°☆° [ END ] °☆°
Asuka (Y/N) seorang gadis SMP kelas 3 yang berumur 14 tahun. Termasuk kaum Wibu, tapi akalnya masih terbilang sehat. Niatnya sih, setelah pulang sekolah ia ingin langsung tidur di atas kasurnya yang empuk. Namun, setelah ia membuka...
Lelehan keringat mengguyur deras pada sembilan orang yg tengah berlatih melawan satu sama lain.
Ayunan demi ayunan diarahkan kepada sang lawan, begitu juga sebaliknya. Gadis dengan surai (H/C) itu tak mengenal lelah, sudah sekitar setengah hari ia berlatih, tapi tak ada tanda-tanda bahwa ia akan berhenti.
" Uakh! "
Wanita berambut mochi itu tersungkur ketanah, akibat trik licik yg digunakan 9Y/n).
" Ha'i~ Mitsuri-san maketayou~( Mitsuri telah kalah ) " Cengirnya dengan penuh kebanggaan.
" Sugoi ne (keren), (Y/n)-chan! Tadi itu rasanya bwash! Dopast! Dan kecepatanmu itu, whus! Bam! Bam! " Kagumnya.
(Y/n) ber-sweatdrop.
" Ahahaha, arigatou... "
(Y/n) mengecek pedangnya yg sudah dipoles sedemikian rupa oleh masayuki.
' Woahh, bahkan lebih bagus daripada Yuuki! ' Batinnya dengan mata berbinar-binar.
Tidak hal yg spesial pada pedangnya, hanya saja (Y/n) bisa merasakan aura, tekanan, dan kekuatan pedangnya semakin bertambah, apalagi tingkat kesesuaian membuatnya lebih nyaman.
" Asuka, bertandinglah denganku. " Sahut Obanai.
" Hm? iiyo (boleh kok). "
Lalu, tanpa berlama-lama lagi, kedua orang itu mengambil kuda-kudanya, lalu terhempas begitu saja. Pertarungan yg begitu elit, pilar yg lain terpukau dengan ketahanan dan kecepatan miliknya. Ditambah, daya besar yg gadis itu hasilkan mampu menghancurkan batu besar yg sangat keras! Karna itulah, mereka meminta tanding dengannya.
Dari kejauhan, seorang pria bersurai api itu mengelap keringatnya sehabis bertarung dengan lawan yg sama, ya, (Y/n).
" (Y/n) benar-benar hebat. Bahkan tanpa istirahat ia masih bisa mengangkat pedangnya, apalagi wajahnya masih menunjukkan semangat yg tinggi! Umu! Dia gadis yg cemerlang! " Pujinya pada gadis yg berjarak 5 meter darinya.
" Yah, ku akui dia lumayan. Bahkan aku rasa dia bisa melampui Gyomei suatu saat nanti, ckh! Tak bisa kubiarkan! " Geram pria berambut putih yg berdiri disamping Rengoku.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Tapi tetap saja, ada beberapa hal yg membuatku penasaran dengannya. "
Ucapan dari Rengoku berhasil membuat Sanemi tertarik
" Maksudmu? "
" Disaat kami melawan iblis bulan atas ke-3, (Y/n) tau identitas iblis itu sewaktu menjadi manusia, dan lagi, teknik-tekniknya tidak masuk akal. Bahkan dalam sejarah kisatsutai sendiri, tidak ada teknik seperti itu. Terkadang aku hanya merasa kalau... (Y/n) bukan dari dunia ini. " Jelas Rengoku mengutarakan isi hatinya.
