10. Menjadi Lebih Cantik

6 0 0
                                    

.

.

"Lama" Al sekilas menoleh ke Rena, lalu fokus kembali ke depan.

Akhirnya mereka sampai di sebuah salon yang kelihatannya sangat mahal. Hendika Salon, begitu nama tulisan yang Rena baca.

"Al, Aldrian Putra? Tante nggak salah lihat? Ini beneran kamu?" kata pemilik Sakamun yang ternyata adala Mona Hendika, adik mendiang ibunya Al.

"Iya Tan."

"Siapa yang kamu bawa, pacar baru?"

"Nggaklah, ini Rena temen Al."

"Oalah."

"Tan, Al pengen tante ngajarin dia buat make up. Ga usah yang lebay, cukup buat jadi fresh aja."

Mona menatap Rena dengan pandangan berbibar. "Wah kamu udah pernah coba make up sendiri belum?" tanya tante Mona pada Rena.

"U-udah Tan, tapi hasilnya selalu medhok" kata Rena lesu.

"Hmm, yaudah tante ajarin tipsnya supaya dandan nggak medhok ya."

Rena mengangguk sambil tersenyum.

"Al mau ikut ke dalem atau?" tanya Tante Mona.

"Al mau pergi cari sesuatu."

"Oh, oke deh.. Yuk Ren."

Tante Mona segera membawa Rena ke ruang make up. Sambil menyiapkan peralatan make up, ia mengajak Rena mengobrol.

"Kamu pacar atau temennya Al " tanya Tante Mona.

"T-temen Tan. Al ngomong yang sebenernya kok."

"Mana mungkin Al mau sama aku" imbuh Rena dalam hati.

"Ah, akhirnya Al punya temen lagi."

"Maksudnya gimana Tan?"

"Sejak kejadian itu, Al jadi pemurung dan nggak mau bergaul."

"K-kejadian apa ?"

"Masalah keluarga, kamu coba tanya sendiri ke dia barangkali dia mau cerita. Ah, kita make up nya."

Sementara tantenya sedang mengajari Rena, Al memutuskan untuk membeli beberapa baju, sepatu dan tas untuk Rena. Sebenarnya ini merepotkan bagi Al sebab ia harus memasuki butik perempuan. Benar saja saat ia memilih baju untuk Rena, para pelanggan dan karyawan toko malah asyik bergosip tentangnya.

"Duhh, beruntung banget ya ceweknya."

"Iya, udah ganteng, mau beliin baju. Kelihatannya super kaya juga sih."

"Ya Tuhan, mau satu yang kayak gitu."

Al geleng-geleng kepala mendengar penuturana para mbak-mbak dan emak-emak di dalam butik. Setelah merasa cukup dengan belanjaannya. Segera ia kembali ke salon tantenya.

"Belum selesai ya ?" tanya Al pada salah satu karyawan disana.

"Belum mas, sebentar lagi sepertinya."

"Oh iya, ini ada beberapa baju tolong berikan ke tante Mona supaya dipakai Rena."

"Baik mas."

Karyawan itu segera memasuki ruang make up dan menemui Mona. Sedangkan Al duduk di sofa tunggu sambil asik memainkan hape. Terlihat lagi-lagi Al menjadi magnet bagi siapa saja yang melihatnya. Siapapun orang yang masuk salon akan memandangi Al bahkan ada yang memotretnya diam-diam, namun Al tak mau ambil pusing.

Satu setengah jam berlangsung, akhirnya pelajaran make up Rena selesai juga. Tante Mona keluar terlebih dahulu untuk menemui Al.

"Al."

Sampai Kau Jadi MilikkuWhere stories live. Discover now