Chapter 16 [EDITED]

Start from the beginning
                                    

"(Namakamu)!"

"Maaf wkwk"

"Gak ada maaf buat lo, awas aja kalau ketangkep"

"Huuu! Gak mungkin ketangkep!"

---

Kami bercanda bersama

"(namakamu)? lo gapapa kan?"

"lo kenapa nangis?"

"dih, kok malah senyum-senyum. gue tahu muka gue kayak greyson."

"geer banget lo baal haha"

"Gue seneng liat lo ketawa."

"kenapa?"

"L-lo"

"gue kenapa (namakamu)"

"L-lo.. Jelek!"

"Wahh, awas aja ya!"

---

Ciuman pertamaku.

"Udah dong baal, gue capek"

HAP..

"Haha ketangkep!"

"Ih kan gue lagi istirahat, jangan curang dong!"

"ih gue gak curang!"

"Iya!"

"Gak!"

"Iya"

"Gak!"

"Iya"

"Gak!"

CUP!

"cie merah banget tuh pipi haha"

"Iqbaal!!!"

"Apasih sayang"

---

Iqbaal menyatakan perasaannya kepadaku walau itu harus perlu perjuangan.

"Kenapa liatin gue? ganteng ya?"

"Ih jangan geer deh lo"

"kenapa? lo suka sama gue?"

"gak"

"ke-kenapa?"

"kalau lo gak suka sama gue, gue bakal bilang sama nyokap, kenapa lo gak ngomong dari tadi? lo kira ntar kalau kita nikah itu main-main?!"

"G-gue"

"Lo kenapa hah?!"

"B-baal"

"Baal!"

"dengerin gue"

"Apa?"

"Baal, gue-"

"gue gak punya banyak waktu"

"gue suka sama lo!"

"lo suka sama gue?"

"tapi sorry, gue gak suka sama lo"

"ba..baal"

"gue emang gak suka sama lo, tapi gue cinta sama lo"

"ya.(namakamu).aku.cinta.sama.kamu."

"ih Iqbaal!"

"Haha kenapa? tapi kamu senangkan ada yang cinta sama kamu"

"kamu kira aku gak laku nih?"

"ya kalau kamu masih tomboi gak bakal laku, tapi sekarang udah berubah pasti satu kampus pada mau jadi pacar kamu, kamu jadi tomboi lagi aja deh. biar cuma aku yang mau sama kamu"

---

Dan kenangan terakhir kami, saat kami ingin pergi ke restoran. Detik-detik terakhir sebelum kami mengalami kecelakaan

"Maaf, lama ya nunggunya." .

"Gak kok."

"Kenapa baal? Salah ya aku pakai dress ini?"

"Gak, kamu cantik, cantik banget."

---

Mataku mulai terbuka, kulihat ke sekeliling. Ini adalah kamarku, siapa yang membawaku kesini?

Aku kembali mengingat Iqbaal. Iqbaal kumohon. Kembalilah. Aku tak bisa tanpa dirimu, kumohon.

Aku mulai menangis. Memoriku bersama dengan calon suamiku.

Aku harus apa Ya Tuhan. Apa yang harus aku lakukan untuk dapat bertemu lagi dengan Iqbaal. Aku tak perlu kekayaan, harta, atau apapun, karena Iqbaal adalah hartaku yang paling berharga yatuhan.

Aku melihat ada yang memasuki kamarku, itu adalah aldi. Aku tak menghapus airmataku, malah tangisku bertambah besar.

"(namakamu), kamu kenapa?"

"Aku.. Aku mau mati di, aku gak kuat. Aku mau Iqbaal di, aku cuma mau Iqbaal." Jawabku dengan penuh rasa sakit di hati. Dia memelukku, aku tak mau membalasnya. Aku tak mau. Aku hanya akan membalas pelukan iqbaal dan kedua orang tuaku.

"Gue yakin Iqbaal pasti bahagia kalau liat lo bahagia. Senyum (namakamu). Hidup lo masih panjang, jangan lo sia-siakan." Ucapnya. Tangisku mulai mereda. Benar yang dikatakan aldi, hidupku masih panjang. Dan Iqbaal akan tersenyum disana, jika melihatku senang disini. Dengan cepat aku menghapus air mataku.

"Gitu dong. Senyum." Kata aldi. Aku hanya dapat tersenyum tipis. Andai masih ada kamu baal..

<><><><><><>

Hari-hari demi haru kulalui dengan senyum. Walau aku masih mengingat Iqbaal. Ya Tuhan bahkan aku tak melupakan lelaki itu.

Aldi. Dia yang menemaniku beberapa bulan ini. Dia rela mengantarku di pagi hari, menemaniku makan siang, bahkan mengantarku hingga rumah.

Dia sama seperti aldi sebagai tunanganku dulu, sayangnya rasa untuk aldi sudah tidak ada lagi.

Aku ingin keluar dari perusahaanku yang sekarang, karena ada Bastian disana. Aku takut dia merasa terganggu melihatku dengan Aldi. Jadi aku memutuskan untuk pindah ke perusahaan yang baru di bangun sekitar 10 bulan yang lalu, sekitar saat aku dan aldi bertemu kembali.
Namanya Irinaka Corp. Seperti bahasa jepang, bahkan aku tak tahu artinya. Aku sudah mengincarnya sejak perusahaan ini baru dibuka. Dan kabarnya, CEO perusahaan itu sangat kejam dan disiplin. Bisa-bisa baru pertama masuk sudah dipecat. Tapi aku harus berusaha

"(namakamu)?" Panggil seseorang aku menoleh. Ah ternyata Aldi.

"Kenapa di?"

"(Namakamu) aku dapet beasiswa S2 di jerman." Ucap aldi dengan penuh semangat. Aku tersenyum melihat laki-laki didepanku, membuatku ingat dengan keceriaan iqbaal. Aku tepis semuanya jauh-jauh. Ini aldi (namakamu), bukan iqbaal.

"Bagus dong. Kapan berangkat ke jerman?"

"Hari ini jam 10 malam."

"Okey, hati-hati ya, sering-sering ke indonesia."

"Siap bos." Ucapnya dengan penuh kegembiraan.

"Oke, aku mau pergi dulu ya bye."

"Bye." Ucapnya. Aku segera bergegas menuju Irinaka Corp. Aku ingin melamar kerja dengan cepat. Supaya setelah diterima, aku akan segera mengundurkan diri dari Trayana Group.

Aku mungkin terlalu cepat berjalan sehingga sekarang aku sudah terduduk di lantai. Aku membersihkan badanku dari debu. Tiba-tiba ada tangan yang terulur ke arahku, aku menadahkan kepalaku. Aku terkejut bukannya itu adalah....

"Kamu itu..."

TBC

Love LifeWhere stories live. Discover now