5. Meet

83 38 19
                                    

4 tahun lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

4 tahun lalu..

Terlihat seorang gadis menangis sesegukan, hari ini dunianya hancur, seakan dirinya adalah satu-satunya orang yang paling tersakiti, semua yang dilakukannya gagal.

Tidak ada tempat kerja yang mau menerimanya, karena fitnah yang mengatakan dirinya memplagiat karya orang lain, padahal kenyataannya desainnya yang di curi oleh sahabatnya.

Lalu hari ini kakaknya meninggalkan dirinya, keluarga satu-satunya yang di milikinya pergi, meninggalkannya sendirian menjadi sebatang kara.

Ada apa dengan dunianya hari ini?

Dengan perasaan kalut gadis itu berjalan dengan gontai ketengah jalan, mengakhiri hidup seakan jawabannya.

Tinn....
Tiiinn......

Suara klakson itu terus berbunyi, namun gadis malang itu seakan tuli, terus berdiri di tengah jalan dengan air mata yang terus mengalir deras, pandangannya kosong, tubuhnya begitu lamas, sakit juga hampa, tapi tidak tau bagian mana yang sakit.

Hari ini semua pandangan mata tertuju padanya, namun tidak ada yang berani menolongnya. Semua hanya meneriaki dirinya, mengumpat dan menjerit, membuat gadis itu terkekeh sinis,

benar, seperti ini lah dunianya, gadis itu menutup matanya, seperti ini lah akhirnya.

Tiiiinnn.....

"Aaaaaaaaa..." Semua orang berteriak saat jarak truk begitu dekat dengan gadis itu, begitu cepat dan..

Bukkk....

Gadis itu perlahan membuka matanya pelan saat seseorang menarik dirinya sambil memeluknya erat.

Dengan perasaan yang masih terkejut, gadis itu mendengar seseorang yang memeluknya meringis kesakitan.

Apa dirinya selamat? sungguh?
rasanya ia ingin menangis keras.

"Syukurlah" ucap pria itu membantu nya duduk.

"Kamu tidak apa-apa?" gadis itu merasa dadanya begitu penuh, saat semua orang mengumpatinnya, orang di hadapannya ini malah menanyakan keadaannya.

Tanpa bisa di tahan gadis itu menangis dengan keras,

"Heii, kamu pasti sangat terkejut ya, tidak apa-apa, kamu sudah baik-baik saja sekarang, tidak usah takut" ucap pria itu lagi dengan tersenyum hangat, benar, dirinya begitu sangat lega.

Ia tidak benar-benar ingin mengakhiri hidupnya, ia hanya ingin semua masalahnya selesai, dirinya begitu takut benar-benar mati tadi.

Pria itu menyodorkan botol mineral dari dalam tas ranselnya,

"Ini, minumlah" ucapanya yang masih tersenyum, bagaimana bisa ada orang begitu baik seperti ini, saat beberapa menit lalu mungkin pria itu juga bisa saja ikut mati bersamanya, apa pria dihadapannya ini bodoh?

Dengan tangan gemetar gadis itu meminum seteguk air mineral yang pria itu berikan, melirik pada sekelilingnya dengan pandangan takut, semua orang perlahan-lahan mulai bubar dengan berbagai umpatan juga beberapa yang lain pergi dengan ucapan lega.

Tanpa sengaja ia melihat gitar pria itu patah menjadi dua.

"Maaf" gumam gadis itu dengan menyesal melirik gitar pria itu.

Gadis itu tau pria di hadapannya sedih melihat gitarnya rusak, mungkin sekarang pria itu sadar dan menyesal sudah menolongnya,

"Enggak apa-apa, udah waktunya dia istirahat" balasnya terkekeh manis membuat gadis itu kembali dibuat terkejut dengan sikap pria di hadapannya itu.

"Na Na. Tayana Adhitama. Namaku"

Tidak ada alasan, hanya saja, ia ingin pria itu mengingat namanya.

Pria itu mengangkat sebelah alisnya terlihat sedikit terkejut, namun dengan cepat kembali tersenyum manis hingga matanya menyipit berbentuk bulan sabit.

"Park Jim Young"

Ada yang bilang, saat kamu memberi tau namamu pada seseorang tanpa di minta, saat itu sebenarnya kamu sedang memberikan duniamu untuknya.







TBC, 2021
Diary for my Angel

End of a Day | SELESAI Where stories live. Discover now