🎀LIMA : BELAJAR MOTOR 🎀

910 694 341
                                    

Mohon maklumin kalau kalian melihat komenan nya sedikit karena sebelumnya part ini udah di revisi makanya semua komen - komen udah hilang 🥺🙏

Selamat membaca teman-teman❤❤ ✅
____________________________________

⚫️️ 3 TAHUN YANG LALU ⚫️

"Ma, Kanaya mau naik motor!" teriak Kanaya dari teras rumah.

"Tinggal naik aja!" celetuk Papa di belakang Kanaya. Papa berdiri tepat di belakang Kanaya.

Kanaya menoleh, melihat sang Ayah. "Bukan itu maksud Yaya. Maksud Yaya, tuh, ajarin Yaya bawa motor. Bukan diajarin cara naiki motornya. Kalau cuma naik doang mah Yaya juga bisa. Lagian sekarang Yaya udah mau SMA, masa anak SMA gak bisa bawa motor," sebal Kanaya menghentakkan kakinya.

"Katanya kalau orang yang gak bisa bawa motor, dia disebut beban teman nya," lanjut Kanaya lagi.

"Terus maksud kamu, sekarang kamu minta Papa ajarin cara bawa motor?" tanya Papa dan Kanaya tersenyum manis.

"Ya iya, dong."

"Gak bisa." Seketika ekspresi Kanaya berubah menjadi mengerecut.

"Kenapa?"

Papa melihat sang Istri keluar dari dalam ruang. Dia berjalan mendekati mereka berdua.

"Tadi siapa yang mau belajar naik motor?" celetuk Mama membuat Kanaya membalikkan badannya.

"Yaya!" jawab Kanaya.

"Gak boleh!" Tegas Mama.

"Kenapa?" Cemberut Kanaya.

"Karena sampai kapan pun Mama sama Papa gak akan pernah izinin kamu bawa motor."

"Alasannya?"

"Karena kami gak mau kamu celaka Kanaya."

"Tapi Yaya bisa jadi beban teman – teman Yaya kalau gitu."

"Kalau kamu gak mau jadi beban teman – teman kamu, kamu pake aja ojek online terus."

"Gak mau, itu jauh lebih boros Ma," ucap Kanaya cemberut.

"Emangnya bayar ojek online berapa, sih?" potong Papa cepat. "Kamu sehari lima kali naik ojek online aja kami masih mampu biayainnya."

Kanaya mendelik sebal ke sang Ayah. Tidak ada satupun yang mengertinya. Padahal dia ingin sekali bisa mengendarai motor seperti teman – teman nya. Dengan hentakkan kaki yang kesal, Kanaya kemudian pergi darisana.

"Naya!" panggil Mama menahan Kanaya.

"Apa?"

"Jangan sekali – kali kamu berani nyentuh motor di garasi."

"Iya!" jawab Kanaya ketus.

Didalam kamar, Kanaya sedang duduk di kursi belajarnya sembari menonton tutorial mengendarai sepeda motor. Setiap video tutorial itu selesai, Kanaya selalu menghela karena percuma aja dia gak diizinin bawa motor.

Tapi karena rasa keinginannya tinggi, Kanaya memaksakannya untuk bisa belajar motor hari ini. Dia harus bisa! Harus! HARUS BISA!

Kanaya mengendap – endap keluar dari kamar terus turun dari tangga lalu menuju pintu kearah garasi. Sampai di garasi, Kanaya pelan – pelan mendorong pintu lalu mengeluarkan motor yang mau digunakannya. Setelah itu, Kanaya mendorongnya keluar pagar. Tidak lupa juga dia kembali menutup pagar pelan – pelan.

5 TAHUN UNTUK GALUHWhere stories live. Discover now