END

2.3K 276 131
                                    


Disclaimer dulu nich

Apapun keputusan yg Aya buat dan yg telah Aya tulis, mohon penerimaannya heheh :D

___________________________________________________

" (Y/n)! Kau sudah selesai memakai baju? Yuna-chan sudah datang loh! " Pekik sang ibu dari dapur.

" Ha~'i! Sebentar lagi! "

Di dalam kamarnya, gadis itu tengah sibuk menyimpul dasi merah dengan motif kotak-kotak. Setelah ia melihat penampilannya yg terbilang rapi, dengan blazer bewarna hitam, serta logo yg terpampang pada bagian dada kiri, serta warna rok yg sama dengan dasinya. Fashionable sekali, permisah~⭐

Usai melihat-lihat, (Y/n) langsung menyambar tasnya lalu lari keluar kamarnya, seraya memakai sepatu bewarna hitam dengan stocking selutut. 

" (Y/n)! Rotimu! " Tegur sang Ibu ketika melihat (Y/n) yg mau keluar tanpa sarapan.

" Iya, iya. "

" Duh, kamu ini. Kamu sekarang sudah SMA, pandai-pandai jaga diri dong. Nanti gimana mau nikah? Sarapan aja lewat waktu terus, nyuci piring saja lama, nyuci baju sampai ketukar sabunnya dengan s*nl*ght. Mau jadi apa kamu? " Akhirnya, pencerahan pagi hari berhasil menusuk sanubari putrinya.

" Itu kan masih lama! Urusan nanti ya nanti, sekarang ya belajar dulu! "

" Dih, belajar-belajar! Setiap malam saja kamu hapeeeeee terussss nonstop! "

" Ugh! Udah deh! (Y/n) berangkat! "

Pada akhirnya, gadis itu memilih untuk langsung pergi saja daripada harus mendengar omelan yg bisa membuat telinganya berdengung, dengan roti selai kacang yg diapit dalam bibirnya.

Begitu sampai di teras rumahnya, matanya menangkap sosok gadis berambut pendek dengan seragam sekolah yg sama. 

" Maaf membuatmu menunggu, Yuna! " Sapanya.

Gadis bernama Yuna itu lantas tersenyum ketika melihatnya.

" Apa kau diomelin lagi, sama ibumu? "

" Yahhh begitulahhh, memangnya aku anak TK huh? Gini-gini aku anak yg membanggakan waktu SD! "

" SD dengan sekarang sudah beda lagi, tahu. "

Tak jauh dari tempat mereka berdiri, terdapat seorang lelaki yg sedang memainkan handphonenya di depan vending machine. Dengan warna rambut hitam senada dengan warna matanya, ditambah kegantengan yg terpancar pada wajahnya yg menandakan bahwa ia anak alim nan gagah.g

(Y/n) tersenyum melihatnya, ia melambaikan tangan pada lelaki itu.

" Futa-san! " Panggilnya.

Lelaki itu-- Futa menyunggingkan senyum, ia pun mengantongkan handphonenya.

" Ohayou gozaimasu (selamat pagi), Asuka-san, Sawayaka-san. " Sapanya dengan sopan.

Dahi (Y/n) mengerut, " Futa-san, kau ini terlalu formal sekali, panggil saja aku (Y/n). "

Yuna ikut mengangguk, " Begitu pula denganku. "

" Kalau begitu... (Y/n)-san, Yuna-san. "

(Y/n) lantas terkekeh.

" Mau pergi sekolah bareng kami? Meski kita beda sekolah, tapi masih tetap satu jalur. " Tawar gadis bermanik (E/C) tersebut.

Futa hanya mengangguk, lalu, mereka pun akhirnya berangkat sekolah bertiga. Ditengah perjalanan, mereka melihat sebuah toko apotik yg tampaknya baru buka dengan bunga-bunga indah, yg tersaji pada depan toko itu.

Kimetsu No Yaiba : In Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang