Bagian 19: pengen Dede bayi?

2.1K 65 2
                                    

Setelah satu bulan menjalani pengobatan di rumah sakit akhirnya hari ini Gloura sudah di perbolehkan pulang oleh dokter yang menangani nya,gadis itu sudah mulai bisa berjalan seperti biasanya hanya saja dia belum sepenuh nya pulih,dia masih harus menjalani check up setiap satu Minggu sekali.

Sampai di apartemen Gloura langsung turun dari mobil meninggalkan jovan yang masih berada disana,gadis itu langsung masuk kedalam,karena ingin cepat cepat mengistirahatkan diri.

Selang beberapa menit Jovan berjalan mengekor di belakang gadis itu dengan membawa dua buah Tote bag besar di tangan nya dengan susah payah.

Ketika masuk Jovan sudah mendapati Gloura sedang merebahkan tubuh nya di atas kasur,lelaki itu berjalan kearah lemari lalu segera meletakan dua Tote bag itu di sana.

"Kak"panggil Gloura.

"Iya"sahut Jovan sambil membuka jas dokternya.

"Lora gak ikut ujian kak,lora takut tinggal kelas nanti lora pisah dong sama Zelin sama Una"ucap gadis itu merubah posisinya menjadi duduk,ia menghela nafas sesaat sambil menundukkan kepala.

Jovan berjalan menghampiri gadis itu lalu berjongkok di hadapan nya."enggak akan,kamu kan sakit selama satu bulan kemarin,guru guru kamu juga pasti memaklumi"ucap nya menenangkan.

Gloura sedikit mengangkat kedua sudut bibir nya keatas,tersenyum manis saat melihat wajah Jovan yang begitu dekat dengan nya.

"Kak Jo kok ganteng sih,tolong dong turunin ganteng nya dikit soalnya udah kelewatan"ujar gadis itu tak kuat bila harus menatap wajah Jovan yang begitu sangat tampan terlalu lama.

Jovan terkekeh geli mendengar nya."masa sih?"

"Serius"jawab Gloura meyakinkan.

"Ra"panggil Jovan pelan,masih setia di posisinya.

"Iya?"

Gloura kini bisa melihat dengan jelas raut wajah lelaki itu kini berubah jadi terlihat sangat lesu meskipun Jovan sudah berusaha menghilangkan raut tersebut tetapi tetap saja gloura masih bisa menyimpulkan nya,bahwa saat ini Jovan begitu terlihat lelah,karena mau bagaimana tidak? Selama satu bulan kemarin dia yang terus terusan merawat Gloura sampai gadis itu sembuh seperti sedia kala,Jovan tak pernah telat absen untuk selalu menemani gadis itu setiap saat.

"Maafin saya ya Ra"ujar nya parau.

Gloura termenung."buat apa kak?"

"Saya minta maaf belum bisa jadi suami yang baik buat kamu"ucap Jovan menatap wajah istrinya yang berada tepat diatasnya.

"Kamu udah jadi suami terbaik kak,tapi aku mohon sama kamu jangan pernah mengulangi hal yang sama ya kak,karena tanpa sadar kamu ngelakuin hal kayak gitu bikin hati ini sakit kak"ujar nya sembari menunjuk kearah dada nya sendiri.

"Saya janji gak akan mengulangi lagi"ucap nya serius.

Gloura tersenyum merekah mendengarnya,dia mulai menangkup wajah suami nya yang masih berada di bawahnya."kamu capek ya kak?"

Jovan menggeleng."engga kok,hanya lelah sedikit"

Tanpa pikir panjang Gloura segera membawa Jovan kepelukan nya,dia memeluk erat tubuh lelaki itu begitu juga jovan yang kini mulai mengeratkan tangan nya di pinggang gadis itu.

"Maafin lora juga,udah ngerepotin kamu"ucap gloura di sela sela pelukan nya sambil terus merasakan detakkan jantung nya yang terasa memompa dengan cepat,ia harap Jovan tak bisa merasakannya.

"Itu belum seberapa dengan apa yang perbuat sama kamu,lagi pula itu sudah jadi tanggung jawab saya Ra"ucap Jovan masih setia di pelukan nya.

Beberapa menit kemudian pelukan itu terlepas."saya mandi dulu ya Ra"ucap Jovan sambil berdiri hendak berjalan ke kamar mandi.

My Perfect Doctor [Tahap Revisi]Where stories live. Discover now