07. Nepenthe

249 71 47
                                    

"Adit, lo udah telat bayar kas seminggu. Mau gue denda atau bayar sekarang?"

Haidar duduk manis di kursinya. Pilihannya memang sangat tepat menjadikan Saddam sebagai bendahara kelas. Untuk urusan kas dan segala macam yang berbau uang Haidar tidak perlu capek-capek, ada Saddam yang bisa mengurusnya. Dia hanya perlu duduk manis sambil ongkang-ongkang kaki. Indahnya menjadi orang nomor satu di kelas.

"Bina, duit lo kurang buat bayar kas. Lo kan dari awal udah setuju ambil yang kategori 20 ribu satu minggu. Bayar lagi 10 ribu, buruan, gue itung sampe tiga. Kalo nggak bayar-bayar gue denda."

"Duit gue baru buat beli lipstik, Dam. Besok aja deh, pasti bayar kok."

"Satu."

"Besok, Saddam!"

"Dua."

"GUE JANJI BAKAL BAYAR BESOK SADDAM!"

"Tiga."

"NIH SEPULUH RIBU! PUAS LO!"

"Gitu kek dari tadi. Drama lo." Saddam mencentang nama Bina di buku kasnya. Buku bersampul hitam pekat, lebih cocok disebut death note dari pada buku kas kelas.

Saddam berjalan ke kursi selanjutnya, "Anwar, bulan ini lo udah lunas semua ya."

"Iya, udah, Dam. Gue kan rajin anaknya." Anwar membalas Saddam.

"Denger-denger nih ya, War, usaha bokap lo maju pesat nih. Katanya udah buka cabang sampe 10, selamat nih ya, War, akhirnya lo jadi OKB."

"Iya, Dam, makasih udah ngucapin."

"Nah, kalo gitu gimana nih ya, War, kalo kas lo naik jadi kategori 3? Jadi 20 ribu satu minggu? Masa lo yang udah jadi OKB kas aja masih kategori 2? Malu lah sama isi dompet, naik ya?" Kemampuan Saddam bernegosiasi untuk memperkaya kas kelas memang pantas diacungi jempol.

"Kategori 2 aja nggak boleh, Dam?"

"Nggak malu lo? Kalo gue jadi lo sih malu. Kalah lo sama Bina. Bina aja yang begitu kasnya kategori 3 loh."

"Ya udah deh, Dam. Tapi mulai bulan depan ya?"

"Oke, lo udah setuju ya. Berubah pikiran ati-ati usaha bokap lo sulit berkembang."

Anwar tidak bisa melawan. Saddam kalau sudah dalam mode bendahara, setan saja takut.

"Dewa, usaha pisang krispi emak lo bangkrut? Kas lo nunggak dua minggu nih. Mau bayar sekarang atau gue DM instagram @ dewanyapisangkrispi minta emak lo yang bayar kas?"

"Buset, Saddam. Telat dua minggu doang. Nih, gue bayar lunas. Kembali 20 ribu sini." Dewa menyerahkan selembar uang seratus ribuan. Dia masuk ke kategori 5.

Di kelas 10 IPA 1 yang dipimpin oleh ketua kelas diktator bernama Soesanto, kas dibagi menjadi kategori. Kategori kas menyesuaikan kemampuan murid. Ada kategori 1 yang berkewajiban membayar kas 5 ribu satu minggu. Ada kategori 2 yang berkewajiban membayar kas 10 ribu satu minggu. Ada kategori 3 yang berkewajiban membayar kas 20 ribu satu minggu. Ada kategori 4 yang berkewajiban membayar kas 30 ribu satu minggu. Ada kategori 5 yang berkewajiban membayar kas 40 ribu satu minggu. Dan yang terakhir, kategori puncak nomor 6 yang berkewajiban membayar kas 50 ribu satu minggu. Hanya ada satu anak yang bersedia membayar kas kategori 6, siapa lagi kalau bukan ketua kelasnya. Satu kelas protes saat Haidar menetapkan kas kelas mereka berlaku kategori. Dan syarat satu kelas setuju dengan sistem kas ini, ketua kelas mereka harus membayar kas kategori 6. Jadilah begitu. Senjata makan tuan. Kualat.

"Nia, kas lo nunggak satu minggu. Bayar sekarang atau besok hape lo kemasukan air?"

"Bayar sekarang dong, Dam. Ini uangnya, Dam. Doain hape gue awet ya." Nia menyerahkan uang 10 ribu dua lembar.

From Me, Your NeverlandWhere stories live. Discover now