Empat Puluh Delapan

18.8K 2.2K 204
                                    


Happy reading❤

Bella tersenyum melihat ruang outdoor yang saat ini telah di hias seindah mungkin.

Tinggal tiga jam lagi sebelum jam delapan malam, sebelum acara benar-benar dimulai.

"Ean sayangg, ayo sini mommy bantu siap-siap" ajak Bella.

Dean menurut, bocah kecil itu tampak sangat bahagia.

"Ahh, anak mommy ini pasti senang kan? Karena ini pesta ulang tahun pertama nya?" tanya Bella ikut bahagia.

Dean mengangguk antusias.

"Setelah ini jika tak ada pesta ulang tahun untuk Ean lagi, Ean gapapa kok mom. Hehe" ucap Dean sambil terkekeh.

"Loh? Kok ngomong gitu sih? Kita bakal ngerayain ulang tahun Ean setiap tahun mulai dari sekarang" ucap Bella sambil mengelus kepala Dean

Dean hanya tersenyum simpul mendengar nya.

"Ean sayang mommy" ucap Dean lagi.

Entah sudah keberapa kali bocah itu mengungkap kan rasa sayang nya.

Bella pun tak tau.

Tapi, tak urung hati wanita itu menghangat.

Setelah bersiap-siap selama dua jam, kini ketiga anggota keluarga kecil itu, menanti tamu yang perlahan mulai banyak yang datang.

Seorang anak kecil menghampiri Dean.

Dia Putri, bocah yang di temui Dean dikantor daddy nya waktu itu.

"Hallo Ean, kita ketemu lagi" sapa Putri dengan senyum manis nya.

Dean ikut tersenyum

"Hallo juga" sapa balik Dean.

"Selamat ulang tahun ya!" Putri menyodorkan kado dan coklat pada Dean.

"Sebagai permintaan maaf Putri, karena kata papa Putri salah dan harus minta maaf" jelas Putri.

Kedua orang tua itu tersenyum melihat nya.

"Maafkan saya juga nyonya Bella" ucap mama Putri.

"Gapapa mbak, santai aja" balas Bella sambil tersenyum.

Sepanjang acara berjalan dengan hikmat, sampai sesuatu menghentikan acara itu, dan membuat suasana menjadi tegang.

****

Sementara Silla sedang berada dikantor laki-laki yang tadi ia hubungi.

'Xavier'

"Nakal banget kamu" ucap Xavier.

Silla terkekeh mendengar nya.

"Abis nya, kamu sibuk terus!" ucap Silla manja.

"Ini juga untuk kita Sill" jelas Vier.

Silla menganggukkan kepala nya sok mengerti.

'Untuk kita? Cih ngimpi aja lu' batin Silla.

"Baby aku boleh minta sesuatu ga?" pinta Silla.

"Apa?" tanya Adrian.

"Aku pengen bawa Deon ketempat seharus nya.

"Ke rumah Adrian maksud kamu?" tanya Xavier.

Silla menganggukkan kepala nya paham.

"Ini udah saat nya rencana terakhir kita Vier!" ucap Silla.

"Ck? See, lo yakin ini berhasil?" tanya Vier.

"Gue yakin! Dan Bella akan segera berada di pelukan loe Vier!" ucap Silla lagi.

Bella Perfect Mommy|• EndWo Geschichten leben. Entdecke jetzt