Jogja terkenal dengan sebutan kota pelajar, banyak anak negeri ini menempuh pendidikan disini. Selain tempat wisata yang bagus, kota ini juga terkenal punya daya tarik tersendiri bagi pengunjung lokal maupun mancanegara.
"Gila sih keren banget, bisa-bisa gw ga mau balik ini mah."
Nisnus masih dibuat takjub, hingga tak sadar dia sudah keluar dari area bandara. Membuka aplikasi ojol berwarna hijau untuk mengantarnya ke tempat tujuan.
ojol ngaret
maaf nggeh mbak, kalau lama nunggunya, tadi kebanan motor saya.
iy gkpp mas
Siap mbak🙏
Helaan nafas keluar dari bibir cantiknya. Kurang lebih lima belas menit menunggu akhirnya mas-mas ojol datang juga.
"Maaf ya Mbak, sampeyan jadi nunggu lama." Laki-laki berjaket hijau dengan helm bogo hitam terlihat tidak enak.
Nisnus bersiap untuk naik di boncengan. "Santai aja Mas, baru nunggu lima belas menitan kok."
"Tetep aja toh, nunggu itu nggak enak. Apalagi nunggu kepastian ya kan mbak."
Jleb
"Kita nggak kenal ya, jangan nyindir-nyindir."
"Waduh keras ahahaha."
Bukannya marah, cowok itu malah tertawa seakan geraman Nisnus itu lelucon. Mungkin dia tahu kalau niat penumpangnya itu hanya bercanda.
"Mbak..."
"HAH?"
"Kita kan nggak kenal, siapa tahu di masa depan saya dan kamu jadi kita."
"Kunaon sih Mas, nggak denger!" teriak Nisnus sedikit kesal karena laju kecepannya lumayan diatas rata-rata.
Wajah Mas ojol terlihat pasrah meski tertutup kaca helm. "Ga jadi Mbak."
Nisnus hanya mengedikkan bahu acuh, memilih menikmati pemandangan jalanan kota yang sejuk dan ramai penuh kegiatan dari berbagai kalangan usia.
"Ini mau dianter kemana?"
"Ke jalan Antartika, Kost Manunggal."
YOU ARE READING
BIMTA [COMPLETED✓]
Teen Fiction[ HARAP FOLLOW SEBELUM BACA ] REVISI SETELAH TAMAT Berawal dari bimbel, benih cinta itu datang. Cinta memang tidak memandang status maupun kasta. Rasa tercipta karena sering menghabiskan waktu bersama. "Al gua suka sama lo," "Sorry, gw nggak bisa."...
73. 🔗 I Did 🔗
Start from the beginning