Lima Puluh Empat

20.9K 2.4K 132
                                    

Happy reading❤

Bella perlahan mulai membuka mata nya, membuat orang disana mendesah lega.

"Dimana Dean?" tanya Bella saat pertama kali membuka mata.

Dean berbinar mendengar sang mommy mencari diri nya.

Dean berlari kepelukan mommy nya.

"Ean disini!" ucap Dean semangat.

"Ean...maafin mommy ya nak? Mommy sayang Dean dari dulu maupun sekarang" ucap Bella tulus.

Bella mendesah lega dalam hati nya, saat sudah menyampaikan pesan terakhir dari Bella 'asli'.

Mata Bella menjelajahi seluruh ruangan, diri nya menatap terpaku pada sosok pemuda kecil yang berdiri di belakang pintu dengan tangan terkepal erat.

Bella tersenyum lembut pada Deon, membuat Deon terdiam kaku ditempat nya.

"Siniii sama mommy" panggil Bella.

Dean yang melihat itu tak terima, Bella hanya punya dia dan adik nya! Tak boleh ada anak lain.

Deon berjalan mendekat pada Bella, Dean yang melihat itu memeluk Bella posesif.

"No!! Jangan belhenti disana! Jangan deketin mommy Ean, mommy cuma punya Ean dan dedek" teriak Dean kencang.

Semua orang terdiam di tempat nya, selain Deon.

Bocah itu tetap melangkah tak menghiraukan seruan amarah dari Dean.

"Dia juga mommy ku!" ucap Deon dingin.

"Tidak! Mommy tidak punya anak selain aku dan dedek! Emang kamu siapa? Tiba-tiba ngaku jadi anak mommy ku haaa???" tanya Dean mengebu-gebu.

Semua orang dewasa hanya diam melihat pertengkaran kakak beradik didepan mereka ini, tak ada yang mau melerai.

Mereka sama-sama keras kepala. Semua anak Bella mengikuti wajah ayah nya.

"Persetan dengan semua itu! Menyingkir" tekan Deon.

Dean tersenyum remeh, ingatlah kalian! Jika bukan Dean nama nya jika takut dengan hal sepele seperti ini.

"Menyingkil? Heh? Kamu siapa nyuluh-nyuluh aku menyingkil? Kamu bukan anak mommy! Cuma aku yang anak mommy!" ucap Dean dengan wajah tengil nya

"Aku putra pertama dari mommy Bella! Dean." desis Deon.

"Ck, putla peltama apa nya? Bahkan wajah mu tak milip daddy! Liat wajah ku, pelsis sepelti daddy ku yang jelek itu!" ejek Dean.

"Ck, sialan kau! Cepat lah pergi dari hadapan ku, sebelum aku berbuat macam-macam pada mu Dean!" kesabaran Deon kian menipis karena bocah tengil didepan nya ini.

"Tidak! Tidak sebelum kau menjauh dali mommy ku!" ucap Dean tak kalah tegas.

Sementara yang lain, tercengang melihat kedua bocah yang seperti orang dewasa ini.

Benar, kedua anak Bella harus dewasa sebelum waktu nya.

Dengan keadaan yang berbeda, jika Dean bisa tinggal di satu atap yang sama dengan ibunya, tapi dia tak bisa merasakan kasih sayang dan hangat nya keluarga.

Sedangkan Deon dipisahkan dari ibu nya, karena Bella yang melupakan nya, melupakan pernah melahirkan nya dan hidup mandiri sendiri sedari kecil.

Adrian bahkan mengunjungi nya hanya sebulan sekali, itu pun jika waktu nya renggang.

"Dean!" desis Deon.

"Apa?" tantang Dean.

"Ck, sialan." Deon yang habis kesabaran pun ingin mendorong Dean. Tapi, sebelum itu terjadi Dean sudah menjegal kaki Deon hingga terjatuh.

"DEAN! SIAPA YANG NGAJARIN KAMU BERBUAT KASAR SEPERTI ITU HAH?" teriak Adrian spontan saat melihat sudut kening Deon berdarah.

Dean hanya diam, tak menjawab.

Jika dia tak bertindak, mungkin dia yang akan ada diposisi Deon.

