꧁☬Informasi Mengejutkan☬꧂

Start from the beginning
                                    

"Kalau begitu, apakah kau merasakan adanya kejadian aneh akhir-akhir ini?" celetuk Aizawa sensei. Aku sedikit menerawang, mengingat-ingat kejadian yang menurutku aneh.

"Ah, ada! Seminggu terakhir ini terkadang aku merasakan adanya gejolak!" seruku dengan kedua alis yang terangkat.

"Gejolak?"

"Ha'i, rasanya seperti ada sesuatu yang mengalir di dalam tubuhku. Dan juga ada kejadian aneh seperti badanku dan badan Todoroki-kun yang saling menempel, badanku yang tiba-tiba merasa ringan dan terbang, keluarnya banyak boneka daruma dari tubuhku, serta ledakan dan es sewaktu di USJ. Ah iya! Waktu itu juga pendengaran ku menjadi sangat tajam! Aneh sekali bukan?" celoteh ku panjang lebar, melupakan semua kegugupan ku yang tadi.

Sejenak, dapat kulihat All Might, Aizawa sensei, dan Nezu kōchō yang saling bertatapan seraya menganggukkan kepala. Setelah selesai berceloteh ria, aku yang baru tersadar atas ucapanku yang blak-blakan dan tidak sopan tadi langsung bergelagat kikuk seraya membungkukkan badan.

"Ah! G-gomennasaii!! Sa-saya sudah tidak sopan!! Gomennasaaii!!!" ucapku berulang kali.

"Tidak apa-apa (name)-san. Kami justru senang mendengarnya. Karena kejujuran mu, kami jadi bisa menyimpulkan suatu hal yang sangat penting mengenai dirimu." ujar Nezu kōchō lembut.

"Hal penting, mengenai... Diriku? K-kōchō, apa aku membuat suatu kesalahan yang fatal? A-apakah aku akan dikeluarkan dari sekolah?!" tanyaku panik.

"Tenang saja (name) shoujo. Kau tidak membuat suatu kesalahan apapun. Hanya saja..." All Might menjeda ucapannya dan melirik Nezu kōchō dan Aizawa sensei secara bergantian. Setelah mendapat anggukan dari keduanya, All Might kembali menatapku dengan tatapan serius.

"(name) shoujo, sebenarnya... Kau itu memiliki quirk," ucap All Might singkat. Namun hal itu sangat berpengaruh padaku, terutama hati. Mulutku terbuka-tutup, tidak tahu harus berkata apa.

"H-HEEEEE??!!"

Pada akhirnya, justru pekikan itu yang keluar dari mulutku. Memalukan sekali....

***

Todoroki POV

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, aku yang masih berada di ruang kesehatan bersama yang lainnya pun mulai beranjak dari duduk. Beberapa di antara kami saling berpamitan pada (name) sebelum meninggalkan ruang kesehatan.

Aku? Sebenarnya aku tidak ingin mengucapkan apapun dan langsung pulang begitu saja seperti apa yang Bakugou lakukan. Namun karena merasa tidak sopan, akhirnya aku memutuskan untuk mengucapkan sesuatu pada (name) walaupun singkat.

Tapi, aku tidak tahu harus memulai percakapan darimana. Padahal aku hanya perlu berpamitan. Jadi aku terus menatapnya sembari menunggu Uraraka dan Yaoyorozu selesai berbincang dengannya.

(name) yang sepertinya sadar bahwa aku menatapnya pun berbalik menatap kearah ku. Mata kami saling bertemu sesaat, lalu (name) memiringkan sedikit kepalanya dengan mata yang mengerjap.

"Nande, Todoroki-kun?" tanya nya.

"Ah, tidak. Aku hanya..." Aku menjeda ucapanku. Tidak tahu harus berkata apa. "Aku akan pulang. Sampai jumpa besok di sekolah." Akhirnya itulah yang keluar dari mulutku.

"Ha'i, terimakasih sudah menolong ku tadi ya! Itterashai!" ucap (name) dengan senyuman manis yang terukir di wajahnya. Aku memalingkan wajah, entah kenapa. Lalu aku memakai tas ku dan berjalan meninggalkan ruang kesehatan.

Di sepanjang koridor, aku berpapasan dengan banyak siswa-siswi lain yang juga akan melewati pintu keluar. Aku tidak suka berdesakan, jadi aku memutuskan untuk kembali jalan menjauhi pintu keluar menuju rooftop sekolah yang sepertinya sepi jika diwaktu pulang sekolah seperti ini.

Dan benar dugaanku. Sesampainya di rooftop, tak ada satupun manusia yang terlihat. Aku pun duduk di salah satu kursi panjang dekat pagar besi berongga, dan mengamati mereka semua yang sedang berdesakan di bawah sana.

Angin semilir berlalu, menerpa pelan badanku hingga membuat beberapa helai rambutku berkibar di udara. Tak perlu waktu lama, keadaan tenang dan sejuk diatas sini membuatku tertidur nyenyak dalam posisi duduk dan badan yang bersandar pada pagar.

Hingga 4 jam berlalu, aku terbangun karena adanya alunan suara yang menyusup masuk ke telingaku. Dengan kesadaran yang masih separuh, aku mengerjapkan mataku untuk menyesuaikan cahaya. Aku mengedarkan pandangan, mencari suara itu. Dan rupanya hanya suara otomatis yang berputar berulang kali dari sebuah truk penjual ubi bakar.

Segera, aku meninggalkan rooftop, menuruni anak tangga satu-persatu. Betapa terkejutnya aku ketika melihat jam dinding sekolah yang sudah menampakkan pukul 17.00 sore. Aku berjalan cepat agar dapat sampai di rumah dalam waktu singkat. Sepertinya aku akan diomeli oleh nee-san.

Saat berjalan menyusuri koridor, aku yang biasanya tidak peduli saat melewati ruangan pribadi All Might, kini berubah setelah mendengar suara sayup yang familiar dari dalam sana. Mengundangku untuk menguping pembicaraan. Terdengar suara celotehan seseorang, sepertinya...

Aku mengerlingkan pandangan, mengidentifikasi suara familiar ini dalam otakku untuk menemukan si pemilik suara. Mataku sedikit melebar saat menemukan pemiliknya, yaitu (name).

"Hal penting, mengenai... Diriku? K-kōchō, apa aku membuat suatu kesalahan yang fatal? A-apakah aku akan dikeluarkan dari sekolah?!"

"Tenang saja (name) shoujo. Kau tidak membuat suatu kesalahan apapun. Hanya saja..." Kenapa All Might menjeda ucapannya, pikirku.

"(name) shoujo, sebenarnya... Kau itu memiliki quirk."

Ucapan itu, sukses membuatku terdiam di tempat.

Vote nya ya kawaan, makasii~

Todoroki memang suka molor gaes

Sama kek klean yg nempel kasur dikit lgsg ke alam mimpi, yahaha

Quirkless (Todoroki Shoto X Readers)Where stories live. Discover now