Bagian: 31 kecewa

909 40 0
                                    

Jarum jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam,Jovan terbangun dari tidurnya,matanya mengerjap beberapa kali karena masih merasakan kantuk,dia melirik jam yang tertera di layar ponselnya,lelaki itu refleks membulatkan mata ketika menyadari dirinya belum juga pulang di jam segini.

Sudah hampir tiga jam Jovan ketiduran dengan posisi duduk di samping brangkar yang di tempati fiola,Jovan buru buru berdiri,pergi dari sana menuju mobil nya yang terparkir di pelataran rumah sakit.

Perasaan Jovan mendadak tak enak,Gloura pasti sedang menunggu kepulangan nya sekarang,dia jadi merasa bersalah pasti gadis itu kecewa padanya.

Jovan mulai menaikan laju mobilnya dan beruntung nya saat ini jalanan malam tampak sepi,jadi ia bisa dengan leluasa melajukan mobil nya sampai batas normal,mengejar waktu dengan cepat untuk segera sampai di apartemen.

Setiba nya di apartemen Jovan segera berlari sampai akhirnya dia menghentikan langkah tepat di depan pintu,dia menekan beberapa tombol untuk bisa masuk, pintu terbuka menampakkan sosok jiana berdiri di hadapan nya.

"Mama"

"Kenapa kamu baru pulang?"tanya wanita itu.

Jovan tampak menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,bingung harus mengatakan apa.

"Kasihan tuh istri kamu dari tadi nungguin kamu yang gak pulang pulang"jelas jiana.

Tuh kan benar dugaan nya,Gloura pasti akan selalu menunggu nya,jika begini Jovan jadi merasa penuh bersalah,sudah menjanjikan akan pulang cepat namun ia mengingkari nya."Mana dia sekarang ma?"

"Di kamar,udah tidur setengah jam yang lalu, beruntung nya mama ada disini buat nemenin dia coba kalo gak ada pasti dia ketakutan"

Jovan langsung berjalan kearah kamar,melewati tubuh ibu nya begitu saja.sampai di kamar dia bisa melihat bahwa apa yang di katakan jiana benar, gadis itu sedang berbaring di atas tempat tidur dengan mata yang terpejam sempurna.

"Jo mana tidur di kamar sebelah aja ya"Jovan mengangguk."makasih ma udah nemenin Gloura"

Dia berjalan mendekat kearah Gloura,berjongkok tepat di depan wajah gadis itu.

satu tangan Jovan terangkat mengelus pucuk kepala gadis itu dengan sayang tak lupa ia mendaratkan kecupan disana.

"Maaf ya sayang,saya gak bisa nepatin janji"

****

Sudah hampir satu bulan lamanya,Gloura mulai merasa ada perubahan aneh pada diri Jovan selama beberapa hari kebelakang,lelaki itu tampak lebih sibuk dari sebelum nya bahkan dihari libur pun Jovan sering pergi tanpa pamit padanya,pulang selalu larut malam,lelaki itu tak pernah lagi memiliki waktu untuk nya.

Sekarang Gloura tengah duduk di ruang tamu,gadis itu baru saja selesai mandi, jangan tanyakan Jovan kemana,lelaki itu sudah pergi jam enam tadi itu pun terlihat sangat buru buru seperti sedang di kejar waktu.

Gloura yang melihat itu hanya bisa menghembuskan nafas jengah,ia sudah mulai terbiasa dengan keanehan Jovan akhir akhir ini.

Menikmati hari libur dengan bersantai di ruang tamu,tak lupa dengan secangkir susu yang menemani nya,Gloura tampak menyandarkan punggung pada kursi dengan televisi yang menyala di depan nya.

Namun tiba tiba saat sedang asik asik nya menonton televisi,dia baru mengingat sesuatu,hari ini ia memiliki jadwal untuk melakukan check up kandungan ke rumah sakit,karena bulan ini usia kandungan nya sudah mulai menginjak usia enam bulan.

Gloura mematikan televisi,dan beranjak menuju kamar untuk bersiap siap,meski tanpa di antar oleh Jovan ia tetap akan pergi,itu tidak jadi masalah untuknya.

My Perfect Doctor [Tahap Revisi]Where stories live. Discover now