43

1.8K 296 36
                                    

Di tempat lain, Mui sedang berhadapan dengan iblis bulan atas 5, Gyokko. 

" Hyo, hyo, senang berkenalan denganmu. Aku adalah Gyokko, iblis bulan atas yang akan mengambil nyawamu. " Serunya.

" Oh, begitu, aku tidak peduli. " Ujar Mui datar. Ia mengeluarkan katana dari sarungnya.

Gyokko tampak kurang peduli dengan ajalnya yg padahal sudah mendekat. Dia malah mengeluh.

" Sesampainya aku disini, aku berencana membunuh beberapa pembuat pedang untuk dijadikan seni. Tapi ada gadis sialan berambut sakura yg menggangguku! Jadinya aku sama sekali tak bisa membunuh satupun dari mereka! Ahrg! Sialan! " Ocehnya.

Kotetsu dan Kanamori yg bersembunyi hanya mengigil ketakutan.

' Gadis berambut sakura? ' Batin Mui bertanya-tanya.

Tak perlu waktu lama, Mui langsung menyerangnya. Tapi Gyokko berhasil menghindar, ia mengeluarkan jurus ikan koi yg menyemburkan sesuatu seperti paku tajam. Tembakan pertama, Mui berhasil menghindarinya.

Tapi sayang, ikan-ikan itu juga mengincar Kanamori dan Kotetsu, sehingga Mui menjadi perissai mereka dan tertusuk pada bagian badan dan juga muka.

Mungkin karna efek dari racun itu, Mui seolah-olah melihat sesuatu yg lain. Ia melihat pemandangan yg...familiar?

' Siapa itu? Itu tempat apa? Aku tak bisa mengingatnya. '

Disaat Gyokko kembali mengoceh tak jelas, Mui berusaha membelahnya dengan mengayunkan pedang secara horizontal. Tapi lagi-lagi, Gyokko berhasil menghindar, lalu ia mengeluarkan suatu gelembung air besar dari potnya.

Mui tak sempat mengelak, hingga ia terkurung dalam gelumbung air itu. Ia berusaha menusuk, menebas, tak tak juga berhasil.

Sementara Mui masih terperangkap, Gyokko menuju gubuk tempat dimana Haganezuka sedang mengasah pedang yg ditemui Tanjiro dihutan. Ia berkali-kali menyakiti Haganezuka agar ia kehilangan konsentrasi, tapi Haganezuka tetap keukeuh.

Dan disitulah, Mui mulai mengingat siapa dirinya, dan tentang Yui, saudara kembarnya. Disaat yg bersamaan, Kotetsu juga berusaha membantu memecahkan gelembung itu.

Melihat Kotetsu yg benar-benar serius membantunya, Mui seolah mendengar suara mendiang Ayahnya.

" Membantu orang lain, pada akhirnya juga berguna untukmu. Dan manusia itu adalah makhluk hidup, yg bisa memunculkan kekuatan terhebat demi orang lain, Muichiro. "

Lalu disusul dengan perkataan gadis itu. 

" Mui-san, pernahkah terbenak dalam pikiranmu untuk melindungi orang lain? Rasa ingin melindungi yg benar-benar dari dalam hatimu? "

Sesaat kemudian, matanya menajam. Uratnya menyembul keluar.

" Iya, kau benar, Ayah, Nee-san. "

" Jurus Kabut :  Teknik ke-2, Kabut Berlapis! "

Akhirnya, setelah sekian waktu, ia berhasil keluar. Mui telah mendapatkan 'tanda' miliknya yg menyerupai kabut. Singkat cerita, Mui mengeluarkan sebuah teknik dimana ia mengelabui Gyokko dengan menyembunyikan hawa keberadaannya, seperti kabut. Setelahnya, yg dilihat Gyokko hanyalah tanah yg terbalik. 

" Ya, ini sudah berakhir. Sampai jumpa, kau mungkin tidak akan pernah terlahir kembali di dunia ini. " Ucap Mui datar.

" Pernafasan Kabut : Teknik ke-7, Kabut Tipis. "

" INI TIDAK MUNGKIN! INI SAMA SEKALI TAK WAJARR! BAGAIMANA BISA AKU KALAH DARI BOCAH RENDAHAN SEPERTIMU?! " Pekiknya.

Muak dengan teriakan tak jelas itu, Mui membelah kepalanya menjadi beberapa bagian.

Kimetsu No Yaiba : In Another WorldTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon