14. Kemajuan Pesat

53 7 0
                                    

happy reading
playlist: Still With You - Jungkook

.

Setelah membersihkan tubuhnya, Sam merebahkan diri di atas kasur, menatap langit langit kamar yang bernuansa gelap.

Pikirannya kembali pada kejadian tadi.

Perasaan yang entah tidak bisa ia sebutkan, semuanya bercampur aduk.

Sky.. gadis itu menerimanya.

Ahh tidak.

Baru akan memulai untuk membuka hati untuknya.

Tapi tidak apa. Ini suatu kemajuan yang membuat hatinya berada di ambang kebahagiaan.

Sam tak salah saat menyatakan bahwa Sky adalah salah satu sumber kebahagiaannya.

Hei. Perempuan itu bukan pelawak, bukan juga badut yang bisa membuat orang orang tertawa. Tapi ia berhasil membuat Sam tersenyum, senang, bahagia, dan gila.

Sudahlah. Dering ponsel menarik lamunannya saat itu. Sam bangun untuk menerima sebuah panggilan dari kontak yang di beri nama 'mama.

"Halo, ma."

"Ganteng, coba buka foto yang baru mama kirim."

Sam mengernyit. "Sebentar."

Jari Sam bergerak menggulir beranda WhatsApp-nya tanpa memutuskan panggilan tersebut. Dan sebuah chat tertera di layar paling atas, ia membukanya, melihat sebuah foto yang Mita kirim.

"GOD?!"

Sam memekik terkejut. Ia menelan ludahnya susah payah, berusaha untuk menelisik sebuah foto tespeck yang menampilkan 2 garis merah.

"Biasa aja dong, Sam."

Itu suara Yasa. Papanya di seberang sana tengah terkekeh geli atas respon Samudra barusan.

"Ini hasil tespeck punya mama, pa?" Tanya Sam masih mengezoom foto yang tertera di layar ponselnya.

"Bukan, itu hasil tespeck punya papa."

"Mas!."

Memutar bola mata, Sam kembali menempelkan ponsel di telinganya. Ia menghela nafas, refleks memejamkan mata. Bersyukur di dalam hati, merasakan nikmat tuhan yang di berikan untuknya hari ini.

Seulas senyum terukir di wajah tampannya. Sam kembali membuka mata.

"Anak udah mau dua aja masi demen bercanda."

"Siapa?." Mita bertanya atas maksud ucapan sang anak.

"Bapak saya."

Kekehan kembali terdengar di seberang sana. Sam ikut terkekeh menunduk memikirkan betapa senangnya ia hari ini.

Tuhan.. kebahagiaan ini, tolong jangan di persingkat.

"Sam."

"Hm?"

"Sebentar lagi hari ulang tahun kamu."

Sam mengangguk atas ucapan sang ayah. "Terus?"

"Mama mau kita ngerayain hari itu. Tapi keadaan juga gak memungkin kan. Kata dokter, mama harus banyak istirahat, bahkan udah mutusin buat berhenti bekerja selama masa kehamilan. Jadi mama sama papa gak mungkin buat mudik ke Jakarta minggu ini."

"Oh yaudah gapapa. Gaperlu di rayain, Sam cukup minta doa yang terbaik aja dari mama papa. Sam juga tau kok, ibu hamil itu harus jaga kesehatan, jaga pola makan, dan jangan kecapek-an."

ARNAWAMA [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora