🎀DUAPULUHTUJUH: YAYA? 🎀

335 145 346
                                    

"Lo terlalu ingin dikejar, sampai lo lupa sebenarnya dia sudah lelah mengejar lo"

- Satrio Agistasoro Devana -

Selesai kelas, Kanaya keluar bersama Cynthia. Baru saja keluar, mereka berdua menoleh kearah seseorang yang sedang berdiri di depan kelasnya.

"Lo janjian pulang bareng sama dia?" tanya Cynthia menoleh ke Kanaya.

"Gak," jawab Kanaya singkat. Kanaya memutar bola matanya dengan malas melihat Satrio ada disini kemudian berjalan melenggang turun tangga.

"Kanaya," panggil Satrio mengejar Kanaya.

"Gue gak mau pulang bareng lo!"

"Bang Sat, lo mau bawa gue kemana?!" Kanaya memekik lantaran Satrio tiba – tiba menggenggam tangannya kemudian menariknya turun ke bawah. Entah mau dibawa kemana dirinya oleh lelaki ini.

"Sat, lo mau bawa gue kemana?"

"Pulang bareng sama gue," jawabnya.

"Gue gak mau pulang sama lo, gue mau pake taxi online aja." Kanaya berusaha melepaskan cekalan tangan Satrio di tangannya.

"Bang Sat, lepasin!".

"Sat! Bang Sat!

Satrio membawa Kanaya ke area parkir tapi sayangnya tiba - tiba seseorang menarik bahu Kanaya dengan keras membuat genggaman mereka terlepas.

"Lo tuli atau gimana, hah? Lo gak dengar dia bilang lepasin!" ucap nya marah yang jelas sekali tergambarkan dari raut wajah nya. Rahang nya mengeras serta dada nya menggebu – gebu, tidak terima melihat dia membawa Kanaya seperti itu secara paksa.

"Galuh." Kaget Kanaya melihat Galuh ada disini. Galuh menarik paksa bahu Kanaya membawa nya ke belakang badannya.

"Hari ini lo gak bisa pulang bareng sama dia, karena hari ini gue yang pulang bareng sama dia," ucap Galuh tegas membuat Kanaya melebarkan matanya.

Satrio yang mendengarnya tersenyum kecut, "Ckckckck, emang nya lo yakin kalau dia mau pulang bareng sama lo?".

"Gak!" Kanaya mendorong keras badan Galuh membuat Galuh hampir saja tersungkur. "Gue gak mau pulang sama lo!," jawab Kanaya tegas.

"Lo dengar sendiri kan jawabannya?" tanya Satrio menaikkan sebelah alis mata nya.

"Lo harus pulang sama gue, Nay!" Marah Galuh.

"Gak mau! Emangnya lo punya hak apa sama gue sampe harus maksain gue pulang bareng? Lo pacar gue? Suami gue? Gak, kan! Jadi ngapain lo maksa gue pulang bareng!"

"Naya!" bentak Galuh.

"Gak! Gue tetap gak mau!" keukeuh Kanaya pada pendiriannya kemudian pergi berjalan ke arah Satrio.

"Dia bawa motor, Nay! Bukan bawa mobil!" Seketika Kanaya bergeming di tempat.

"M- motor?" gumam Kanaya pelan. Kanaya memiringkan posisi badannya melihat wajah Satrio mencari jawaban di mata lelaki tersebut apakah benar dia bawa motor atau tidak.

"Iya, dia bawa motor. Gue tanya sama lo, Sat, lo bawa motor atau mobil?"

Satrio sedikit menoleh ke Kanaya melihat wajah perempuan di belakang nya sekarang terlihat pucat.

"JAWAB GUE SATRIO!"

"Iya, gue bawa motor," jawab Satrio dengan mata menghadap ke wajah Kanaya. Kanaya sontak menjauh dari tubuh Satrio. Mata nya menunduk ke bawa sembari menggeleng – gelengkan kepala nya pelan.

5 TAHUN UNTUK GALUHWhere stories live. Discover now