🎀DUAPULUHTIGA : IBU GALUH 🎀

288 164 167
                                    

"Mereka sama

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

"Mereka sama."

"Tidak mereka tidak sama."

"Mereka sama."

"Tidak, mereka sama sekali tidak sama. Coba tenangin diri kamu dulu. Itu hanya halusinasi kamu saja yang bilang kalau mereka sama."

Perempuan yang saat ini sedang berhadapan dengan pasien nya melihat pasien nya mengalami kecemasan berlebihan mencoba untuk menenangkannya. Rasa kecemasannya kambuh setelah dia bercerita kalau dia telah berbuat kesalahan lagi dengan orang yang sebelumnya.

Trauma itu sangat nyata. Kejadian yang tidak menyenangkan yang pernah kita alami, itu sangat akan membekas di kehidupan kita selanjutnya.

"Melihat kondisi kamu seperti ini lagi, kembali seperti awal lagi keputusan yang memang kamu ambil untuk menjauhi nya sudah paling benar. Kamu berhak bahagia, dia pun berhak bahagia. Kalian berdua berhak sama – sama bahagia. Jangan pernah menyesali apa yang sudah kamu lakukan selama ini untuk dia.

🎀🎀🎀🎀🎀

Kanaya yang mengira kalau hari ini akan bahagia ternyata salah besar. Justru hari ini adalah hari tersial baginya. Dibentak dan dipermalukan oleh Galuh ditambah disiram semangkuk cabe oleh Satrio menambah rasa sial Kanaya menjadi berkali - kali lipat.

"Apa? Lo mau belain siapa? Luna atau cewek centil ini?!" bentak Satrio menatap Galuh.

Mendengar Satrio membentak seperti itu membuat napas Galuh menggebu – gebu sekaligus rahang nya mulai mengeras. Walaupun ia sadar membentak Kanaya adalah perbuatan yang salah, tapi mendengar Satrio mengucapkan kalimat yang gak pantas membuat dirinya tidak terima.

"Jawab! Lo mau belain siapa?" bentak Satrio lagi.

"Naya!" Seseorang menarik tubuh Kanaya keluar dari kursi. Dia melihat di lantai sudah ada kue yang berserakkan.

"Cynthia, mata gue." Rintih Kanaya masuk kedalam pelukan Cynthia.

"Lo berdua gila, ya? Dimana otak kalian berdua, hah?!" teriak Cynthia keras.

PLAK

PLAK

Cynthia menampar wajah Galuh dan Satrio bergilir.

"Lo siraminn Naya pake apa Satrio?! Lo siramin dia pake cabe? Dimana otak lo sampe - sampe siramin dia cabe!"

"Dan lo, Luh." Tunjuk Cynthia tepat di muka Galuh. "Bisa - bisanya lo bentak Kanaya di depan banyak orang padahal Naya udah bikini kue buat lo! Kalau lo mau tahu, dia rela gak tidur demi bisa buatin lo kue!"

"Galuh gak salah, sahabat lo emang salah!" potong Luna menyanggah. Luna berada di pihak Galuh. Dia membela lelaki tersebut. "Kalau dia gak gangguin kami ngerjain tugas harusnya kejadian ini gak bakalan terjadi!"

5 TAHUN UNTUK GALUHOnde as histórias ganham vida. Descobre agora