2. Menjadi 'Savage'

13 0 0
                                    

.

.

"Matilah aku" kata Rena dalam hati.

Al adalah tipe orang yang akan membalas perbuatan orang lain dengan setimpal atau bahkan lebih. Pernah dia ditumpahi es teh dan Al membalas dengan menyiramkan sisa minuman itu ke badan tersangka. Pernah juga buku Al dijatuhkan seseorang, dan ia menendang kaki tersangka hingga terjatuh dengan tidak elit.

Semua orang sudah bisa menebak jika Al pasti akan menumpahkan sisa minuman di gelas ke seragam Rena. Atau lebih parahnya, Al bisa saja menyiramkan itu ke wajah Rena. Hanya saja kali ini tebakan mereka salah. Alih-alih melakukan itu, Al malah meraih kancing seragam teratasnya.

Semua orang tentu bingung dengan aksi Al yanag di luar kebiasaan. Barulah ketika kancing telah terbuka, mereka baru sadar jika Al hendak melepas seragamnya.

Al sendiri masih memandang Rena dengan tatapan tajam. Selesai melepas seragamnya, ia melempar seragam itu ke wajah Rena. "Cuci sampai bersih, sampai nggak bersih... Abis lo."

Rena meneguk paksa ludahnya, semua orang membelalakkan mata. Suara Al terdengar rendah, dingin, dan mengancam. Sementara Rena hanya bisa terpaku dengan mulut yang sedikit terbuka. Lantas Al pergi meninggalkan GOR hanya dengan mengenakan atasan kaos polos putih.

Pasca kepergian Al, lutut Rena rasanya lemas sekali, dia hampir saja merosot ke bawah. Untung saja ada Melly yang dengan sigap memeganginya. Orang-orang yang masih berada di dalam GOR memandang Rena dengan tatapan kasihan dan segera pergi mengikuti jejak Al.

"Re... kamu nggak apa-apa?" tanya Melly yang dibalas Rena dengan tatapan memelas.

.

.

Setelah kejadian menyeramkan itu, akhirnya di sinilah Rena dan Melly berada, di flat cozy Rena. Terlihat Rena yang duduk di atas ranjang dengan pakaian santainya masih terlihat shock dengan apa yang terjadi barusan di sekolah. Berbeda dengan Rena yang masih pias, Melly dengan santainya mengengus-endus seragam Al.

"Oh shit baunya... Harum banget Re."

Rena menolehkan kepala dan mengerinyitkan dahi melihat tingkah aneh sahabatnya. Dengan kesal ia bangkit dari ranjang lalu menyambar seragam Al dari tangan Melly.

"Yahh Re..."

"Iiih apaan si, gitu banget sama seragam doang."

"Haha aku berani taruhan deh, itu pasti parfum mahal. Gimana kalau kita lelang aja bajunya Al, aku yakin pasti dapat banyak cuan" usul Melly.

Bola mata Rena rasanya ingin keluar saat mendengar kalimat dari sahabatnya. "Cuan cuan cuan cuaaaaan aja yang kamu pikirin, terus keselamatan aku gimana?"

"Huahaha bercanda kalii... Oh iya Re besok malam kamu sibuk nggak? Ada satu karyawan i-Mart izin nih. Boleh minta tolong gantiin ngga? Sampai jam 9 aja. Aku ada evaluasi acara ekspo kemarin soalnya."

Ya, Rena bekerja sebagai kasir di minimart keluarga Melly. Tapi biasanya hanya ketika weekend saja. Meskipun seluruh kebutuhan hidupnya sudah ditanggung oleh pamannya yang seorang pebisnis batubara di Kalimantan, tetap saja ia ingin sedikit berusaha untuk mendapat tambahan uang jajan. Lagipula pengeluaran dia akhir-akhir ini sangat banyak, apalagi jika  bukan untuk membeli make up dan skincare.

Melly sendiri adalah anak pengusaha retail i-Mart yang telah memiliki puluhan cabang di Indonesia. Kebetulan Melly diberikan kesempatan orang tuanya untuk belajar mengelola i-Mart. Yah tentu di sana ia didampingi oleh seorang manajer profesional.

"Hmm, besok aku ngga sibuk sih. Lagian belum ada tugas juga. Boleh-boleh."

"Yaaeeyyyy kamu debest dehhh."

Sampai Kau Jadi MilikkuWhere stories live. Discover now