Mata Ragas ikut memerah saat mendengar ucapan gadis kecil yang berada didepannya itu. Bukan hanya Ragas, bahkan Rangi yang hanya melihat punggung Neta juga bisa tahu bahwa gadis itu sedang menangis, dan entah mengapa membuatnya ikut merasakan sakit disudut hatinya.

Rangi tetap diam dan mempertahankan posisinya didepan pintu tanpa bergerak dan bersuara sedikitpun.

"Neta, kakak-----"

"Kak dokter! Apakah Tuhan membenci Neta?"

Dahi Ragas berkerut. "Tidak, tentu saja tidak sayang. Tuhan pasti menyayangi gadis baik seperti kamu" bantahnya.

"Tapi Neta bukan anak yang bersyukur,"

"Dulu, kata mami Tuhan membenci orang yang tidak bersyukur. Dan Neta adalah orang yang tidak bersyukur,"

"Neta tidak bersyukur memiliki mata yang sehat, Neta membenci mata Neta disaat banyak orang-orang diluar sana ingin memiliki mata sesehat mata Neta."

"Neta bahkan pernah berdoa kepada Tuhan agar Tuhan mengambil mata Neta,"

"Tapi Tuhan tidak mengabulkannya, mungkin karena Tuhan membenci Neta."

"Semua doa yang Neta kirimkan, tidak pernah terkabul karena Neta adalah anak yang jahat."

"Neta adalah anak durhaka yang selalu membuat mami sedih."

Ragas dan Rangi speechless, tak mampu bereaksi akibat ucapan Neta. Mengapa gadis yang hanya berumur 12 tahun bisa memiliki pemikiran seperti itu?, Mengapa gadis sekecil Neta yang harusnya hanya tau bermain malah menjalani hidup yang menyedihkan? Mengapa?!

Setelah terdiam beberapa saat, Ragas kembali suara. "Neta, bukan seperti itu sayang. Apa yang kamu katakan salah."

Neta kembali menggeleng. "Kak dokter tidak perlu berbohong untuk menghibur Neta."

"Bolehkah Neta minta tolong?"

"Tentu, kakak akan mengabulkan apapun yang kamu mau, selama kakak bisa."

"Jadi, karena Tuhan tidak mengabulkan doa Neta, bisakah kak dokter mengabulkannya dan mengambil mata Neta?"

DEG!

Ragas dan Rangi tertegun saat mendengar permintaan Neta.

"Karena kak dokter menyukai mata Neta, maka Neta akan memberikannya sebagai hadiah. Kak dokter maukan?"

"Mungkin terdengar aneh, tapi Neta berharap tak memiliki mata ini, tak masalah jika Neta harus hidup dalam kegelapan selamanya jika hal itu bisa membuat mami bahagia,"

"Neta rela...."

***

"Siapa?"

"Siapa yang siapa?"

Ragas menatap Rangi dengan bingung.

"Gadis kecil tadi, siapa?"

"Oh dia, namanya Ganeeta."

Dahi Rangi berkerut seakan tak puas dengan jawaban singkat Ragas. Dia sudah tahu nama gadis itu, yang ingin dia tahu adalah hubungan Ragas dan Neta, bukan namanya.

"Dia siapanya om?"

"Why do you want to know?"

Rangi mendengus dan menatap Ragas kesal. "Can you answer my question without question too?"

GANEETA Where stories live. Discover now