"Shinichiro-kun."
Inui memanggil sosok yang sedang sibuk memperbaiki motornya itu. Di dalam toko S.S Motor Cycle tersebut hanya ada dirinya dan Shiniciro.
"Oh, Seishu. Tumben kau kemari. Ada apa?" Shiniciro tersenyum lebar. Sebuah rokok terjapit di bibirnya.
Inui balas tersenyum. Ia menggeleng. "Hanya ingin mampir," jawabnya.
Shiniciro tertawa. "Sepertinya akhir-akhir ini aku dapat banyak sekali tamu ya," ucapnya lalu mempersilahkan Inui duduk di kursi di depan motornya. Ia sendiri kembali melanjutkan pekerjaannya memperbaiki motor.
"Bagaimana harimu, Shiniciro-kun?"
"Pertanyaan random macam apa itu?" kekeh Shiniciro. Inui hanya merona tipis. Bocah itu menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal.
"Ma-maaf," sahut Inui kecil.
"Hariku ya ... hm, indah?" ucap Shiniciro seolah tidak yakin. Pemuda itu tersenyum lebar. "Mungkin lebih tepatnya seru."
Sembari mengotak-atik motornya, Shiniciro bercerita panjang lebar tentang adik-adiknya juga kegiatan mereka jika di rumah. Inui mendengarkan dengan seksama curahan dari pemuda yang ia hormati tersebut.
"Dan (Nama) juga pagi ini mengirimiku makanan lagi," Shiniciro menghela napas panjang. "Dia makin semangat memasak untukku, karena kemarin aku bilang masakannya bertambah enak."
Shiniciro sweatdrop. "(Nama) menambah porsinya jadi dua kali lipat." pemuda itu pundung di depan motornya.
Inui yang mendengarnya tertawa kecil. Ia sedikit-banyak tahu tentang gadis bernama (Nama) dan masakannya dari cerita Shiniciro, walau kenyataannya ia belum pernah bertemu sekalipun dengan gadis itu.
Dia juga pernah ikut mencicip makanan dari (Nama) dan berakhir sakit perut sepulang dari toko Shiniciro selama semalaman.
"Kali ini dia bawa apa, Shiniciro-kun?"
"Onigiri," jawab Shiniciro, lalu berdiri. Shiniciro mencuci tangannya di sebuah wastafel yang tersedia di sudut ruangan. Pemuda itu duduk di samping Inui sambil membawa sebuah keranjang berukuran sedang. "Taraaaaa..!"
Inui sweatdrop.
"Kau yakin akan menghabiskan sebanyak itu, Shiniciro-kun?" Inui melihat ke dalam keranjang. Ada sekitar dua puluh onigiri berlapis rumput laut dan taburan biji wijen juga katsu sebagai teman.
"Tentu saja aku dibantu olehmu, Seishu. Ambillah," senyum Shiniciro saat ini dengan gesturnya yang menawarkan onigiri terlihat mengerikan bagi Inui yang sudah tahu rasa masakan dari gadis bernama (Nama) itu.
Kalau tidak asin, maka rasanya pedas, atau terlalu manis.
Rasa dari tiap masakan sangat berlebihan.
Inui menghela napas. Ia mengambil sepotong onigiri.
Shiniciro tertawa puas. "Nah, ittadakimasu~"
"Ittadakimasu," sahut Inui menggigit kecil-kecil onigiri itu. Ia belum siap akan ledakan rasa-yang-entah-apa-itu di mulutnya.
"Eh?"
Inui mengerjap. Bocah itu menggigit kembali onigiri di tangannya dan mengunyahnya pelan.
Menyadari hal itu, Shiniciro terkekeh. "Bagaimana rasanya?"
Bocah pirang itu menatap makanannya, lalu beralih memandang netra kehitaman Shiniciro dengan binar di mata birunya. " ... kok enak," ucapnya pelan.
"Ahahahahahah," Shiniciro tergelak mendengar jawaban polos Inui.
"Dia sudah berusaha sangat keras untuk hasil ini," ucap Shiniciro pelan. Ia menatap lembut onigiri di tangannya, lalu beralih menatap Inui. "Akhirnya dia berhasil ya, Seishu."
VOCÊ ESTÁ LENDO
𝙁𝙇𝙊𝙒 2 [Tokyo Revengers] -𝚅𝙴𝚁𝚈 𝚂𝙻𝙾𝚆 𝚄𝙿-
Fanfic"𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐍𝐀𝐑𝐍𝐘𝐀 𝐁𝐀𝐑𝐔 𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐃𝐈𝐌𝐔𝐋𝐀𝐈. 𝐊𝐀𝐋𝐈 𝐈𝐍𝐈 𝐀𝐊𝐔 𝐓𝐀𝐊 𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐋𝐀𝐆𝐈 𝐁𝐄𝐑𝐃𝐈𝐑𝐈 𝐃𝐈 𝐒𝐈𝐒𝐈 𝐊𝐄𝐁𝐀𝐈𝐊𝐀𝐍." ▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄ °°•• Diharap baca Flow TR yang seri pertama untuk menge...