22. Dejavu

57 7 0
                                    

happy reading
playlist: Us — Keshi

.

Kamu tau bagaimana rasanya kehilangan seorang teman yang paling tau dan bisa mengerti dirimu dalam keadaan apapun?

Tidak bisa Faisal jabarkan rasa sakitnya.

Semua tentang Samudra masih terbayang di kepalanya. Bagaimana tawa laki laki itu, senyum dan segala raut wajah yang ia hafal.

Lalu sekarang, pada siapa ia akan mengadu? Siapa yang akan mendengarkan keluh kesahnya tanpa bosan?

Mungkin ada teman temannya yang lain. Tapi ia terlalu sungkan untuk memberi tahu mereka tentang masalah hidupnya.

Tak ada yang seperti Samudra. Yang bisa tau kapan ia sedang baik baik saja dan dalam keadaan sebaliknya.

Hanya laki laki itu yang bisa membedakan saat dirinya sedang bercanda, dan saat ia sedang serius dalam ucapannya.

Teman temannya tak ada yang mengerti itu.

Mereka hanya tau hidupnya baik baik saja. Saat Faisal berkeluh kesah, mereka malah menertawakannya, tak mempercayai bahwa orang seperti dirinya mempunyai masalah hidup.

Tapi itu bukan salah mereka. Faisal sendiri yang tidak mau orang lain tau tentang apa yang terjadi padanya.

"Maaf.. maaf karena mama minta kamu buat pergi ke Bandung. Maaf karena mama gak pernah ada setiap kamu butuh mama. Kamu pasti takut, kamu butuh mama waktu bus terguling ke jurang, kan?"

Maaf, maaf, dan maaf.

"Mama minta maaf, Sam.."

Faisal memandang kosong tubuh Mita yang tengah menangis tersedu memeluk jenazah Samudra yang sudah di mandikan.

Perempuan itu sangat terpukul atas kepergian anak semata wayang yang selalu ia banggakan.

Mita sudah beberapa kali tak sadarkan diri. Ia tak terima saat Sam di mandikan tadi, dan sekarang, Mita tak ingin putranya di kain kafani. Mengundang perasaan prihatin dari orang orang di sekelilingnya.

"Sam, mama sayang sama kamu, mama janji mama bakal selalu ada di samping kamu kapan pun itu. Tapi tolong bangun, Sam. Jangan tinggalin mama kayak gini."

Tapi tetap, berandai tak dapat mengubah apapun yang telah terjadi.

Faisal mengedarkan pandangan menatap sekitar.

Ada Haekal yang bersender lemas pada tubuh Maraka, sesekali menyembunyikan kepalanya di pundak sang teman sembari bergumam pelan yang hanya bisa di dengar oleh Maraka.

Haekal kehilangan semangatnya. Ia menganggap Samudra sebagai seorang kakak. Mengingat bagaimana dulu ia sering membuat laki laki itu kesal. Tapi tetap saja, Samudra selalu memberinya pertolongan seperti; memberi pinjaman motor, uang, dan hal hal lain yang ia butuhkan. Karena laki laki itu tau bagaimana keadaan keluarganya yang cukup kesusahan dalam bidang ekonomi.

Dan sekarang tiada lagi Samudra yang akan dengan senang hati menolongnya tanpa dimintai imbalan.

Beralih pada Jaka dan Abadi yang menatap ke depan dengan tatapan kosong. Lalu pada Daffa yang terisak kecil di tempatnya. Sedangkan Jhoni tertunduk dalam. menyembunyikan tangisnya yang turut mengalir deras atas kepergian Samudra.

Mereka semua merasa kehilangan. Senyum dan tawa laki laki yang kadang mereka olok olok karena kebucinannya. Sekarang tak ada lagi yang akan menjadi bahan untuk mereka olok olok seperti dulu.

ARNAWAMA [END]Where stories live. Discover now