke kiri. Banyak anak osis yang mondar-mandir mempersiapkan segala hal sebelum acara dimulai.

Handphone yang digenggamnya bergetar. Rhys menekan tombol power. Lalu menempelkan sidik jarinya untuk bisa mengakses whatsappnya.

Mamanya Zisel.

Rhys ... Zisel barusan kambuh lagi sebelum berangkat sekolah. Sebenarnya tante nggak mau bikin kamu khawatir, tapi mau gimana lagi ... tante titip Zisel ya ... maaf udah ngrepotin. Terima kasih

Rhys melipir ke tempat sepi untuk menghindari orang berlalu lalang dan berniat membalas chat itu.

Rhys

Iya, Tan. Tante bantu doa ya dari rumah.

Selesai membalas dia berjalan menuju ruang musik. Barangkali saja Zisel sudah lebih dulu berada di sana.

Zisel datang ke kelas seolah tadinya tidak terjadi apa-apa. Dia berusaha untuk menepis pikiran buruk yang kini berputar di kepalanya.

Dia mengeluarkan setrika uap nya untuk menghaluskan pakaiannya yang sedikit kusut karena tersimpan di dalam tas. Seperti biasa apa yang dibawa ke kelas, semua ikut penasaran dan akhirnya mencoba.

Zisel tidak ingin menemui Rhys dulu untuk pagi ini. Datang-datang dia disibukkan oleh teman kelasnya sendiri yang ingin tampil dengan nomer urut awal. Mau tidak mau dia harus membantu. Sebelum itu dia sempat mengirim pesan ke Rhys menanyakan di mana keberadaannya.

•••

Seperti biasa lagu Indonesia Raya dinyanyikan dengan khitmad sebagai pembuka acara dan dilanjut dengan sambutan kepala sekolah kemudian dilanjutkan sesuai dengan rundown acara.

Lapangan Adijaya penuh. Zisel bahkan kaget karena banyak sekali manusia. Apalagi acara ini dihadiri alumni dari angkatan pertama. Setelah pembukaan acara dia mengajak Liona dan Raisa untuk pergi dari situ.

Sekarang posisi mereka berada di depan rundown tepatnya di depan ruang osis.

Zisel membulatkan matanya, mulutnya menganga lebar. "Gue tampil jam sebelas siang."

"Lo mah enak, gue malah jam 3." Liona mengerucutkan bibirnya kesal karena kelasnya mendapat urutan tengah menuju akhir.

•••

Rhys berada di barisan belakang berkumpul dengan para alumni tahun kemarin. Keduanya masih saling akrab bahkan masing sering bertukar pesan melalui grup line yang dibuat.

"Gue jadi nervous, Ndre." Rhys mengutarakan apa yang dia rasakan.

Andre memang sempat notice bahasa tubuh Rhys yang sedikit berbeda dari biasanya.

"Ngapain ngomong?" tanya Andre menaikkan satu alisnya. Rhys hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Andre.

"Lo pada tampil band, kan?" tanya salah satu cowo berkumis tipis.

OWNER KOS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang