MANJA

1.1K 105 39
                                    

"Hanya ada dua waktu aku ingin bersamamu. Sekarang dan selamanya."

Setelah aksi cemburu nya Kenan, akhirnya embun memaksa  Kenan untuk masuk ke kelas. Sesampainya di kelas bukannya masalah selesai, tapi masalah malah bertambah. Terbukti dengan adanya keberadaan Erland dan Sonia  beserta dengan teman-teman Sonia di depan kelas.

"Tuh orang yang kalian cari mau masuk kelas," tutur salah satu diantara teman kelas Embun dan Kenan.

"Apa?!" tanya kena dingin.

"Gue mau ketemu Embun,  gue mau minta penjelasan. Embun udah buat pacar gua sampai kayak gini," tuding Raka.

"Raka lebay banget sih, Sonia tuh emang suka cari masalah tahu. Mungkin Embun udah narik rambutnya Sonia sekitar 10 menitan yang lalu. Embun  juga udah sampai ke lapangan terus ketemu Kenan, terus balik lagi ke kelas udah lama. Tapi, kok rambutnya masih di gituin? sengaja banget cari perhatiannya Raka," Jelas Embun polos. Erland setuju dengan penuturan yang disampaikan oleh Embun. Dia mengangguk-anggukan kepala, begitu juga dengan teman sekelas Embun yang percaya dengan kata-kata gadis polos itu.

"Gue tadi liat Sonia ngedorong Embun Ka di kantin. Gue yakin itu penyebabnya Embun narik rambutnya Sonia. Sonia terlalu sering cari gara-gara sama Embun jadi rasanya pantas dapetin itu.  Belum seberapa deh dari yang dilakukan Sonia sama Embun dan teman-teman yang lain. Bukan jadi rahasia umum lagi kalau pacar lo sama teman temannya suka ngebully adek kelas," jawab salah satu siswa di kelas Embun.

Sonia dan teman-temannya bungkam tidak tahu ingin membalas bagaimana, yang jelas mereka merasa sangat geram. Mereka akan membalas semua apa yang telah dikatakan oleh orang itu dan terutama Embun.

Raka yang sudah mendengar pengakuan dari Embun dan juga teman sekelasnya itu, langsung menarik Sonia keluar dari kelas dan membawanya ke taman belakang sekolah.

"Udah tahu pacarnya salah, bukannya minta maaf malah langsung tarik-tarik tangan pacarnya keluar dari kelas. Nggak tahu malu banget sih dia. Kok bisa sih Mbun dulu bisa suka sama orang nggak tahu malu kayak gitu?" tanya Erland.

"Karena Raka ganteng," jawab Embun dengan tenang.

"Lo santai banget sih Mbun jawabnya. Nggak tahu lo orang yang sekarang berdiri di samping lo tengah menahan panasnya api kecemburuan?" Embun yang mendengar pertanyaan dari Erland langsung saja menolehkan kepalanya ke samping dan benar saja Kenan sedang menatapnya dengan mata menatap tajam, juga muka sekaligus telinga yang sudah memerah.

"Nggak kok Kenan, Kenan lebih ganteng daripada siapa pun yang pernah Embun temuin. Serius deh!!"

•••

Akhirnya Chelsea memunculkan badannya ketika bel pulang sekolah telah berbunyi, dia langsung mengajak Embun untuk pulang bersamanya. Namun, Kenan segera menarik Embun ke belakang punggungnya.

"Nggak bisa, hari ini Embun pulang sama gue!!" seru Kenan.

"Tampang lo kok gitu amat Nan? Kayak orang habis berantem," heran Chelsea.

"Emang habis berantem yang," jawab Erland.

"What?! Seriusan? Sama siapa? Kok gue bisa nggak tahu?!" tanya Chelsea beruntun.

"Ya udah yuk pulang sama aku, nanti aku ceritain di jalan," Chelsea yang sudah sangat-sangat kepo dengan tragedi yang terjadi tadi. Dia tidak menolak ajakan pulang dari Erland, dia menerimanya dengan senang hati. Karena gosip adalah dunianya Chelsea.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 02, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Incomparable LoveWhere stories live. Discover now