25

5.7K 840 361
                                    

Keesokan siangnya, (Y/n) sudah sampai di sekitaran markas pemburu iblis. Ia menghela nafas lelah. Selama perjalanan, ia tidak pernah berhenti untuk beristirahat.

" Aduh ya tuhan... Demi Yuuki si sampah serapah gak guna, kok hari ni panas kali.... " Gumamnya sambil mengibas-ngibaskan tangannya guna mengurangi panas.

Yuuki be like :

Yuuki : *hatchummm!!!* Woy! Siapa yg ngata-ngatain gw yg seganteng udin jamaludin sejagat raya ni ha ?!!

Oke, lupakan orang sinting satu ni_-

(Y/n) berjalan dengan lesu. Kelelahan fisik sih tidak. Tapi, lelah secara mental. Pikirannya masih terngiang pada misinya kemarin. Jujur, misi itu terlalu mudah untuknya ( eaaaaa~~ :v ) Tapi, memorinya tentang membunuh itu.... Ah, lupakan... Ia tidak mau mengingatnya.

Mata (Y/n) tak sengaja menatap manik mata mint yg tengah duduk di engawa rumahnya sambil melipat kertas origaminya menjadi burung bangau.

" Muichiro ?! " Kaget (Y/n).

Mui yg mendengar suara nyaring (Y/n) langsung menolehkan kepalanya ke arah sang gadis.

' Aduh, aku di notice ama dedeq terimut sedunia, ya tuhannn!!! ' Pekiknya dalam hati.

Mui menatapnya malas. (Y/n) hanya tersenyum canggung.

" A-anu, Mui-san. Apa yg sedang kau lakukan ? " Tanya (Y/n). Mui meliriknya singkat, lalu menjatuhkan pandangannya ke kertas-kertas origami yg tengah ia lipat.

" Origami. " Jawabnya singkat.

Tanpa permisi, (Y/n) langsung memasuki halaman rumahnya. Ia melihat-lihat beberapa lipatan origami yg belum selesai, dan beberapa burung bangau origami. 

" Mau kubantu ? " Tanya (Y/n) menawarkan dirinya.

" Apa kau bisa membuatnya ? "Ujar Mui dengan nada malas. 

" Tentu saja, bisa! Aku bahkan pernah memenangkan kontes membuat origami terunik! " Ucapnya (Y/n) bangga sambil menunjuk dirinya sendiri.

" Kontes ? "

' Njir, salah ngomong! '

" A-ah! Itu... Maksud ku... Aku... Pernah... Dipuji! Ya, ya... Dulu aku sering di puji karna bisa membuat origami terunik, haha.... " (Y/n) menggaruk tengkuk lehernya yg tak gatal.

' Aduh... Kok aku suka banget sih, malu-maluin diri di depan idola kesayanganku! '

Mui hanya ber-'oh' ria. Lalu, ia menepuk-nepuk lantai kayu yg berada di sampingnya. Mengisyaratkan (Y/n) harus duduk di sampingnya. (Y/n) dengan senang hati menurut permintaan dedeq kesayangannya.

" Ini, buatkan. " Suruh Mui sambil menyerahkan puluhan kertas origami pada (Y/n).

(Y/n) menatap terkejut pada tumpukan kertas origami itu.

' Woy.... gw emang mau bantuin..... TAPI GAK KEK GINI JUGA, DEK MUI TERSAYANGGG !!! '

.

.

.

Sudah hampir satu jam, (Y/n) melipat-lipat puluhan kertas origami itu menjadi burung bangau. Tangannya sudah gemetaran untuk melanjutkan aktivitasnya lagi. Ia lalu tepar di lantai kayu yg dingin sambil menghembuskan nafasnya lelah.

" Ada apa ? " Tanya Mui.

" Aku capek.... " Rengek (Y/n). Mui tak memperdulikannya dan melanjutkan aktivitasnya.

(Y/n) kembali memandang wajah Mui yg terbilang sangat imut. Wajahnya sangat mulus dan cantik.

' Sebagai seorang cewek, aku merasa insecure padamu Mui... Huhu... T^T '

Kimetsu No Yaiba : In Another WorldOnde histórias criam vida. Descubra agora