=41= Night Festival

1.8K 484 47
                                    

"Uwahhh ramainya!" (Nama) memekik senang melihat sekeliling kuil dan jalanan yang ramai akan manusia.

Mereka semua memiliki tujuan yang sama, berdo'a di kuil dan mengetahui peruntungan mereka pada tahun baru ini.

Chifuyu ikut tersenyum lebar melihat (Nama) yang berjalan mendahuluinya. Rona tipis tercipta di pipi pemuda tersebut. Gadis di depannya kini memakai kimono (fav/col) dengan syal senada yang dibuatkan Mitsuya.

Di rambut (Nama) yang tergulung, dihiasi sebuah kanzashi  berumbai cantik dan beberapa buah pita lidi Doraemon terpasang untuk menghalangi poni mengganggu penglihatan (Nama).

Malam ini, (Nama) terlihat sangat berbeda. Di mata Chifuyu, gadis itu memiliki cahayanya sendi---

"Wah, terkadang aku lupa kalau (Nama)-san itu perempuan."

Uhukk

Chifuyu hampir tersedak ludahnya. Menoleh ke samping dengan kesal, sosok Pehyan berjalan bersama mereka berdua.

"Pehyan. Tolong jangan tiba-tiba bicara dong. Aku kaget, kau tahu." Chifuyu menunjuk-nunjuk pemuda itu sebal.

Pehyan baru bergabung dengan keduanya beberapa saat lalu. Semenjak Pa-chin masuk penjara, Pehyan jadi ke mana-mana sendirian.

Pemuda yang menjadi anggota divisi dua di bawah perintah Mitsuya itu menghampiri (Nama) dan Chifuyu untuk bergabung, lalu disetujui oleh (Nama). Semakin ramai semakin bagus, kata gadis itu.

Bah. Padahal yang Chifuyu inginkan bukan ini.

Sia-sia ia menjemput (Nama) lebih cepat, bahkan mengabaikan Mitsuya dan yang lain yang berangkat agak lebih malam. Malah dengan gampangnya Pehyan bergabung.

Mengembungkan pipinya kesal, Chifuyu mendengus. "Tch. Benar kata Baji-san, (Nama)-san itu kadar pekanya dibawah nol persen." pemuda itu menggerutu.

"Chifuyu! Pehyan!"

Kedua pemuda itu menoleh ke arah (Nama) yang melambaikan tangan. Tak jauh dari gadis itu berdiri, terdapat sebuah meja yang menjual Ema.

"Oh? Ema?" Pehyan mengambil salah satu benda dengan lukisan dewi Inari yang berwujud Rubah itu. "Terakhir kali aku menulisnya bersama Pachin tahun lalu."

Chifuyu ikut mengambil satu. "Kurasa tahun lalu aku tidak menulisnya. Aku selalu kelupaan. Mungkin, Ibuku yang rajin menulis."

(Nama) mengikuti dengan mengambil satu dari deretan Ema di meja. Gadis itu terkekeh. "Tahun lalu kurasa aku belum bergabung dengan Touman, ya? Aku masih bersama Takacchi. Menjalani hidup tanpa mengetahui apa-apa," dengus (Nama).

Ketiganya menulis Ema dengan tenang.

Aku ingin memiliki keluarga sendiri di masa depan. Lalu, aku juga ingin sahabat-sahabatku bahagia. Lalu, aku ingin Shin-chan dan Keicchi tetap mengingatku. Lalu, aku ingin Hanamicchi dan aku bisa menemukan masa depan ideal bagi semuanya. Lalu, aku ingin--

"Astaga, (Nama)-san, banyak sekali permintaanmu." Chifuyu dan Pehyan berdiri di samping (Nama), ikut melihat apa yang ditulis gadis itu.

Namun, (Nama) langsung menyembunyikan Ema miliknya dan mendekapnya di dada. "Biarin," ucap gadis itu sambil menjulurkan lidahnya.

Tersenyum, (Nama) menatap sekali lagi ke Ema miliknya. Rona merah tercipta di pipi gadis itu ketika membayangkan keberhasilannya, Takemichi, dan Chifuyu mengubah masa lalu.

"Ayo kita masuk kuil, Chifuyu-kun, Pehyan-kun," ajak (Nama) kemudian.

Tetapi, baru saja ketiganya hendak melangkah, sebuah teriakan terdengar dari arah belakang.

𝙁𝙇𝙊𝙒 2 [Tokyo Revengers] -𝚅𝙴𝚁𝚈 𝚂𝙻𝙾𝚆 𝚄𝙿-Место, где живут истории. Откройте их для себя