🎀DUAPULUHTIGA : IBU GALUH 🎀

Bắt đầu từ đầu
                                    

"Ohh ... lo sahabat nya dia makanya belain dia?" Ketus Cynthia kepada Luna.

"Kalau kalian berdua ngerasa keganggu sama dia gara – gara kalian mau ngerjain tugas, harusnya bukan disini tempatnya! Kalian berdua bisa ngerjain di perpustakaan atau dimana tapi bukan di kantin!"

"Cynthia mata gue!"

Cynthia kemudian kembali menatap Galuh. "Lo emang manusia paling gak tahu malu Gal, dari dulu sampe sekarang sifat lo itu gak pernah berubah. Lo harusnya bisa bersyukur karena Kanaya hadir di hidup lo. Lo harusnya ingat siapa pendengar baik lo sewaktu lo masih SMA! Cepat atau lambat kalau lo kayak gini terus lo bakalan ngerasain yang namanya karma. Mungkin aja sekarang Tuhan sedang mempersiapkan karma buat lo. Tinggal menunggu waktu nya lo siap – siap lo bakalan rasain karma itu," ucap Cynthia setelah itu menarik Kanaya keluar dari kantin. Dia membawa Kanaya ke kamar mandi untuk membersihkan semua cabe – cabe yang ada di wajah Kanaya.

Setelah tubuh Kanaya menghilang, Galuh seperti merasa diserang rasa bersalah luar biasa. Kepala dan dada nya langsung merasa seperti ditusuk - tusuk. Dia kemudian berbalik menatap Satrio. Perbuatan Satrio jauh lebih luar biasa dari apa yang ia lakukan kepada Kanaya. Bisa – bisa nya dalam keadaan sadar, Satrio melempari Kanaya dengan semangkuk cabe.

"Sat...." panggil Galuh dengan suara berat nya mencoba mencari penjelasan apa yang barusan dilakukan oleh Satrio.

BUGH

Tapi sayangnya satu bogeman keras menghantam wajah Satrio membuat semua orang yang disana terkejut luar biasa. Semua mata yang ada disana mengarah ke meja mereka. Iya, Galuh memukul keras wajah Satrio.

Saat ini Cynthia dan Kanaya sedang berada dalam kamar mandi

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Saat ini Cynthia dan Kanaya sedang berada dalam kamar mandi. Kanaya membersihkan semua bagian wajahnya serta baju nya yang terkena sambal cabe. Sedangkan Cynthia, Cynthia menunggunya dari luar.

"Cyn, mata gue masih perih banget," isak Kanaya yang sudah beberapa kali membersihkannya namun masih terasa perih di bagian mata nya.

"Kita ke rumah sakit aja ya, gue yang antar. Hari ini gue bawa mobil," usul Cynthia mengajak.

"Akhhh... bangsat!" Kanaya tiba – tiba mengumpat, merutuki Satrio yang berani menyiram nya dengan cabe. "Mulai besok gue bakalan panggil nama lo Bang Sat, Satrio! Karena kelakuan lo sama persis kayak bangsat juga!" lanjutnya emosi.

"Nay, udah yuk, kita langsung ke rumah sakit atau ke klinik aja. Lo jangan ngucek – ngucek lagi mata lo."

"Mata gue sakit banget, Cynthia!"

"Iya, gue tahu, tapi kalau semakin lo kucek – kucek mata lo bisa jadi iritasi."

Cynthia masuk kedalam lalu mematikan keran air yang sedang dipakai Kanaya kemudian menarik nya keluar. Mereka berdua pergi ke tempat rumah sakit atau klinik yang terdekat dari kampusnya.

Ada kisaran lima belas menitan jarak dari kampus menuju rumah sakit tersebut. Sampai di rumah sakit, Kanaya langsung mendaftarkan nama nya. Beruntung pada hari itu dokter yang bertugas di bagian mata sudah ada jadi dia tidak perlu menunggu waktu yang lama.

5 TAHUN UNTUK GALUHNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