Transmigrated as the Tortured Female Lead's Daughter [DISCONTINUED]

Bab 73: Merasa Ditipu (1)

Song Chen mendengar detak jantungnya sendiri.

Satu demi satu ketukan, itu berdetak keras.

Tangannya disandarkan ke jendela. Suhu dingin dari kaca menembus melalui telapak tangannya, menyebar dari pembuluh darah dan kulit ke jantungnya.

Ini dia!

Ini dia!

Itu pasti dia!

Song Chen tidak pernah begitu yakin sebelumnya.

Di dunia ini, hanya dia yang memiliki punggung kurus dan dingin. Hanya dia yang bisa berdandan seperti orang cantik dalam lukisan. Di siang dan malam yang mereka habiskan bersama, dia akrab dengan lekuk bahunya, kelembutan pinggangnya, dan bagian belakang sosoknya terukir dalam di hati Song Chen.

"Presiden?" Melihat ekspresi aneh Song Chen, asisten itu bertanya dengan ragu.

Setelah beberapa lama, pria berjas hitam itu menoleh.

Asisten melihat matanya yang agak merah.

Asisten berpikir bahwa dia melihat sesuatu. Dia tidak pernah berpikir bahwa Song Chen benar-benar akan kehilangan kendali atas emosinya seperti ini.

“Pergi, cari tahu siapa pemeran utama wanita dari film promosi [ Fantasy Fairy Tour ]. Lakukan sesegera mungkin!” Ujung jari Song Chen gemetar. Dia tidak pernah berpikir bahwa wanita itu benar-benar akan berada di ibu kota.

Keduanya berada di bawah langit yang sama, menghirup udara yang sama.

Dia sebenarnya tidak menyadarinya sama sekali…

Asisten itu buru-buru mengangguk. “Ya, aku akan segera melakukannya. Presiden, ingatlah untuk minum obat perutmu.” Setelah mengatakan itu, asisten buru-buru meninggalkan kantor. Dalam hatinya, dia bingung – Fantasy Fairy Tour? Sepertinya itu adalah game yang Cao Yuezhi tolak untuk dimainkan.

Mengapa presiden tiba-tiba tertarik dengan pemeran utama wanita di film ini?

…

Malam itu, Song Chen mengemudi sendirian dan berkeliaran di sekitar kota.

Hatinya sudah melayang ke ujung bumi. Dia mengingat kembali saat-saat dia menghabiskan waktu bersama Gu Ruoxi (alias Gu Manxi).

Rasa bersalah, kerinduan, kemarahan, ketidakberdayaan, segala macam emosi terjalin. Song Chen seperti anak kecil yang belum dewasa yang tidak dapat menemukan jalannya.

Pikirannya rumit. Dia dengan santai berkeliling dan tanpa sadar pergi ke sebuah kompleks apartemen. Song Chen berhenti di pinggir jalan dan membuka jendela mobil. Jalan-jalan di dekat apartemen mewah itu selalu sepi di malam hari.

"Paman, kenapa kamu di sini?" Suara manis dan lembut terdengar.

Song Chen mendongak dan melihat gadis berusia lima tahun itu lagi. Gadis kecil itu mengenakan piyama merah muda, dan matanya bahkan lebih terang dari bintang-bintang di langit. Sayangnya, dia kotor. Es krim di tangannya telah meleleh, dan tangan kecilnya kotor.

Dia akan bertemu gadis kecil ini di mana-mana!

Song Chen mengerutkan kening. Dia membenci anak-anak!

Terutama anak-anak dengan jari kotor!

“Paman, apakah kamu juga diam-diam pergi membeli es krim dari rumah?” Gu Chu bertanya sambil tersenyum, menunggu pertunjukan yang bagus dimulai di dalam hatinya.

Apa yang membuat pemeran utama pria berkeliling tanpa tujuan di tengah malam?

Apa yang membuat papanya depresi dan pergi sendirian?

Apakah itu hilangnya moralitas atau kehancuran umat manusia, atau apakah dia akhirnya mengetahui keberadaan mamanya, dan dia gugup dan tidak tahu bagaimana bertemu dengannya?

"Sudah gelap, cepat pulang." Song Chen melirik area kondominium mewah tidak jauh.

Sudut mulut Gu Chu melengkung, dan tatapan licik melintas di matanya. “Paman, hari mulai gelap. Aku takut sendirian. Bisakah Paman mengirimku pulang? Mamaku bisa memasak banyak hidangan lezat. Mamaku adalah mama yang paling cantik di dunia.”

Ayo, Papa, pulanglah bersamaku.

Aku akan membawamu menemui mamaku.

Kamu tidak perlu menunggu istrimu meninggal selama lebih dari sepuluh tahun sebelum kamu menemukannya seperti yang kamu lakukan di novel aslinya.

Tidak banyak bayi kecil yang manis dan bijaksana seperti aku lagi.

Song Chen tidak tertarik mengirim pulang anak kotor ini, tetapi tidak aman bagi seorang anak untuk berjalan sejauh ini. Song Chen mengeluarkan teleponnya dan bertanya, "Berapa nomor telepon ayahmu?"