20 - Gadis Cengeng

30 5 8
                                    

Assalamu'alaikum ....
Happy Reading ....

❤❤❤

"Beberapa hal memang harus dilepas dengan ikhlas. Lalu, percayalah. Di balik pengorbanan yang dilakukan akan terdapat secercah harap baru."

~SheeMuu~

Seorang laki-laki sibuk mengutak-atik sebuah laptop miliknya. Ramai orang di sekitar tidak membuat perhatiannya teralihkan. Dalam situasi yang bisa dikatakan riuh dengan beberapa suara anak kecil maupun orang dewasa, ia tetap berusaha memfokuskan diri mengerjakan tugas kuliah.

Syukurlah, itu tidak terlalu berefek besar bagi Raihan karena ia lebih memilih sudut ruang keluarga sebagai tempat mengerjakan sebagian pelajaran kuliahnya. Meskipun, beberapa sepupu dan keponakan terkadang mengganggu. Bahkan, tak jarang aktivitas Raihan kembali terkendala kala mendapat teguran dari beberapa kerabat yang sedang berkumpul di rumah itu.

Saking tidak ingin tertinggal pelajaran kuliah, Raihan menyempatkan waktu untuk mengerjakannya walau sebentar. Ia tidak mungkin bolos begitu saja tanpa menambah proses untuk menggapai mimpinya ke depan nanti.

Lagi pula, pekerjaan yang menjadi tugasnya dalam membantu acara di rumah itu telah selesai dilakukannya sedari tadi. Jadi, ia masih mempunyai beberapa menit untuk menggarap tugas kuliahnya sebelum acara itu berjalan. Toh, sayang juga waktunya jika hanya dipakai berdiam diri saja.

Di tengah kesibukannya, pikiran Raihan tertuju kepada seseorang. Ia harap air hujan yang membasahi bumi dan tubuh mereka kemarin tidak sampai membuat seseorang itu tumbang. Ia tidak memiliki persiapan lebih kemarin. Karena sungguh, itu murni sebuah ketidaksengajaan. Walau begitu, dirinya sudah berusaha untuk melindungi.

Karena suatu hal, membuat Raihan harus pulang pergi kuliah dari kota tempat ia tinggal ke kota tempatnya meneruskan jenjang pendidikan. Cukup melelahkan memang bagi Raihan. Apalagi, jika sesuatu terjadi kepada mobilnya yang membuat ia harus berangkat mengenakan angkutan umum. Namun, akhir-akhir ini entah mengapa ada sesuatu aneh di dalam hati yang membuatnya senang berdesakan di dalam sebuah bus. Bertemu dengan seseorang yang telah lama tak ia lihat. Sungguh, Raihan selalu menginginkan hal itu kembali terulang.

Benar! Rencana-Nya memang tidak bisa ditebak. Di balik lelah Raihan karena perjalanan yang jauh, ada yang sesuatu yang ikut terselip indah. Meski begitu, waktu yang ia punya untuk menikmati itu semua tidaklah lama lagi. Ia harus kembali ke kota seberang dan memusatkan pikiran, hati, dan raganya untuk mengejar mimpi itu. Karena jujur saja, fokusnya untuk belajar benar-benar terbagi oleh banyak hal belakangan ini.

Sedikit cerita, di kota sebelah Raihan menyewa indekos untuk tempat tinggalnya. Selain agar tidak memakan waktu di perjalanan, tampaknya memang akan lebih baik seperti itu. Tubuhnya tidak akan kuat jika harus pulang pergi dari satu kota ke kota lain. Merantau walau tidak terlalu jauh, cukup untuk membuat calon dokter muda itu mandiri.

Jika bukan karena hari bahagia seseorang, Raihan tentu enggan melakukannya. Namun, demi menghadiri acara yang telah ditunggu-tunggu sepupu cantiknya, ia rela menjalani hal itu selama beberapa hari. Tak mengapa, karena esok pagi ia harus berangkat lagi dan pulang beberapa minggu kemudian.

"Abang!"

Sebuah suara membuat fokus Raihan teralihkan. Seorang anak kecil laki-laki yang mengenakan kemeja putih dan celana jeans selutut itu menghampiri Raihan. Raut wajah senang sekaligus lelah akibat bermain sedari tadi terlukis di wajah anak berusia lima tahun itu.

"Apa, De?"

Setelah mengetahui adik bungsunya yang menghampiri, Raihan kembali memusatkan perhatian ke sebuah layar di hadapan. Hal itu tentu membuat adiknya memberengut kesal, merasa tidak dianggap kehadirannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 13, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sajadah CintaWhere stories live. Discover now