ARCANE 08

10 6 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Siswa dan siswi menyingkir kala 2 mobil dan belasan motor masuk ke dalam Moon High School. Mereka penasaran dengan pemilik mobil itu dan menunggu mereka keluar. Zurra menutupi wajahnya dengan hoodie, walaupun semuanya akan percuma.

Zurra kesal mengingat percakapan dengan abahnya ketika sarapan. Otaknya ingin meledak karena harus membagi rata dalam menjalankan  misi, tanggung jawab, kabur dari bodyguard, dan lain-lain. Membayangkannya saja membuat ia ingin meninggoy.

Leo menepuk puncak kepala Zurra. Ia berusaha menahan diri agar tidak mencubit pipi Zurra karena saking gemasnya. Tingkah laku Zurra juga tak luput dari pandangan Willi dan Banu yang berada dalam satu mobil yang sama.

Pengen gue karungin.

Tahan, jangan keluarin sifat memalukan lo di sini.

Zurra menepis tangan Leo dari kepalanya. Kemudian menatap Leo, Willi dan Banu secara bergantian.

"Aku mohon sama kalian jangan sampai ada yang tahu kalau kalian itu bodyguard aku. Leo, kamu tetap menjadi musuh aku di sekolah, Willi sebagai adik kelas dan sahabat Akmal, dan Pak Banu----"

"Panggil kakak saja," potong Banu.

"Dih." Leo dan Willi berdecak mendengar celetukan Banu membuat Banu menatap sinis keduanya.

"Kak Banu, kamu pura-pura nggak mengenaliku dan berpura-pura lah menjadi sahabatnya Leo."

"OGAH!" Leo dan Banu menolak mentah-mentah permintaan Zurra. Sahabat? No, they are enemies.

Zurra berkacak pinggang mendengar penolakan mereka. "Pokoknya nggak mau tahu, kalian harus sahabatan walaupun hanya pura-pura," perintah Zurra.

Perdebatan mereka terhenti saat Akmal membuka pintu dan mengajak kakaknya masuk bersama dan meninggalkan ketiganya yang masih melempar tatapan sinis.

💫💫💫

Siswi-siswi Moon High School masih tak menyangka bahwa Akmal, ketua geng alpa dan Ares, ketua geng rogue bersekolah di sini. Walaupun begitu mereka senang melihat anugerah terindah dari tuhan setiap hari. Padahal kepindahan kedua geng besar itu sudah dari lima hari yang lalu. Namun, penyebab kedua geng tersebut pindah sekolah masih menjadi buah bibir di lingkungan sekolah. Sampai-sampai banyak spekulasi tentang kepindahan mereka di artikel, mading, dan lambe turah Moon High School.

Zurra terkekeh melihat Ersya yang kesal melihat Akmal dikerumuni cewek.

"Samperin gih, Sya. Mumpung Pak Eko belum datang," kata Zurra. Pak Eko adalah guru olahraga kelas 12 IPS 2 dan 10 MIPA 1. Alhasil, jam olahraga kelas Zurra dan Akmal sama.

"Oke." Tanpa babibu lagi, Ersya menghampiri Akmal dan mengusir cewek-cewek kecentilan itu.

"Kapan gue bisa kaya gitu, ya," kata Hella. Ia menatap Akmal dan Ersya yang tengah bercanda dan seakan-akan waktu hanya berputar untuk keduanya.

"Ada kok yang mau gituan sama kamu, Hell."

"Siapa?"

"Noh." Hella mengikuti arah pandangan Zurra dan langsung bergidik ngeri melihat ponpon yang sedang menatapnya sambil senyum-senyum nggak jelas.

"OGAH ANJIR! GUE SUKANYA CUMAN SAMA KAK MARS!" teriakan Hella membuat anak-anak yang berada di lapangan menoleh. Zurra pun tertawa melihat wajah pucat Hella. Inilah yang Zurra tunggu-tunggu yaitu pengakuan Hella jika cewek blasteran sunda dan Amerika itu ada rasa sama kakak sepupunya.

ARCANE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang