36

2.7K 438 65
                                    

" RACUN LEMAH INI TIDAK AKAN BISA MEMBUNUH DIRIKU, DASAR SAMPAH!!! "

__________________

Tetesan darah (Y/n) tiba-tiba menyatu dengan sendirinya sehingga membentuk sebuah pedang. Tentu kejadian itu membuat paman putih, Gyutaro serta Daki terkejut.

" ..Kau, apa kau iblis...? "

(Y/n) tak mengidahkan pertanyaan itu, mulutnya terlanjur membentuk sebuah seringaian mematikan. Dengan gesit, ia mengeluarkan pernafasan barunya.

" Chi no Kokyu : Ni no Kata, Jigoku no Tobira, Aka ( Pernafasan darah : Teknik ke-2, Pintu Neraka, Merah ) "

Suara gong menggema di antara mereka. Seketika, dari seluruh wilayah itu mengeluarkan sebuah sulur tajam yg terbuat dari darah, dengan ganas mengincar kedua iblis itu. Serangan dari sulur-sulur itu berhasil membuat kedua iblis itu kewalahan.

" Apa-apaan sulur menjijikkan ini ?! Dipotong sekali, kenapa malah menjadi empat ?! "

" Bukankah itu sama saja dengan selendang jelekmu itu, Daki ? " Ejek (Y/n).

" Berisik dasar jalang! "

Daki dengan ceroboh menyerang (Y/n) tanpa memperhatikan sekitar. Alhasil, dari balik tubuhnya ia tertancap sulur-sulur itu. Daki meringis kesakitan, gerakannya terhenti di udara karna tubuhnya tidak bisa bergerak karna ditusuk.

" Sialan...!!! " Geramnya.

Umumnya, iblis bulan atas pasti tak akan mempan dengan yg beginian. Tapi, darah (Y/n) lah yg membuat serangan itu menjadi lebih mematikan. Mau ratusan kali ia memberontak, sulur itu tidak akan melepaskannya, ujungnya yg tajam terus menancap di tubuh Daki tanpa bisa terlepas. Sulur yg lain datang ingin menusuknya lagi, tapi hal itu digagalkan oleh Gyutaro.

' Yah, itu belum sepenuhnya serangan dari teknik ku sih. '

Sedetik kemudian, terdengar suara gong lagi. Kali ini menggema dengan lebih kuat. Bertepatan dengan suara itu datang, (Y/n) mengayunkan pedang darahnya dengan secepat kilat ke-arah mereka. Sayangnya Gyutaro berhasil menangkis serangan (Y/n).

" Sayang sekali yah, teknik busukmu itu tak bisa mengenaiku! " Desis Gyutaro. (Y/n) menatapnya remeh.

" Heh, kau sungguh berfikir begitu ? " 

(Y/n) membalikkan ayunan pedangnya, ia melompat kembali kebelakang. Lalu, ia mengayunkan pedangnya kekanan-kekiri. Namun, dari setiap ayunan itu akan keluar sebuah dorongan yg sangat kuat, bercampur dengan percikan darah miliknya. Gyutaro terhempas sekali, kedua kalinya ia berhasil dihempaskan kerumah warga.

Daki yg tak terima kakaknya terus-terusan diserang, mencoba melawan balik, namun untungnya paman putih, alias Uzui berhasil menangkis serangannya.

" Hey! Kau melupakan pria elok sepertiku! Kurang ajar sekali ya! " Geramnya.

" Hahaha, maaf paman. Aku terlalu kesenangan, makannya sampai lupa. "

" Dasar bocah! Tidak bisakah kau menahan diri dan membiarkan aku yg menjadi bintang utamanya ? "

" Berhentilah bermimpi, sebaiknya kau istirahat saja paman. Lihat rambut mu yg sudah berantakan, bahkan tubuhmu sudah banyak luka. Kalau tak mampu bilang saja paman! Jangan menjadi beban! " 

" Hah! Kau memang bocah sialan ternyata! "

(Y/n) terkekeh, " Aku anggap itu sebagai pujian. "

Usai berbasa-basi, mereka berdua kembali ke urusannya masing-masing. Uzui mengurus Daki, dan (Y/n) yg mengurus Gyutaro. Katana yg berada di tangan kanan dibuat memutar untuk menghalang serangan Gyutaro, sedangkan pedang darah yg pegang di tangan kirinya digunakan untuk menyerang.

Kimetsu No Yaiba : In Another WorldOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz