Empat Puluh Tiga

22.1K 2.5K 358
                                    


Happy reading❤

Setelah lima hari dirawat, akhir nya Adrian kini telah di perbolehkan pulang.

Bella merapikan semua barang-barang yang Adrian pakai selama di rawat dirumah sakit

Wanita yang tengah hamil itu diam membisu sedari tadi, bahkan untuk melirik suami nya saja rasa nya wanita itu enggan.

"Capell" cibir Dean kepada wanita yang duduk di samping brangkar Daddy nya.

"Yuk, pulang mom!" ajak Dean

Bella mengikuti kata sang putra, lalu mulai keluar dari ruangan Adrian tapi sebelum itu

"Semua barang kamu udah aku rapiin, terserah mau pulang bareng siapa aku duluan" ucap Bella datar.

Adrian yang sedari tadi diam, setelah melihat kepergiaan Bella dan putra nya, langsung saja memasang wajah datar nya.

Pria yang saat ini duduk di brangkar itu menghempaskan tangan wanita yang sedari tadi menggenggam tangan nya.

"Lepasin sialan" umpat Adrian

Wanita itu tersenyum miring lalu melepaskan genggaman tangan itu.

"Good. Kerja bagus Adrian" kata wanita itu dengan senyuman miring nya

"Cih.." decih Adrian

"Gue udah nurutin kata-kata loe! Setelah ini gue harap loe ga gangguin dia lagi" ucap Adrian.

"Yaaa, tergantung sih" jawab wanita itu santai

"Apa maksud loe?" tanya Adrian geram

"Simple kok, lu cerain Bella dan dia ga bakal gue ganggu" tutur wanita itu santai

Adrian mengepalkan tangan nya erat, hingga kuku-kuku jarinya memutih.

Adrian mencekik leher wanita itu, sehingga wanita itu hampir kehabisan nafas

"Hahhhh..hahhh" wanita itu menghirup nafas secara rakus setelah cekikan itu terlepas.

"Jangan main-main sama gue! Bahkan nyawa loe bisa gue habisin sekarang juga!" ancam Adrian

"Well, nyawa dia juga akan terancam, loe pilih dia atau Bella?" tanya wanita itu dingin.

"Sialan" umpat Adrian

Wanita itu terkekeh mendengar nya.

"Dari dulu udah gue bilang kan sama loe! Jangan nikahin Bella dan ini konsekuensi nya, sekarang loe putusin mau pertahanin rumah tangga loe! Atau mau dia mati!" desak wanita itu.

"Satu bulan! Kasih gue waktu satu bulan!" pinta Adrian

Wanita itu tersenyum sadis

"Satu bulan itu terlalu lama, dua minggu lagi putra loe ulang tahun kan? Gue mau jawaban nya pas ulang tahun putra loe! Ga ada penawaran lagi! Kalau sampai loe ga kasih jawaban maka siap-siap kehilangan mereka berdua"

Setelah mengatakan itu, wanita itu berlalu dari sana.

Adrian termenung di ruang rawat nya, tak ada yang bisa dia pilih dia antara Bella maupun 'dia'.

"Sialan!! Anjing!! Bangsatt!! Keparattt" umpat Adrian.

"Kenapa? Kenapa gue ga bisa bahagiaaa?" tanya Adrian entah kepada siapa

"Gue cinta banget sama Bella...tapi, untuk kehilangan dia gue juga nggak bisa" monolog Adrian

Tak sadar, air mata telah jatuh dari pelupuk mata nya.

"Ini kesalahan gue! Harus nya gue ga nemuin 'dia' waktu itu, ini semua pasti ga akan terjadi"

"Bella? Apa gue harus lepasin Bella?"

****

Bella dan Dean saat ini duduk di dalam mobil, Bella fokus kedepan dan Dean yang sibuk mengelus perut sang Mommy.

"Mom, mom ga pellu khawatil! Ean selalu jagain mommy kok!"

Bella mengalihkan atensi nya pada Dean, wanita itu tersenyum manis.

Dia tak boleh sedih, dia masih punya Dean dan calon anak nya disisi diri nya.

"Iya sayang, mommy ga khawatir kok" jawab Bella sambil tersenyum lembut.

Wanita itu mengelus surai putra nya penuh kasih sayang

"Sini peluk mommy" ucap Bella sambil merentangkan tangan nya

Tanpa berfikir Dean langsung masuk kedalam pelukan Bella.

'Gue ga tau, apa yang terjadi kedepan nya. Tapi, gue harus selalu nyiapin diri dan hati gue'

'Cerita ini pun udah bener-bener melenceng jauh dari alur nya, dan sekarang malah masalah baru lagi yang datang!'

'Tapi, apapun yang terjadi, gue ga akan kalah dari keadaan dan situasi yang terjadi kedepan nya'

Bella larut dalam pemikiran nya ,sementara Dean sudah tertidur lelap.

"Nyonya, sudah sampai" ucap Supir

Bella tersadar dari lamunan nya, dan menatap linglung pada bangunan megah didepan nya ini

"Oh? Iya pak, terima kasih" tutur Bella lalu wanita itu keluar dengan menggendong Dean.

Setelah meletakan Dean di kasur kamar bocah itu, Bella beranjak untuk mengganti pakaian nya.

Bella melihat pada foto pernikahan Adrian dan Bella 'asli' disana tak ada senyum di wajah kedua nya, hanya tatapan datar tak berminat yang tampak.

"Gue ga tau ada apa sebenarnya, dan apa yang terjadi saat Adrian kecelakaan itu. Pria bajingan itu bahkan tak menceritakan apapun pada ku sampai saat ini, bahkan setelah wanita sialan itu datang dia menjadi lebih pendiam"

"Apa hubungan mereka sebenarnya?"

"Bodo amat lah. Suka-suka dia, gue ga peduli. Gue cape mau tidur"

Setelah itu Bella merebahkan diri nya di atas kasur dan mulai terlelap.

Setelah Bella terlelap, pintu kamar nya terbuka menampilkan wajah pria yang baru kembali dari rumah sakit.

"Apa aku mampu melepaskan kamu Bel? Di saat rasa aku sudah sebegitu dalam nya pada mu? Tapi, aku juga ga bisa kehilangan dia Bel, aku harus apa?" gumam Adrian.

"Lepasin, loe harus lepasin Bella, karena gue ga mau kehilangan 'dia' hanya karena loe lebih milih Bella, ingat Ar! 'Dia' itu lebih penting dan segala nya buat gue! Bukan cuma buat gue, tapi buat loe juga Ar! Buat semua orang."

Ucapan seseorang yang berdiri dibelakang nya membuat Adrian diam membisu, ia binggung jalan apa yang akan dia ambil untuk selanjut nya.

To be continued♥

Maap keun aku guys yang baru up!

Hehehe, tugas ku numpuk. Jadi kagak keburu🗿

Ada yang kangen bocil, patu sama mommy?

Gimana chapter ini menurut kalian?

Siap masuk konflik sesungguhnya?

Yang kemaren-kemaren pemanasan kok😅

Sok iyee bangettt gue😭

Jan lupa selalu tinggalkan jejakkk👣

Pote,komen,and Pollow ya guys!!!

Lopeee youuuu💘

Bella Perfect Mommy|• EndWhere stories live. Discover now