"JAWAB DEAN JAWAB!!! JANGAN DIAM SAJAA!" bentak Adrian didepan wajah Dean.

Dean memejamkan mata nya, tangan nya mengepal erat.

Sementara Bella, membantu mengobati luka Deon.

Deon merasa sangat bahagia karena diperhatikan oleh Bella, apakah ia harus berterima kasih pada bocah perebut itu?

Seperti nya tak perlu.

"Tak ada" jawab Dean singkat, padat dan jelas sambil menatap Bella yang tak membela nya, malah sibuk mengurusi luka anak yang mengaku sebagai putra mommy nya.

Dean berlalu dari ruangan itu, setelah terdiam selama kurang lebih setengah jam.

Langkah nya membawa nya pada salah satu lorong sepi, yang jarang di lalui orang.

"Sialan! Kenapa rencana nya tak sesuai yang kita harapkan?"

Dean mendengar suara tapi tak melihat ada orang disana.

Karena jiwa kepo nya meronta-ronta, ia mencari sumber suara.

"Gue pengen bunuh dia secepat nya!" desis seseorang.

Dean yang mendengarkan suara lagi, mengendap-endap mendekati tong sampah besar didekat sana.

Dari sini, ia bisa melihat seorang wanita dan laki-laki sedang bercengkrama dengan saling menatap tajam.

"Gue ga bakal ngebiarin lu ngebunuh Bella! Lo cukup bunuh janin yang ada diperut nya, setelah itu lakukan rencana lo buat bawa Adrian kepelukan lo dan gue bakal bawa Bella kedekapan gue juga!"

"Ini udah mutlak dan lo ga boleh ngebantah lagi!" lanjut pria itu saat melihat wanita itu akan protes.

Dean menganga tak percaya, apa kedua dakjjal didepan nya ini akan memisahkan kedua orang tua nya? Tak bisa! Sampai kapan pun itu tak akan bisa!

Dean segera beranjak dari sana, dia berlari sekuat yang dia bisa, sampai tiba di taman rumah sakit.

Nafas nya memburu tak beraturan, dada nya naik turun, mulut nya terasa kering saat ini.

"Nihh air" sodor seseorang gadis kecil pada nya.

Dean menenggok siapa gerangan yang memberi nya air?

Mata nya membola ketika melihat gadis kecil, cantik yang dulu dia temui juga dirumah sakit ini.

"Makasih cantik" ucap Dean setelah menerima air itu.

"Sama-sama, aku duduk ya?" izin bocah perempuan itu.

Dean mengangguk.

"Kenalin aku Kezia, salam kenal!" ucap gadis itu. (Nama nya aku ganti ya, soal nya nama yang waktu itu kelupaan,haha)

"De-"

"Dean kan?" ucap Kezia memotong ucapan Dean.

Dean tersenyum "iyaa!" ucap nya antusias.

"Kamu kenapa dirumah sakit telus?" tanya Dean.

"Aku sakit, dan ga boleh keluar dari sini. Maka nya aku disini terus" ucap Kezia.

"Sakit? Sakit apa?" tanya Dean kepo.

"Aku ga tauu, tapi kata mama, sakit aku tuh bakal nyusahin orang rumah kalau aku di bawa pulang, mending aku disini aja" ucap Kezia sendu.

"Jangan sedih ya Kezz, kan ada Ean! Kezia pasti sembuh kok!" ucap Dean menyemangati.

Dean melepaskan salah satu gelang nya.

"Ini tanda Dean selalu jadi teman kamu, dan akan selalu di samping kamu walaupun Ean jauh nanti! Jangan sedih lagi ya!!! Ean pelgi dulu" pamit Dean.

Dean berlalu dari sana meninggalkan Kezia yang menatap tangan nya dengan senyuman lebar yang telah lama hilang dari nya.

To be continued❣

Aku up lagii uhuyyyy...

Gimana nih? Dean ama Deon nya kagak akur guys:)

Ga tau mau ngemeng apa lagi aku:)

Ayo follow aku ya! Bantu support sampe 1k, hehe

Jan lupa selalu tinggalkan jejak
Dengan cara vote dan komen♥

Bella Perfect Mommy|• EndWhere stories live. Discover now