K. Yuuki Gaiden #Part1

1.3K 112 7
                                    

All About Him

______________________________________________________

Seorang anak kecil tengah terbaring lemas pada kasur rumah sakit, hanya dapat melihat langit-langit plavon bewarna putih yg menjadi bagian dari kehidupannya. Tangan kanannya bergerak lemas. Rasa sakit masih terasa pada urat nadinya akibat jarum suntik yg terus-terusan menusuk kulitnya. Tali infus yg tak dapat dilepas, telah menjadi teman sehari-harinya. Ruangan serba putih tanpa adanya warna.

Pemandangan yg membosankan. 

Kegiatan yg membosankan. 

Hidup yg membosankan.

Dan semua ini, adalah bagaimana dia menghabiskan hidup.

.

.

.

Pucuk kepalanya ditepuk pelan oleh seorang perawat yg tersenyum ke arahnya. Bocah itu membuang muka. Risih dengan apa yg dilakukan wanita berpakaian putih itu.

" Yuuki, kamu harus sopan! " Tegur sang Ibu yg tengah menggandeng tangannya.

Perawat itu tertawa kecil. Memaklumi sikap bocah itu yg terbilang kasar.

" Tidak apa-apa bu, lagian Yuuki-chan masih anak kecil. Dia pun pasti suntuk berada di rumah sakit terus. Oh ya, untuk obatnya jangan lupa diminum setiap hari ya. Sehari 3 kali, terus selama seminggu jangan lupa untuk melanjutkan pemeriksaan ke Rumah Sakit. Jaga kesehatan mu ya, Yuuki-chan. " Ujar sang perawat.

Yuuki lagi-lagi mengabaikannya dan beranjak keluar. Terlebih dahulu memasuki mobil sang Ibu tanpa peduli. 

" Duh, saya mohon maaf ya... " Ibunya ber-ojigi sebagai bentuk permintaan maaf atas kelakuan anaknya. Setelah itu, ia pun juga kembali ke mobil, menyetir pelan dengan hati-hati, hingga sampai ke sebuah rumah tradisional yg merupakan tempat tinggal mereka berdua.

" Kamarmu sudah ibu bersihkan, jadi istirahat yg baik ya. " 

Satu kecupan terasa pada dahinya. Lengkungan senyum terbit pada wajah wanita paruh baya itu.

" Ibu masih harus bekerja, jadi kamu pulang duluan ya. Maaf, ibu gak bisa nemanin kamu... " 

" ..Tidak apa-apa. Lagian Ibu juga butuh kerja demi uang kan? " Balasnya dengan tatapan datar. Si Ibu kembali tersenyum simpul.

Mobil sedan bewarna merah maron itu berjalan menjauh, meninggalkan sang anak sendirian pada rumah yg sepi dan hening.

Anak itu-- Yuuki menghela nafasnya. Kaki kecilnya memasuki ruang tamu, lalu ia memutar knop pintu kamarnya.

Benar, bersih, barang-barangnya tersusun dengan rapi. Namun, hening. Semuanya gelap. Jendela yg tertutup karna sudah berapa hari tidak ditinggali. Udaranya pengap, ia pun membuka jendelanya.

Pancaran cahaya senja menyeruak masuk ke dalam ruangan. Menjadi satu-satunya cahaya penerang, sekaligus penghangat. Tebaran bunga dandelion melewati dirinya, seolah menyapa. Semilir angin menerbangkan helai anak rambutnya, memberikan kesan segar yg nikmat.

Namun, dia sama sekali tak tersenyum. Padahal sore itu begitu indah, tapi, mengapa dirinya merasa sehampa ini?

Puas dengan menikmati semilir angin itu, Yuuki kemudian beranjak keluar. Menuju entah kemana. Setidaknya, ia ingin menghabiskan waktunya agar tidak terbuang sia-sia. Jarang-jarang ia dapat kesempatan keluar dengan sebebas ini.

Kimetsu No Yaiba : In Another WorldWhere stories live. Discover now