13. Calon Kakak Ipar

3.3K 290 31
                                    

Sahabatnya sibuk berfoto ria, Zisel duduk sendirian sambil menikmati makananya tiba-tiba ada laki-laki yang umurnya lebih tua dari usianya datang meminta duduk di sebelahnya.

"Hai, sendirian aja?" sapa lelaki itu.

"Nungguin temen di sana tuh." Zisel menunjuk teman-temannya.

"Ooo temen lama, temen baru atau temen masa depan?" tanya laki itu mencoba mencairkan suasana.

"Temen lama kok. Bentar, teman masa depan itu gimana?" tanya Zisel sedikit mengangkat alisnya.

"Gue Kemal dari masa depan, Lo?"

Zisel tertawa kecil. "Zisel."

"Oke kita temenan. Ini kartu nama gue." Laki-laki itu langsung beranjak dari tempat duduknya. Zisel yang masih memegang kartu nama itu tersenyum sendiri melihat keunikan orang itu untuk mengajaknya berkenalan.

"Zi, lo nggak papa?" tanya Liona dengan wajah panik.

Zisel mengerutkan keningnya bingung. "Gue kenapa emangnya?"

"Disamperin om-om, kan tadi."

Zisel tertawa mendengar kepanikan sahabatnya. "Orang ngajak kenalan. Masih muda tau, tuh gue ada kartu namanya."

Liona menghela napas lega. "Gue kira om-om hidung belang, untung nggak gue labrak tadi."

Nongkrong di kafe juga banyak hal positifnya bisa memperluas koneksi di manapun dan siapapun. Tidak ada yang tahu, kan ke depannya bakal gimana? Bisa jadi partner kerja atau bahkan seperti Kemal bilang, teman masa depan.

"Handphone lo daripada nganggur gue pakai foto boleh, nggak?" tanya Liona melirik handphone Zisel tergeletak di atas meja.

"Pinjem aja. Kalau udah hapus sendiri dari galeri, ya. Gue mau beli minuman lagi bentar."

Ketika mengantri Zisel merasa seperti lagi diperhatikan sama cewek di sampingnya. Cepat-cepat dia menyelesaikan urusannya, karena merasa risih. Selesai melakukan pembayaran dia dicegat oleh cewek yang memperhatikannya sejak tadi.

"Kak," panggil cewek itu. Zisel hanya tersenyum sambil mengingat-ngingat siapa cewek ini.

"Aku Rhyn, adik kandung bang Rhys. Kakak owner kos yang tadi pagi dateng ke kamar abang, kan?" Perkataan Rhyn seolah memutar kejadian tadi pagi.

"Oh ... cewek itu kamu. Sendirian di sini?" tanyanya sambil mengedarkan pandangannya.

"Sendiri kak, nggak sama abang," balas Rhyn seakan paham Zisel mencari keberadaan abangnya.

"Daripada sendiri, mending gabung sama gue. Ada temen gue juga di sana, mereka seru kok tenang aja!"

Dari kejauhan Liona dan Raisa melihat Zisel membawa seorang gadis yang seumuran dengannya. Pipi chubby, gigi gingsul serta mata belok adalah ciri khas cewek itu.

Rhyn mengambil duduk di samping Zisel lalu mengulurkan tangannya ke Liona. "H-hai, Kak? Salam kenal aku Rhyn, adiknya abang Rhys."

"Pantes kayak nggak asing!" ucap Liona dan Raisa kompak.

"Beda tau, mukanya." Menurut pendapat Zisel.

OWNER KOS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang