52

1.4K 240 70
                                    


" KAKK! HIMEJIMA GYOMEI! SHINAGUZAWA SANEMI! SHINAGUZAWA GENYA! TOKITO MUICHIRO! ASUKA (Y/N)! MEREKA BERHIL MENGALAHKAN IBLIS BULAN ATAS PERTAMA! MEREKA BERHASIL! TANPA KORBAN! "

Seorang gadis berambut sakura mengulas senyum lebar mendengar kabar menggembirakan itu.

" (Y/n)-san! Kau berhasil! Benar-benar menakjubkan! Baiklah, aku juga harus menunaikan tugasku! "

Shion menghunus pedangnya dan memotong enam leher iblis sekaligus yg menghalangi jalannya.

Kakinya berlari laju tanpa menimbulkan suara.

Terdapat lorong panjang, dengan pintu tradisional bermotif bunga. Itulah tempat dimana ia harus menuntaskan misinya!

" Shion, sesuai rencana. Saat Muzan telah membuka pintu ke dimensinya, kau harus berada satu pintu dengan Kanao atau Shinobu. Jika tidak pun, kau harus mencarinya dengan segenap jiwa dan ragamu! Karna ini adalah misi terbesar dan terakhir yg akan kita jalani. Aku percaya padamu, Shion! "

Perkataan sang master terulang-ulang di kepalanya. Misi terakhir. Ini adalah hal terakhir yg harus dilakukannya sebelum ia akan kembali lagi ke alam baka.

Tidak mengapa, ia sama sekali tak menyesal. Tidak perlu ada kata menyesal, ketika kita bisa menyelamatkan orang lain!

" Hikari no Kokyu : Ichi no Kata, Tenn no Hikari! ( Pernafasan Cahaya : Teknik pertama, Cahaya Langit! ) "

Nichirin dengan kilat cahaya bewarna kuning terhempas dengan dasyat hingga menghancurkan dinding-dinding ruangan tersebut. Makhluk-makhluk yg tengah fokus bertarung di dalam ruangan dibuat terkejut dengan kehadirannya yg begitu mengejutkan. 

Tanpa membuang waktu, Shion menghempaskan dirinya dengan cepat, hingga tanah yg dipijakinya menjadi retak. Mata iblis uppermoon no.2 itu bahkan sampai tak berkedip karna kecepatan yg ia miliki lebih daripada milik Pilar Serangga. 

Shion sudah berada di sampingnya, dan langsung melayangkan pedangnya dengan nafsu membunuh yg kuat. Douma memilih untuk mundur-- menjaga jarak agar gadis itu tak dapat menjangkaunya. Shinobu terbatuk-batuk dengan memegangi mulutnya yg tertunduk di lantai.

Shion merentangkan tangan kirinya, mengisyaratkan bahwa tidak ada yg boleh menyentuh pilar serangga ini sedikitpun.

" Shinobu-san, aku disini untuk menolong. " Ucap Shion yg masih tak melepaskan pandangannya dari iblis bermata pelangi.

" Sh-shion...san.. Cough! Cough! Cough! "

" Ohh~ Apa ini? Gadis imut lainnya? Aha~ AKu pasti akan menikmati ini~ " Douma menautkan jari-jarinya senang.

" Seperti yg (Y/n)-san bilang. Kau ini iblis yg menjijikkan yah. " Kata Shion  tanpa rasa gentar.

Douma memiringkan kepalanya, dengan kipas yg menjadi sandaran dagunya.

" Hm? (Y/n)? Ah! Gadis unik itu yah?! Ahh~ Aku ingin sekali bertarung dengannya! Dia itu unik dan spesial sekali! Bahkan sampai-sampai membuat tuan Muzan ingin mengoyak-ngoyak tubuhnya sampai hancur! Aku benar-benar ingin menyicip dagingnya~ " Ia menyeringai hingga menampilkan deretan gigi tajam, matanya berkilauan tak tertahankan, dengan ekspresi yg begitu... menjijikkan. 

" Shinobu-san, sepertinya paru-paru kirimu sudah sekarat. Kau harus menjaga stamina serta tubuhmu untuk melawan Muzan nantinya. Makannya, jangan mati. " Kata-kata yg diakhiri dengan senyuman itu, membuat dada Shinobu terasa sesak.

Ia mengingit bibirnya, tangannya mencekram erat gagang pedangnya penuh amarah, " Tapi.. Ini adalah tugasku, aku yg harus membunuhnya! Dia itu! "

" Shinobu-san. "

Kimetsu No Yaiba : In Another WorldWhere stories live. Discover now