9. Nightmare

83 37 18
                                    

( Jong-hyun_End of a day 🎶)

Dengan pandangan kosong gadis itu melihat seseorang yang dicintainya terbujur kaku, terlihat begitu tenang seperti sedang tertidur menggunakan baju yang sudah di buatnya, benar, sesuai dugaan, pria itu akan tampan saat memakainya.

"Aakhh....En-enggak, to-tolong jangan seperti ini" teriak tertahan gadis itu, dengan terbata-bata juga suara bergetar.

Gadis itu terduduk dengan lemas di depan peti jenazah.

"Tolong....Kali ini tolong jangan tidur, ma-maaff....Ma-maaf selalu memintamu untuk tidur dan istirahat ...." Air mata gadis itu mengalir dengan deras, semakin deras hingga terdengar suara sesegukan yang begitu menyakitkan.

"Aku sudah selesai membuatnya, aku sungguh ingin melihat kamu memakainya, ta-tapi..," dengan susah payah gadis itu terus berbicara, suaranya putus-putus dan air mata yang terus mengalir deras.

Nafasnya begitu berat dan dadanya sangat sesak,

"Bukan, bu-bukan...Untuk di pakaian di hari kematianmu seperti ini, ja-jadi tolong, jangan lakukan ini padaku hemm?.."Lanjutnya dengan putus asa dan lemah. 

3 jam sebelumnya...

Na Na berjalan dengan cepat di lorong rumah sakit, berharap semua hanya sekedar mimpi buruknya.

"Na Na.." Panggil Keyla.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Na Na gusar, sungguh, ia tidak ingin menangis dan mempercayai semua ini, namun air matanya seakan keluar begitu saja tanpa bisa di cegah.

"Mobilnya mengalami kecelakaan beruntun saat akan pulang" Na Na menutup mulutnya dan menutup mata mendengar ucapan gadis yang berstatus adik dari kekasihnya itu yang juga sedang menangis dengan sesegukan. 

"Lalu kenapa handphonenya ada di kamu?" tanya Na Na membuat Keyla  menangis lebih keras.

"Harusnya kita pulang bersama, dia menitipkan semua barangnya padaku dan mengatakan untuk lebih dulu pergi memesan restoran, harusnya aku tidak menuruti ucapanya, kenapa aku membiarkan pulang sendirian kak Na??" ucapnya terbata-bata, manangis sesegukan.

"Gak apa-apa, dia kuat, semua akan baik-baik saja" balas Na Na berusaha untuk berfikir positif dan menarik Keyla dalam pelukannya pelan.

Tolong jangan ambil seseorang dalam hidupnya, lagi, tolong.

Namun saat dokter keluar, Na Na tau,  hal buruk itu benar-benar tidak bisa di hindari kali ini.

"Maaf, kami tidak bisa menolongnya.." Tubuhnya dengan tiba-tiba terasa  ringan dan kosong mendengar ucapan dokter di hadapannya

Lagi-lagi, dunia mengambil sesuatu yang berharga dalam hidupnya.

Meninggalkan dirinya seorang diri.

Flashback off

°°°

Jalanku hari ini terasa begitu lebih panjang dari sebelumnya, tanpa memiliki tujuan aku hanya terus melangkah di jalan sepi ini, tanpa alas kaki dengan pakaian serba hitam, aku yakin kali ini jika aku kembali tersesat, tidak akan ada orang yang bisa menemukan diriku lagi.

Tidak, kamu salah, saat seseorang ingin menyerah pada hidupnya, bukan perasaan takut atau pengecut yang dominan, namun, mereka merasa dunia begitu hampa, waktu terasa terus berputar sangat cepat padahal tubuh sudah hancur.

Keadaan memaksa tubuh lemah ini terus berjalan dengan jiwa yang sudah mati, semua mengatakan akan baik-baik saja, tapi semua juga tau di dalam setiap perjalanan tidak semua kendaraan berakhir selamat hingga tujuan.

"Maaf, sepertinya, aku tidak bisa sampai dengan selamat hingga tujuan" ucapku pelan dengan senyum hampa.

Gadis itu melangkahkan kakinya dengan pelan dan berdiri kaku, lalu saat cahaya terang itu begitu dekat dengan tubuhnya, dalam sekejap di malam yang dingin suara benturan terdengar begitu keras. Tubuh gadis itu terpental jauh.

Kali ini, benar-benar tidak ada yang menemukan dirinya. Seperti dugaannya.

Namun, benarkah semua sudah berakhir?

Atau, sebenarnya, semua baru saja di mulai?







TBC, 2021
Diary for my Angel

End of a Day | SELESAI Where stories live. Discover now